



Anak yang Tidak Diajarkan Disiplin Sejak Dini Kemungkinan akan Dihantui 8 Sifat Buruk Ini Menurut Psikologi
– Banyak orang tua yang hirau dengan masalah disiplin sejak kecil. Mereka menganggap bahwa disiplin tak perlu diajarkan dan akan tumbuh sendiri.
Padahal, mendidik anak agar disiplin punya peran besar dalam membentuk kepribadian seseorang saat dewasa.
Menurut psikologi, anak-anak yang tumbuh tanpa aturan atau batasan yang jelas cenderung mengembangkan kebiasaan tertentu yang bisa menyulitkan kehidupan mereka, baik secara pribadi maupun profesional.
Kabar baiknya, kebiasaan ini bisa diubah. Begitu anda menyadarinya, anda bisa mulai membangun pola yang lebih sehat.
Berikut adalah delapan kebiasaan yang sering dimiliki orang dewasa yang tidak terbiasa dengan disiplin sejak kecil, dikutip dari News Reports, Senin (17/2).
1) Sulit mengatur diri sendiri
Tanpa kebiasaan disiplin sejak kecil, banyak orang kesulitan untuk tetap fokus dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka cenderung menunda-nunda, sulit memenuhi tenggat, atau sering menyerah sebelum mencapai tujuan.
Namun, disiplin diri bukan bakat bawaan—itu adalah keterampilan yang bisa dilatih kapan saja. Dengan kesadaran dan latihan yang konsisten, siapa pun bisa membangun kebiasaan yang lebih baik.
2) Menghindari tanggung jawab
Saat kecil, mungkin tidak ada konsekuensi yang jelas jika lupa mengerjakan tugas atau membuat kesalahan. Akibatnya, ketika dewasa, mereka cenderung mencari alasan atau menghindari kesalahan daripada menghadapinya.
Padahal, mengambil tanggung jawab atas kesalahan adalah cara terbaik untuk tumbuh dan berkembang.
Meskipun awalnya terasa tidak nyaman, hal ini justru membangun kepercayaan diri dan ketahanan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
3) Kesulitan mengatur waktu
Orang yang tidak terbiasa disiplin sejak kecil sering mengalami kesulitan dalam mengelola waktu.
Tanpa kebiasaan membuat jadwal atau menentukan prioritas, mereka bisa kewalahan dengan tugas yang menumpuk dan terus-menerus melewatkan tenggat.
Namun, manajemen waktu adalah keterampilan yang bisa dipelajari. Dengan usaha yang sadar, siapa pun bisa membangun rutinitas yang lebih terstruktur dan mengendalikan jadwal mereka dengan lebih baik.
4) Tidak tahan dikritik
Disiplin bukan hanya soal menaati aturan, tapi juga tentang bagaimana menerima kritik dan belajar dari kesalahan.
Jika sejak kecil tidak diajarkan bagaimana menghadapi masukan dengan baik, seseorang bisa tumbuh menjadi pribadi yang defensif dan sulit menerima kritik, bahkan yang bersifat membangun.
Belajar melihat kritik sebagai peluang untuk berkembang, bukan serangan pribadi, bisa membawa perubahan besar dalam kehidupan pribadi dan karier.
5) Sulit menjaga konsistensi
Keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan—baik dalam hubungan, karir, maupun pengembangan diri—bergantung pada konsistensi.
Namun, tanpa kebiasaan disiplin sejak kecil, banyak orang kesulitan untuk tetap berpegang pada satu hal dalam jangka panjang.
Mereka mungkin memulai sesuatu dengan penuh semangat, tetapi mudah kehilangan motivasi saat menghadapi hambatan.
Padahal, kunci kesuksesan bukanlah kesempurnaan, melainkan komitmen untuk terus maju meskipun terasa sulit.
6) Sulit menetapkan batasan
Disiplin mengajarkan seseorang tentang batasan—baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Tanpa pemahaman ini, seseorang bisa kesulitan untuk berkata "tidak," mempertahankan waktu pribadi, atau menegaskan batasan saat orang lain melampaui batas.
Akibatnya, mereka sering merasa lelah, terlalu banyak mengambil tanggung jawab, atau bahkan dimanfaatkan oleh orang lain. Belajar menetapkan batasan bukanlah tindakan egois, melainkan langkah penting untuk menjaga keseimbangan hidup.
7) Bergantung pada motivasi eksternal
Orang yang tidak terbiasa disiplin sering kali hanya termotivasi ketika ada tekanan dari luar, seperti dorongan dari orang tua, guru, atau tenggat.
Tanpa paksaan eksternal, mereka cenderung menunda pekerjaan dan menunggu "waktu yang tepat" untuk bertindak—yang sering kali tidak pernah datang.
Kesuksesan sejati datang dari kemampuan untuk tetap bergerak maju meskipun motivasi sedang rendah. Disiplin berarti tetap melakukan pekerjaan karena tahu bahwa hasilnya akan sepadan, bukan hanya karena sedang merasa termotivasi.
8) Lebih memilih kenyamanan daripada pertumbuhan
Orang yang tak dididik untuk displin biasanya cenderung memilih jalan yang paling nyaman dan menghindari tantangan. Mereka mungkin takut menghadapi kesulitan, cepat menyerah saat menghadapi rintangan, atau enggan keluar dari zona nyaman.
Namun, pertumbuhan sejati terjadi di luar batas kenyamanan. Orang-orang yang mencapai kesuksesan bukanlah mereka yang paling berbakat, melainkan mereka yang berani menghadapi ketidaknyamanan dan terus bergerak maju.
Tag: #anak #yang #tidak #diajarkan #disiplin #sejak #dini #kemungkinan #akan #dihantui #sifat #buruk #menurut #psikologi