



10 Kesalahan yang Membuat Seseorang Terlihat Sangat Putus Asa, Nomor 7 Paling Sering Dilakukan!
- Putus asa adalah perasaan yang wajar dialami setiap orang. Entah karena cinta, pekerjaan, atau impian yang terasa semakin jauh dari genggaman, sehingga perasaan ini bisa datang kapan saja.
Tapi, pernahkah kamu menyadari bahwa ada beberapa kesalahan yang justru membuat seseorang terlihat sangat putus asa di mata orang lain? Tanpa sadar, sikap dan kebiasaan tertentu bisa memperburuk keadaan dan membuat kita semakin terjebak dalam perasaan negatif ini.
Dilansir melalui laman Psychology Today, Susi Ferrarello, Ph.D., seorang konselor filosofis di New York, menjelaskan bahwa pada momen tertentu seseorang bisa sangat terlihat putus asa bahkan terasa seperti tenggelam dalam lautan. Menurutnya, rasa ini bisa hadir karena berbagai alasan, salah satunya adalah kehilangan harapan.
"Bagi saya, putus asa terasa seperti air asin yang sangat pekat. Saat saya bertemu dengan seseorang yang putus asa, saya melihat mereka seperti tenggelam sendirian di lautan yang penuh amarah. Putus asa membuat kita merasa dekat dengan kematian, meskipun sebenarnya kita masih hidup dan baik-baik saja," jelas Susi, Selasa (18/2).
Susi menambahkan, putus asa berasal dari kata de-spes yang berarti kehilangan harapan. Menyerah pada harapan membuat kita mengalami perasaan keterputusan dan kehilangan makna yang jauh lebih menakutkan daripada rasa sakit lainnya.
"Harapan adalah hal terakhir sebelum mati, karena ia adalah bagian utama dari manusia. Kehilangannya sama saja dengan menghilang dari kehidupan, meskipun kita masih bernapas." imbuhnya.
Lalu, kesalahan seperti apa yang bisa membuat kita terlihat sangat putus asa? Dilansir melalui laman YourTango, ada 10 kesalahan yang membuatmu sangat terlihat putus asa. Bahkan, nomor 7 adalah yang paling sering terjadi! Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Terlalu sering mengecek ponsel
Sering mengecek ponsel dengan harapan mendapatkan pesan dari seseorang adalah tanda putus asa. Kebiasaan ini mencerminkan ketidakpercayaan diri dan ketergantungan emosional yang berlebihan.
Tomas Chamorro-Premuzic, Ph.D., profesor psikologi bisnis di University College London, menjelaskan bahwa seseorang yang terobsesi dengan respons orang lain bisa kehilangan keseimbangan hidup. Jika seseorang tidak membalas pesanmu, bisa jadi mereka sibuk atau memang tidak tertarik.
Untuk menghindari kesalahan ini, cobalah untuk lebih fokus pada kegiatan lain. Menjaga keseimbangan antara komunikasi dan kemandirian adalah kunci untuk tetap sehat secara emosional.
2. Selalu tersedia setiap saat
Menunggu seseorang sepanjang waktu adalah tanda putus asa yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang kurang menghargai dirinya sendiri dan terlalu bergantung pada validasi orang lain.
Aaron Ben-Zeév, Ph.D., profesor filsafat di University of Haifa, menjelaskan bahwa hubungan yang sehat memerlukan keseimbangan. Jangan habiskan waktumu hanya untuk seseorang yang tidak menghargai keberadaanmu.
Berikan ruang bagi diri sendiri untuk berkembang dan menikmati kehidupan tanpa bergantung pada orang lain. Dengan begitu, kamu akan terlihat lebih percaya diri dan menarik.
3. Terlalu bergantung pada validasi orang lain
Meminta pujian dan pengakuan terus-menerus bisa membuat seseorang terlihat putus asa. Ketergantungan ini menunjukkan kurangnya rasa percaya diri dan penghargaan terhadap diri sendiri.
Sherry Gaba, LCSW, seorang psikoterapis dan ahli kodependensi, mengatakan bahwa "memutus siklus ketergantungan ini dimulai dengan memahami jenis validasi yang kamu butuhkan." Fokuslah pada perkembangan diri sendiri, bukan hanya pada pendapat orang lain.
Latih diri untuk menemukan kebahagiaan dari dalam, bukan dari opini orang lain. Dengan begitu, kamu akan lebih mandiri dan tidak mudah merasa putus asa.
4. Takut mengungkapkan pendapat sendiri
Tidak berani menyuarakan pendapat karena takut kehilangan seseorang adalah kesalahan yang sering dilakukan. Ini menunjukkan bahwa seseorang lebih mengutamakan penerimaan sosial dibandingkan dengan jati dirinya.
Lisa Aronson Fontes, Ph.D., profesor psikologi di University of Massachusetts, menyebutkan bahwa "orang yang selalu membiarkan dirinya didiamkan dalam sebuah hubungan justru membuka pintu bagi perlakuan yang tidak adil." Jangan ragu untuk menyuarakan pendapatmu dan tetaplah menjadi dirimu sendiri.
