

Ilustrasi pasangan yang sedang meminta maaf. (Freepik)


8 Tanda yang Ditunjukkan Pria Saat Iri pada Pasangannya karena Lebih Baik Soal Karier, Menurut Psikologi
- Ketika pasangan Anda mendapatkan promosi besar di tempat kerja, wajar jika Anda merasa bangga dan ikut bahagia. Namun, ada beberapa pria yang justru merasa sebaliknya. Mereka merasa tersaingi. Di balik senyuman dan ucapan selamat, ada kemungkinan muncul perasaan lain yang lebih kompleks dari mereka, termasuk sedikit rasa iri atau bahkan merasa tersaingi. Ini adalah perasaan yang mungkin dialami banyak pria tanpa benar-benar menyadarinya. Tidak mudah untuk menghadapi emosi semacam ini, karena berkaitan dengan dinamika hubungan dan persepsi diri. Menurut psikologi, memahami sifat-sifat kepribadian yang mempengaruhi respons ini bisa membantu dalam mengelola perasaan tersebut dengan lebih baik. Sama seperti kata-kata yang kita pilih dapat mencerminkan perasaan terdalam kita, cara kita bereaksi terhadap keberhasilan pasangan juga bisa mengungkapkan banyak hal tentang diri kita sendiri. Dikutip dari Geediting, Senin (17/2), berikut adalah 8 tanda yang ditunjukkan pria saat merasa iri dengan pencapaian pasangannya sendiri. 1. Merasa Harus Berkompetisi Hidup bukanlah perlombaan, tetapi bagi sebagian pria, keberhasilan pasangan bisa terasa seperti tantangan pribadi yang tak bisa diterima begitu saja. Saat pasangan mendapatkan promosi atau pekerjaan impian, seharusnya itu menjadi momen kebahagiaan bersama. Namun, terkadang hal ini justru memicu perasaan ingin bersaing. Tanpa sadar, pria mungkin mulai mencari cara untuk "menyamai" atau bahkan melampaui pencapaian pasangannya. Bisa dengan mencari validasi di bidang lain, mengambil proyek baru, atau fokus pada hal-hal yang membuatnya merasa lebih unggul. Sikap kompetitif dalam hubungan sebenarnya bisa sehat, selama tidak mengurangi dukungan terhadap pasangan. Jika perasaan ini mulai mengganggu kebahagiaan bersama, mungkin sudah waktunya untuk melihat kembali perspektif dan menyesuaikan pola pikir. 2. Mencari Kompensasi di Area Lain Kadang-kadang, seseorang yang merasa kurang dalam satu aspek kehidupan akan mencoba menyeimbangkannya dengan menonjol di area lain. Misalnya, ketika pasangan mendapatkan posisi tinggi di tempat kerja, pria mungkin akan mulai lebih aktif dalam pekerjaan rumah, mengambil tanggung jawab lebih, atau mencoba menunjukkan kepiawaiannya dalam bidang lain. Ini bukan sesuatu yang buruk, tetapi jika dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan diri atau menutupi rasa tidak aman, itu bisa menjadi masalah. Mengenali pola ini dalam diri sendiri adalah langkah pertama untuk memahami dan mengelola emosi dengan lebih baik, sehingga tidak menjadi sumber ketegangan dalam hubungan. 3. Menarik Diri Beberapa pria merespons keberhasilan pasangan dengan menarik diri—baik secara emosional maupun sosial. Mereka mungkin menjadi lebih diam, kurang antusias, atau bahkan menghindari percakapan tentang pekerjaan pasangannya. Ini bukan berarti mereka tidak bangga, tetapi lebih karena mereka berjuang dengan perasaan tidak mampu atau tidak relevan. Penelitian menunjukkan bahwa harga diri pria sering kali lebih terpengaruh oleh kesuksesan pasangannya dibandingkan dengan wanita. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa perasaan ini bukan tanda kelemahan, tetapi sesuatu yang bisa dikelola dengan komunikasi yang terbuka. 4. Menjadi Terlalu Kritis Ketika perasaan tidak nyaman muncul, sebagian pria mungkin mulai lebih sering mengkritik pasangan mereka baik secara halus maupun terbuka. Mereka mungkin mulai mengomentari jadwal kerja pasangan, kebiasaan di tempat kerja, atau bahkan keputusan kariernya. Ini bukan karena mereka benar-benar tidak setuju dengan pilihan pasangan, tetapi lebih sebagai cara untuk mencoba mengurangi ketidakseimbangan yang mereka rasakan. Jika Anda menyadari bahwa Anda mulai sering mengkritik pasangan tanpa alasan jelas, cobalah untuk bertanya pada diri sendiri apakah itu benar-benar tentang dia atau lebih tentang perasaan Anda sendiri. 5. Enggan Membahas Karier Pasangan Ketika pasangan ingin berbagi kabar baik tentang pekerjaannya, tetapi Anda merasa tidak antusias atau bahkan cenderung menghindari topik itu, bisa jadi ada sesuatu yang sedang Anda tekan. Bukan karena Anda tidak peduli, tetapi karena pembicaraan itu mengingatkan Anda pada perbedaan pencapaian antara kalian. Ini adalah reaksi alami, tetapi penting untuk menyadari bahwa mendukung pasangan tidak berarti Anda harus merasa kalah. Jika ini terjadi, cobalah untuk tetap terlibat dalam percakapan dan tunjukkan bahwa Anda peduli—karena pada akhirnya, hubungan adalah tentang saling mendukung. 6. Terlalu Sering Memberi Saran Alih-alih menarik diri, beberapa pria mungkin justru menjadi terlalu aktif dalam memberikan nasihat tentang pekerjaan pasangan. Mereka bisa saja terus-menerus menawarkan solusi atau memberikan masukan yang tidak diminta. Di satu sisi, ini bisa tampak seperti dukungan. Namun, di sisi lain, ini juga bisa menjadi cara untuk tetap merasa memiliki peran dalam keberhasilan pasangan. Jika Anda merasa terus-menerus ingin memberi masukan, tanyakan pada diri sendiri: apakah pasangan benar-benar membutuhkan saran, atau ini hanya cara Anda untuk merasa tetap relevan?
7. Meremehkan Pencapaian Pasangan
Ketika seseorang merasa tidak nyaman dengan kesuksesan orang lain, ada kecenderungan untuk meremehkan pencapaian tersebut. Komentar seperti “Ah, itu cuma keberuntungan” atau “Siapa pun bisa melakukannya” bisa saja muncul, bukan karena tidak bangga, tetapi lebih sebagai mekanisme pertahanan. Jika Anda menyadari bahwa Anda sering membuat komentar semacam ini, cobalah untuk lebih sadar akan perasaan yang mendasarinya. Alih-alih melihatnya sebagai sesuatu yang mengancam, cobalah untuk merayakan keberhasilan pasangan sebagai bagian dari kemenangan bersama. 8. Membutuhkan Kepastian dan Komunikasi Terbuka Pada akhirnya, banyak pria yang mengalami perasaan ini hanya butuh kepastian bahwa mereka tetap dihargai dalam hubungan. Komunikasi adalah kunci utama. Membahas perasaan ini dengan pasangan tanpa rasa malu atau takut dihakimi bisa membantu mengatasi ketidaknyamanan tersebut. Hubungan yang sehat bukan tentang siapa yang lebih sukses, tetapi bagaimana kedua pasangan bisa saling mendukung dan berkembang bersama.
Editor: Nurul Adriyana Salbiah
Tag: #tanda #yang #ditunjukkan #pria #saat #pada #pasangannya #karena #lebih #baik #soal #karier #menurut #psikologi