Orang yang Menjadi Anti dengan Teknologi Baru Seiring Bertambahnya Usia, Biasanya Menunjukkan 8 Perilaku Ini, Menurut Psikologi
Ilustrasi. (pexels.com)
21:02
18 Februari 2025

Orang yang Menjadi Anti dengan Teknologi Baru Seiring Bertambahnya Usia, Biasanya Menunjukkan 8 Perilaku Ini, Menurut Psikologi

Teknologi terus berkembang dengan kecepatan yang luar biasa. Dari smartphone canggih hingga kecerdasan buatan, inovasi baru bermunculan hampir setiap hari. 

Namun, tidak semua orang antusias mengikutinya. Sebagian dengan mudah beradaptasi, berapa pun usianya, sementara yang lain justru semakin anti dengan teknologi baru seiring bertambahnya usia.

Psikologi menjelaskan bahwa ada alasan di balik fenomena ini. Perubahan bisa terasa menakutkan, apalagi jika seseorang sudah nyaman dengan kebiasaan lamanya. Dan biasanya, mereka yang menolak perkembangan teknologi menunjukkan pola perilaku tertentu. 

Dilansir dari laman News Reports pada Selasa (18/2) berikut delapan tanda yang sering muncul.

1. Menganggap Teknologi Baru Tidak Diperlukan

Seiring bertambahnya usia, orang cenderung lebih menghargai rutinitas dan merasa nyaman dengan cara lama. Teknologi baru, bagi mereka, bukanlah peningkatan, melainkan gangguan yang tidak perlu. 

Ketika sudah bertahun-tahun terbiasa melakukan sesuatu dengan cara tertentu, sulit membayangkan metode lain yang lebih efisien. Padahal, banyak inovasi justru hadir untuk mempermudah kehidupan. Masalahnya, mereka lebih fokus pada kerepotan belajar sesuatu yang baru daripada manfaat jangka panjangnya.

2. Gampang Frustasi dan Menyerah

Pada awalnya, ada sedikit ketertarikan untuk mencoba. Namun begitu menghadapi kesulitan misalnya, aplikasi yang tidak bekerja sesuai harapan, rasa frustrasi langsung muncul. "Ah, ini terlalu ribet," ujarnya sambil menyerah. 

Dalam psikologi, hal ini berkaitan dengan penurunan toleransi terhadap tantangan baru. Seiring bertambahnya usia, kesabaran dalam belajar sistem baru semakin berkurang. Akibatnya, daripada mencari solusi, mereka lebih memilih untuk berhenti mencoba.

3. Terlalu Mengandalkan Orang yang Lebih Muda

Alih-alih mempelajari cara menggunakan teknologi sendiri, mereka lebih suka meminta bantuan anak atau cucu. Awalnya mungkin hanya meminta sedikit panduan, tetapi lama-lama menjadi ketergantungan. 

Dalam psikologi, ini disebut learned helplessness atau "ketidakberdayaan yang dipelajari.” Suatu kondisi ketika seseorang menghindari tantangan hingga akhirnya percaya bahwa mereka memang tidak bisa menghadapinya. Ketika kepercayaan ini semakin kuat, teknologi baru pun terasa semakin sulit didekati.

4. Mereka Membandingkan Segala Sesuatu dengan Masa Lalu

"Saat dulu, semuanya lebih sederhana!" Pernyataan seperti ini sering muncul dari mereka yang anti dengan teknologi baru. Dalam psikologi, ada istilah bias status quo atau kecenderungan untuk lebih memilih hal yang sudah familiar daripada sesuatu yang baru, bahkan jika opsi baru itu sebenarnya lebih baik. 

Karena otak cenderung mencari kenyamanan, segala perubahan terasa mengganggu. Akibatnya, mereka lebih suka mempertahankan cara lama meskipun teknologi baru menawarkan banyak keuntungan.

5. Malu Meminta Bantuan

Belajar sesuatu yang baru memang bisa terasa menantang, apalagi jika dikelilingi orang-orang yang lebih muda dan lebih cepat memahami teknologi. Rasa malu sering kali muncul, membuat mereka lebih memilih menghindari teknologi baru daripada harus bertanya. 

Dalam psikologi, rasa takut terlihat tidak kompeten dapat menjadi hambatan besar dalam proses belajar. Masalahnya, semakin lama menghindar, semakin sulit untuk mengejar ketertinggalan.

6. Mereka Bersikeras Bahwa Mereka "Terlalu Tua" untuk Belajar

"Ah, sudah terlambat untuk saya belajar hal seperti ini." Kalimat ini sering diucapkan oleh mereka yang merasa sudah tidak punya kapasitas untuk memahami teknologi baru. Ini adalah contoh dari fixed mindset atau pola pikir tetap yang membuat seseorang percaya bahwa kecerdasan dan keterampilan mereka sudah tidak bisa berkembang lagi. 

Padahal, dalam kenyataannya, kemampuan belajar tidak hilang seiring bertambahnya usia, hanya saja kemauan untuk mencoba yang semakin berkurang.

7. Tidak Melihat Diri Mereka sebagai “Tech People”

Mereka yang menolak teknologi sering kali merasa bahwa dunia digital bukan untuk mereka. "Saya bukan orang yang ahli teknologi," kata mereka, seolah-olah itu adalah identitas yang permanen, bukan keterampilan yang bisa dipelajari. 

Dalam psikologi, identitas yang kita ciptakan untuk diri sendiri sangat mempengaruhi apa yang kita coba atau hindari. Jika seseorang merasa bahwa teknologi bukan bagian dari dirinya, mereka akan terus menghindarinya, bukan karena tidak bisa belajar, tetapi karena mereka tidak mau belajar.

8. Lebih Fokus pada Risiko daripada Manfaat

Ketika teknologi baru muncul, orang yang anti dengan teknologi baru lebih sering melihat potensi masalah daripada keuntungannya. Mereka khawatir akan keamanan data, takut tertipu oleh scam, atau menganggap bahwa semua ini hanyalah tren sementara. 

Meskipun kewaspadaan itu penting, terlalu fokus pada risiko tanpa mempertimbangkan manfaat membuat mereka kehilangan banyak kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan teknologi.

Menolak teknologi baru seiring bertambahnya usia bukanlah hal yang aneh. Banyak faktor psikologi yang memengaruhi, mulai dari rasa nyaman dengan kebiasaan lama, ketakutan akan ketidakmampuan, hingga cara mereka melihat diri sendiri. 

Namun, satu hal yang pasti: teknologi akan terus berkembang, mau tidak mau. Pertanyaannya, apakah seseorang akan tetap tertinggal, atau mencoba untuk beradaptasi, sedikit demi sedikit?

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #orang #yang #menjadi #anti #dengan #teknologi #baru #seiring #bertambahnya #usia #biasanya #menunjukkan #perilaku #menurut #psikologi

KOMENTAR