Orang yang Menggunakan Musik sebagai Pelarian Biasanya Menampilkan 8 Perilaku Sederhana Ini
Ilustrasi. (pexels.com)
16:02
18 Februari 2025

Orang yang Menggunakan Musik sebagai Pelarian Biasanya Menampilkan 8 Perilaku Sederhana Ini

 

Dari cara kamu mengenakan headphone hingga bagaimana lagu-lagu tertentu tampaknya menyatukan seluruh dunia emosimu, perilaku-perilaku kecil ini bisa mengungkapkan banyak hal tentang seseorang. 

Musik bukan hanya hiburan bagi mereka yang menjadikannya sebagai pelarian. Itu adalah tempat yang aman, zona nyaman, dan cara untuk memahami dunia tanpa harus mengatakannya dengan kata-kata.

Kalau kamu merasa musik lebih dari sekadar suara latar, ada kemungkinan kamu juga termasuk orang yang menggunakan musik sebagai pelarian. Dilansir dari laman News Reports pada Selasa (18/2). berikut delapan perilaku sederhana yang sering mereka tunjukkan.

1. Mereka Selalu Membawa Headphone

Keheningan bukan pilihan bagi orang yang menggunakan musik sebagai pelarian. Headphone mereka adalah barang wajib yang selalu ada di tas, saku, atau bahkan tergantung di leher. Bukan hanya untuk mengisi kebosanan, tetapi lebih sebagai jalur cepat untuk melarikan diri ke dunia lain.

Baik saat bepergian, bekerja, atau sekadar berbelanja kebutuhan pokok, mereka selalu punya daftar putar andalan yang siap mengalihkan perhatian dari kebisingan dunia nyata. Headphone bukan sekadar aksesori, melainkan kunci untuk masuk ke ruang pribadi yang hanya mereka yang bisa mengaksesnya.

2. Mereka Punya Lagu yang Cocok untuk Setiap Emosi

Bagi mereka, musik bukan sekadar hiburan melainkan juga refleksi emosi yang sedang dirasakan. Setiap perasaan, baik itu bahagia, sedih, marah, atau rindu, punya soundtrack tersendiri.

Jika kamu mengenal seseorang yang selalu punya lagu tertentu untuk suasana hati yang berbeda, besar kemungkinan mereka bukan sekadar penggemar musik biasa. Musik adalah cara mereka memahami, mengolah, dan bahkan mengungkapkan perasaan tanpa perlu berbicara.

3. Mereka Tenggelam dalam Musik dan Mengabaikan Dunia

Pernah melambaikan tangan di depan wajah seseorang yang sedang memakai headphone tapi tidak mendapatkan respons? Bisa jadi mereka sedang berada di dunia lain.

Secara psikologi, musik memang bisa mengaktifkan banyak area dalam otak yang berhubungan dengan emosi dan memori. Itulah mengapa lagu-lagu tertentu bisa membawa seseorang kembali ke momen tertentu atau membuatnya seolah-olah berada di tempat lain. Bukan karena mereka tidak peduli, tapi karena musik benar-benar menyerap mereka sepenuhnya.

4. Mereka Memutar Lagu yang Sama Berulang-ulang

Pernah merasa nyaman mendengarkan lagu tertentu berulang kali? Itu bukan kebiasaan aneh. Bagi orang yang menggunakan musik sebagai pelarian, mendengarkan lagu yang sama berulang-ulang adalah cara untuk menenangkan diri atau memproses perasaan yang belum bisa mereka ungkapkan.

Setiap lirik, irama, dan emosi dalam lagu yang familiar memberikan rasa aman. Kadang, mereka hanya ingin tetap berada dalam perasaan tertentu, atau sebaliknya, mereka sedang mencoba memahami sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

5. Mereka Merasa Sangat Terhubung dengan Liriknya

Bagi sebagian orang, lirik lagu hanyalah kata-kata yang mengikuti melodi. Tapi bagi mereka yang menjadikan musik sebagai pelarian, lirik bisa terasa seperti tali penyelamat.

Satu baris lagu bisa begitu menyentuh hingga membuat mereka terdiam sejenak. Lagu-lagu tertentu mungkin menjadi teman setia yang memahami perasaan mereka lebih dari siapa pun. Mereka tidak sekadar mendengarkan lagu dan mereka merasakan setiap kata dan nada yang dimainkan.

6. Mereka Menggunakan Musik untuk Melarikan Diri dari Pikiran Mereka Sendiri

Kadang, otak terlalu penuh dengan pikiran yang sulit dikendalikan. Di sinilah musik berperan.

Mendengarkan lagu bisa menjadi mekanisme pertahanan psikologis yang efektif. Alih-alih terjebak dalam pikiran yang berputar-putar, mereka memilih untuk fokus pada irama yang menenangkan atau lirik yang seolah berbicara langsung kepada mereka. Musik menjadi tempat perlindungan, memberi ruang untuk bernapas ketika dunia terasa terlalu bising.

7. Mereka Mengaitkan Kenangan dengan Lagu

Bagi mereka, sebuah lagu bukan hanya sekadar melodi melainkan juga sebuah kapsul waktu. Satu lagu bisa membawa mereka kembali ke masa-masa tertentu, baik yang manis maupun menyakitkan.

Sebuah lagu acak di radio bisa mengingatkan mereka pada cinta pertama, momen bahagia bersama sahabat, atau bahkan rasa sakit yang sulit dilupakan. Itulah mengapa ada lagu-lagu tertentu yang terasa terlalu menyakitkan untuk didengarkan, sementara yang lain selalu terasa seperti rumah.

Jika seseorang tiba-tiba mengganti lagu atau terdiam saat lagu tertentu diputar, itu bukan soal selera musik. Bisa jadi, ada kenangan yang terkandung di dalamnya, kenangan yang terlalu kuat untuk diabaikan.

8. Mereka Merasa Dunia Lebih Masuk Akal Saat Ada Musik

Ketika hidup terasa kacau, musik adalah satu hal yang tetap konstan. Tidak peduli seberapa sulit situasi yang dihadapi, musik selalu ada untuk menemani.

Bagi mereka, mendengarkan lagu bisa membuat dunia terasa lebih mudah dihadapi. Musik bisa menjadi bentuk validasi, pengingat bahwa mereka tidak sendirian dalam perasaan yang mereka alami. Bahkan dalam momen-momen terburuk, sebuah lagu bisa membawa sedikit ketenangan dan harapan.

Orang yang menggunakan musik sebagai pelarian memiliki hubungan yang lebih dalam dengan lagu-lagu yang mereka dengarkan. Bagi mereka, musik bukan sekadar suara, itu adalah bahasa emosi, tempat perlindungan, dan jembatan yang menghubungkan mereka dengan kenangan serta perasaan yang sulit diungkapkan.

Jika kamu merasa salah satu dari perilaku ini mencerminkan dirimu, maka selamat! Musik bukan hanya bagian dari hidupmu, tetapi juga bagian dari siapa dirimu.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #orang #yang #menggunakan #musik #sebagai #pelarian #biasanya #menampilkan #perilaku #sederhana

KOMENTAR