10 Karakteristik Orang Tua Berkualitas Menurut Psikolog, Salah Satunya Tak Menutupi Kesulitan Hidup
Batasan orang tua dengan anak dewasa menurut psikologi. (Freepik/ freepik)
21:08
17 Februari 2025

10 Karakteristik Orang Tua Berkualitas Menurut Psikolog, Salah Satunya Tak Menutupi Kesulitan Hidup

  - Semua orang ingin menjadi orang tua yang berkualitas untuk anak-anaknya. Bukan hanya soal memberi makan dan tempat tinggal bagi mereka, tetapi juga tentang bagaimana membentuk anak menjadi individu yang bahagia, sehat, dan penuh empati.   Tak semua orang tua otomatis menjadi sosok yang ideal. Namun, penelitian psikologi menunjukkan bahwa ada beberapa sifat yang dimiliki oleh orang tua yang berkualitas.    Berikut adalah 10 ciri utama yang membedakan mereka dari kebanyakan orang tua, dikutip dari News Reports, Senin (17/2).   1. Peka terhadap Emosi Anak   Orang tua berkualitas memahami bahwa anak-anak tidak hanya membutuhkan kebutuhan fisik, tetapi juga dukungan emosional.    Oleh karena itu, mereka selalu siap mendengarkan, memahami, dan memberikan respons yang penuh empati. Mereka tak menghakimi anak seolah yang paling tahu segalanya.   Seorang psikolog terkenal, John Bowlby, pernah mengatakan bahwa kasih sayang seorang ibu bagi anaknya sama pentingnya dengan makanan. Dengan kata lain, koneksi emosional adalah bagian krusial dalam tumbuh kembang anak.   2. Tetap Tenang dalam Situasi Sulit   Siapa pun yang pernah menghadapi anak tantrum di tempat umum tahu betapa sulitnya tetap tenang. Namun, orang tua yang baik tidak mudah terpancing emosi.    Mereka memahami bahwa reaksi mereka akan membentuk cara anak mengelola emosinya sendiri di masa depan.   Kesabaran dalam menghadapi situasi sulit membantu anak belajar bagaimana mengatasi tekanan dengan cara yang sehat.   3. Berani Mengakui Kesalahan   Tidak ada orang tua yang sempurna. Kadang-kadang mereka lelah, marah, atau membuat keputusan yang kurang tepat. Namun, orang tua berkualitas tidak ragu untuk meminta maaf kepada anak jika mereka melakukan kesalahan.   Mengakui kesalahan bukan tanda kelemahan, melainkan menunjukkan kepada anak bahwa tidak apa-apa untuk berbuat salah, selama kita belajar dan bertanggung jawab atas tindakan kita.   4. Menetapkan Batasan dengan Cinta   Anak-anak butuh aturan, tetapi bukan dalam bentuk kontrol yang berlebihan. Orang tua yang baik tahu bagaimana menyeimbangkan antara kebebasan dan batasan yang jelas.   Aturan yang dijelaskan dengan baik dan diterapkan dengan konsistensi membuat anak merasa aman dan paham mana yang benar dan salah. Mereka belajar bahwa batasan bukanlah hukuman, tetapi bentuk kasih sayang dan perlindungan.   5. Tidak Selalu Memprioritaskan Anak   Mungkin terdengar aneh, tetapi orang tua berkualitas tahu bahwa mereka juga harus menjaga kesejahteraan diri sendiri.   Mengorbankan seluruh waktu dan energi tanpa memikirkan diri sendiri justru dapat membuat orang tua merasa lelah dan frustrasi.    Dengan merawat diri, mereka bisa menjadi orang tua yang lebih sabar dan bahagia—yang pada akhirnya juga berdampak positif bagi anak-anak mereka.   6. Mendorong Kemandirian   Anak-anak perlu belajar melakukan sesuatu sendiri. Orang tua yang baik tidak selalu turun tangan menyelesaikan masalah anak, tetapi memberi mereka kesempatan untuk mencoba, gagal, dan belajar dari pengalaman.   Mereka membiarkan anak membuat keputusan dan menghadapi konsekuensinya, karena itulah cara mereka membangun rasa percaya diri dan tanggung jawab.   7. Menjadi Contoh yang Baik   Anak-anak lebih banyak belajar dari tindakan daripada kata-kata. Jika orang tua mengajarkan sopan santun, tetapi sering marah-marah di depan umum, anak akan meniru perilaku tersebut.   Psikolog Albert Bandura mengatakan bahwa anak-anak belajar terutama dari contoh yang mereka lihat. Orang tua tentu adalah yang paling dekat.   Oleh karena itu, orang tua yang baik selalu berusaha menunjukkan perilaku yang mereka harapkan dari anak-anak mereka.   8. Tidak Menutupi Kesulitan Hidup   Orang tua sering kali merasa harus selalu terlihat kuat di depan anak-anak mereka. Namun, anak-anak juga perlu melihat bahwa tidak apa-apa untuk merasa sedih, kecewa, atau lelah.   Dengan membagikan pengalaman sulit dan bagaimana mereka menghadapinya, orang tua mengajarkan ketahanan mental kepada anak-anak mereka.   9. Tidak Berusaha Membuat Anak Selalu Bahagia   Sebagian orang tua merasa tugas mereka adalah memastikan anak selalu bahagia. Namun, kenyataannya, membiarkan anak merasakan frustrasi dan kekecewaan juga penting.   Anak yang tidak pernah menghadapi kesulitan akan kesulitan mengatasi tantangan di kemudian hari. Orang tua berkualitas tidak selalu melindungi anak dari rasa sakit, tetapi membantu mereka belajar bagaimana menghadapinya.   10. Mencintai Tanpa Syarat, tapi Tetap Tegas   Orang tua yang berkualitas mencintai anak-anak mereka tanpa syarat, tetapi itu tidak berarti mereka membiarkan segalanya. Membuat dunia tunduk pada anak mereka.   Alih-alih begitu, mereka memberikan konsekuensi atas perilaku buruk, bukan sebagai hukuman, tetapi sebagai bagian dari proses pembelajaran kepada anak.   Seorang psikolog terkenal, Diana Baumrind, mengatakan bahwa anak-anak berkembang dengan baik ketika mereka tahu bahwa orang tua mereka mencintai mereka, tetapi juga memiliki ekspektasi yang jelas terhadap perilaku mereka.   Dengan keseimbangan antara kasih sayang dan kedisiplinan, anak-anak belajar bahwa tindakan mereka memiliki konsekuensi, dan itu adalah bagian dari kehidupan.   Kesimpulan   Menjadi orang tua yang berkualitas bukan berarti harus sempurna. Ini tentang selalu berusaha memberikan yang terbaik, mendengarkan anak, dan menjadi panutan yang baik.   Dengan sifat-sifat ini, orang tua bisa membantu anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang kuat, mandiri, dan bahagia di masa depan.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #karakteristik #orang #berkualitas #menurut #psikolog #salah #satunya #menutupi #kesulitan #hidup

KOMENTAR