Menjadi diri sendiri dalam sebuah hubungan sangat penting. Orang yang tepat akan menerima pendapatmu tanpa menghakimi atau menjauh.
5. Terburu-buru dalam sebuah hubungan
Membayangkan masa depan bersama seseorang yang baru dikenal adalah tanda putus asa. Hubungan yang baik memerlukan waktu dan proses alami untuk berkembang.
Jennifer Litner, Ph.D., terapis seks dan hubungan, menjelaskan bahwa "menekan seseorang untuk berkomitmen lebih cepat bisa justru membuat mereka merasa terjebak dan ingin menjauh." Biarkan semuanya mengalir dengan alami tanpa paksaan.
Menjalin hubungan dengan santai akan membantumu menemukan kecocokan yang sebenarnya. Jangan terburu-buru dan nikmati prosesnya.
6. Mengutamakan seseorang di atas segalanya
Mengabaikan keluarga, teman, dan bahkan diri sendiri demi seseorang adalah tanda putus asa yang berbahaya. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang kehilangan keseimbangan dalam hidupnya.
Jessie Stern, Ph.D., peneliti psikologi sosial, menjelaskan bahwa "hubungan yang sehat seharusnya tidak membuat seseorang kehilangan jati dirinya." Pastikan kamu tetap menjaga keseimbangan dalam hidup.
Hubungan yang baik adalah hubungan yang tetap memberikan ruang untuk kehidupan pribadi masing-masing. Jangan sampai kehilangan dirimu sendiri hanya karena terlalu fokus pada satu orang.
7. Selalu siap kapan pun dia butuh
Jika seseorang tahu bahwa kamu akan selalu ada setiap kali mereka memanggil, mereka bisa jadi akan menganggapmu remeh. Sikap ini menunjukkan ketergantungan berlebihan dan membuat seseorang terlihat putus asa.
Kelly-Ann Allen, Ph.D., psikolog pendidikan di Monash University, menjelaskan bahwa "menjadi selalu tersedia bisa berdampak baik, tapi jika tidak seimbang, itu bisa menyebabkan kecemasan dan ketergantungan yang tidak sehat." Berikan ruang untuk dirimu sendiri dan jangan ragu untuk mengatakan "tidak."
Menetapkan batasan dalam hubungan adalah langkah penting untuk menjaga harga diri. Belajarlah untuk menghargai waktumu sendiri dan tidak selalu mengutamakan orang lain.
8. Menerima terlalu sedikit, tapi berharap terlalu banyak
Hubungan yang tidak seimbang bisa membuat seseorang terlihat putus asa. Jika kamu selalu memberi tanpa pernah menerima, itu bisa menjadi tanda bahwa hubungan tersebut tidak adil.
Adam Grant, profesor di Wharton School, menjelaskan bahwa "pemberi yang sehat tahu kapan harus menetapkan batasan dan tidak membiarkan diri mereka dimanfaatkan." Jangan ragu untuk menuntut keseimbangan dalam hubungan.
Ketahui kapan harus berhenti memberi jika tidak ada timbal balik yang setara. Sebuah hubungan harus didasarkan pada saling menghargai dan menghormati.
9. Membiarkan mantan terus mengganggu kehidupanmu
Membiarkan mantan tetap hadir dalam hidupmu adalah tanda putus asa yang menghambat perkembangan pribadi. Hal ini bisa membuat seseorang sulit untuk move on dan melanjutkan hidup.
Menurut penelitian, orang yang masih terikat dengan mantan cenderung mengalami kesulitan dalam membangun hubungan baru. Jaga jarak dan fokuslah pada kebahagiaan diri sendiri.
Putuskan hubungan dengan mantan jika itu menghambat pertumbuhan emosionalmu. Kebahagiaan sejati datang dari menerima kenyataan dan bergerak maju.
10. Takut untuk sendiri
Takut menghadapi hidup sendiri sering kali membuat seseorang bertahan dalam hubungan yang tidak sehat. Padahal, kebahagiaan sejati tidak berasal dari orang lain, tetapi dari dalam diri sendiri.
Mengenali nilai diri sendiri adalah langkah pertama untuk menghindari sikap putus asa. Jangan takut untuk sendiri dan nikmati proses mengenal diri lebih dalam.
Menjadi nyaman dengan kesendirian adalah tanda kedewasaan emosional. Gunakan waktu sendiri untuk berkembang dan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Jadi, jika kamu merasa pernah melakukan salah satu dari kesalahan di atas, ini saatnya untuk berubah. Jangan biarkan rasa putus asa mengendalikan hidupmu. Fokuslah pada kebahagiaan dan kesejahteraan dirimu sendiri, karena kamu berhak mendapatkan yang terbaik.***
Tag: #kesalahan #yang #membuat #seseorang #terlihat #sangat #putus #nomor #paling #sering #dilakukan