Bisakah Bulking Saat Puasa? Aman atau Tidak?
Apakah aman bulking saat puasa?(Dok. Shutterstock/Dirima)
20:40
17 Februari 2025

Bisakah Bulking Saat Puasa? Aman atau Tidak?

- Bulan Ramadhan bisa menjadi momen yang menantang untuk orang-orang yang berupaya membentuk tubuh, terutama yang sedang melakukan bulking

Pertanyaannya, bisakah bulking saat puasa? 

Dengan strategi yang tepat, bulking saat puasa tetap mungkin untuk dilakukan meski akan jadi amat menantang.

Lebih lanjut, berikut penjelasan tentang bulking saat bulan puasa.

Bisakah bulking saat puasa?

Bulking adalah proses menambah massa otot dengan mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang dibakar.

Ini dilakukan dengan latihan beban yang intens dan pola makan yang mendukung pertumbuhan otot.

Saat berpuasa, umat Islam diperintahkan untuk makan dan minum hanya pada malam hari.

Ini menyebabkan jadwal makan dan minum untuk memperoleh asupan kalori perlu penyesuaian. 

Demikian halnya dengan jadwal latihan untuk memastikan tubuh tetap memperoleh porsi latihan dengan intensitas dan beban yang sesuai.

Tantangan krusial lainnya ialah waktu istirahat yang juga ikut berubah. Isitrahat dan pemulihan optimal merupakan kunci bulking yang akan berpengaruh pada energi sehari-hari.

Pola makan untuk bulking saat berpuasa

Saat sahur

Waktu makan di dini hari ini menentukan seberapa banyak kalori dan energi yang diterima oleh tubuh.

Tanpa makan sahur, cadangan energi dalam otot akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan aktivitas.

Saat berbuka

Saat waktu Maghrib tiba, segerakan untuk berbuka. Setelahnya, tubuh akan melakukan pemulihan energi.

Pada waktu ini, makanan kaya protein dan karbohidrat kompleks cukup bagus untuk menjaga massa otot.

Jenis makanan

Kuncinya, jaga pola makan agar kalori tetap surplus meski harus berpuasa seharian. Umumnya, bulking dilakukan dengan upaya memenuhi surplus 500 kalori.

Jenis makanan bulking saat puasa tidak jauh berbeda dibanding bulking di waktu lainnya, yakni:

  • Makanan sumber protein (dada ayam, telur hingga daging ikan)
  • Karbohidrat kompleks (roti gandum, oats, kentang, maupun nasi merah)
  • Lemak sehat (kacang-kacangan, minyak zaitun, maupun minyak kanola)
  • Nutrisi dari sayuran, buah-buahan.

Pemilihan jenis makanan bulking yang juga penting ialah sebisa mungkin hindari makanan yang digoreng. Menu makanan rebus atau kukus lebih dianjurkan.

Pola latihan bulking di bulan puasa

Latihan sebelum berbuka

Jika ingin latihan sebelum berbuka, usahakan memilih latihan beban ringan atau sedang.

Bulking akan efektif dengan latihan beban berat, tetapi ini juga berisiko mengingat ada banyak energi yang dikeluarkan.

Siapkan cairan isotonik agar tidak sampai dehidrasi, dan siap diminum ketika waktu berbuka tiba.

Latihan setelah salat tarawih

Setelah berbuka, tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan.

Rentang waktu ini cukup baik dan aman karena ada jeda untuk salat Tarawih.

Latihan setelah salat Tarawih bisa jadi opsi yang ideal mengingat tubuh sudah mengumpulkan cukup energi untuk dibakar.

Aman atau tidak?

Mana strategi yang dipilih untuk menjalani proses bulking di bulan Ramadhan, tentu akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan tubuh.

Umumnya, tubuh akan beradaptasi dengan pola makan, waktu latihan, dan jadwal istirahat yang dijalankan selama puasa. 

Setiap orang memiliki toleransi yang berbeda terhadap latihan dan pola makan saat berpuasa, sehingga penting untuk mendengarkan sinyal tubuh.

Jika merasa lemas atau kurang bertenaga, kurangi intensitas latihan dan pastikan asupan kalori mencukupi saat berbuka dan sahur.

Sebaliknya, jika tubuh mampu beradaptasi dengan baik, pertahankan rutinitas latihan dan pola makan yang mendukung pertumbuhan otot.

Konsistensi adalah kunci. Dengan strategi yang tepat, bulking saat puasa tetap bisa berjalan optimal tanpa mengorbankan kesehatan dan kebugaran.

Editor: Rifky Pramadani

Tag:  #bisakah #bulking #saat #puasa #aman #atau #tidak

KOMENTAR