Tidak Selamanya Berbohong Itu Buruk! 7 Momen Ketika Berbohong adalah Hal yang Paling Baik untuk Dilakukan Menurut Psikologi
seseorang yang berbohong demi kebaikan. (freepik).
16:08
17 Februari 2025

Tidak Selamanya Berbohong Itu Buruk! 7 Momen Ketika Berbohong adalah Hal yang Paling Baik untuk Dilakukan Menurut Psikologi

  Berbohong sering kali dikaitkan dengan sifat yang negatif, seperti manipulasi, ketidakjujuran, atau pengkhianatan.    Namun, dalam beberapa situasi, berbohong bisa menjadi tindakan yang paling penuh kasih sayang dan bahkan bermanfaat bagi orang lain.    Dalam psikologi, konsep "prosocial lying" atau kebohongan prososial adalah kebohongan yang dilakukan demi kebaikan orang lain, bukan untuk keuntungan pribadi.   Dilansir dari Geediting pada Senin (17/2), terdapat tujuh momen di mana berbohong justru merupakan tindakan yang penuh kasih sayang menurut psikologi.

1. Melindungi Perasaan Orang yang Kita Cintai

Tidak semua kebenaran harus diungkapkan secara blak-blakan, terutama jika itu bisa menyakiti perasaan seseorang.   Misalnya, ketika seseorang dengan percaya diri bertanya, "Apakah aku terlihat baik dengan pakaian ini?" padahal menurut kita kurang cocok, terkadang lebih baik memberikan jawaban yang lebih lembut seperti, "Kamu selalu terlihat baik, tapi mungkin warna lain bisa lebih cocok."

Menurut psikolog sosial Bella DePaulo, kebohongan kecil yang dimaksudkan untuk melindungi harga diri dan perasaan orang lain adalah bagian dari interaksi sosial yang sehat.    Jika kejujuran brutal justru merusak hubungan, maka memilih untuk berbohong dengan niat baik bisa lebih mendukung kesejahteraan emosional orang lain.

2. Membantu Anak-Anak Memahami Dunia dengan Cara yang Lebih Lembut

Ketika anak-anak masih kecil, mereka belum memiliki kapasitas emosional untuk memahami konsep-konsep yang kompleks dan menyakitkan.    Contohnya, banyak orang tua yang mengatakan bahwa hewan peliharaan yang telah mati "pergi ke surga" atau "sedang tidur di tempat yang lebih baik."  



Menurut penelitian dari University of Toronto, kebohongan semacam ini bisa membantu anak-anak mengatasi kesedihan dan memahami kehilangan dengan cara yang lebih ringan.    Seiring waktu, mereka akan belajar memahami kebenaran dengan lebih matang, tetapi pada usia dini, kebohongan semacam ini justru melindungi mereka dari trauma yang terlalu besar.

3. Menjaga Semangat Seseorang yang Sedang Berjuang

Ada kalanya seseorang merasa putus asa atau kehilangan harapan, seperti saat mengalami kegagalan besar dalam hidup.    Dalam kondisi ini, mengatakan "Aku yakin kamu akan berhasil lain kali!" meskipun ada kemungkinan sebaliknya, bisa menjadi bentuk kasih sayang.

Menurut teori self-fulfilling prophecy dalam psikologi, ketika seseorang diberi harapan dan dorongan positif, mereka lebih cenderung berusaha lebih keras dan akhirnya mencapai keberhasilan.    Kebohongan seperti ini bisa berperan dalam meningkatkan motivasi dan mengurangi perasaan putus asa.

4. Menenangkan Orang yang Sedang dalam Situasi Krisis

Ketika seseorang mengalami serangan panik, trauma, atau stres berat, kejujuran yang terlalu keras bisa memperburuk keadaan mereka.    Dalam situasi seperti ini, berbohong untuk menenangkan mereka bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

Misalnya, ketika seseorang merasa takut setelah operasi dan bertanya, "Apakah semuanya akan baik-baik saja?" meskipun kita tahu bahwa pemulihan masih panjang, mengatakan "Ya, kamu akan segera pulih" dapat membantu mereka merasa lebih tenang dan tidak terlalu cemas.

Menurut psikologi klinis, ketenangan dan optimisme yang diberikan oleh orang lain bisa membantu seseorang pulih lebih cepat secara emosional dan fisik.

5. Memberikan Kejutan yang Membahagiakan

Dalam banyak kasus, berbohong juga bisa menjadi bagian dari kejutan yang menyenangkan.    Misalnya, ketika seseorang berpura-pura lupa ulang tahun pasangannya, padahal sebenarnya mereka sedang merencanakan pesta kejutan yang besar.  



Menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of Positive Psychology, kejutan yang positif dapat meningkatkan kebahagiaan seseorang dan menciptakan kenangan indah yang bertahan lama.   Dalam hal ini, kebohongan kecil digunakan sebagai cara untuk menciptakan momen kebahagiaan.

6. Menjaga Keharmonisan dalam Hubungan

Dalam hubungan, kejujuran memang penting, tetapi ada kalanya keterbukaan penuh bisa lebih merusak daripada membangun.    Misalnya, dalam pernikahan atau persahabatan, terkadang seseorang harus menahan diri untuk tidak mengatakan sesuatu yang bisa melukai pasangannya, seperti "Aku tidak suka makanan yang kamu masak" atau "Aku tidak suka hadiah darimu".

Menurut penelitian dari American Psychological Association, kebohongan kecil dalam hubungan yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan dikenal sebagai white lies dan sering kali dapat memperkuat ikatan emosional.

7. Melindungi Orang dari Bahaya yang Tidak Perlu

Dalam beberapa situasi, menyembunyikan kebenaran bisa menjadi cara untuk melindungi seseorang dari bahaya yang lebih besar.    Contohnya, seorang dokter mungkin tidak langsung memberi tahu pasien yang sedang kritis bahwa harapan hidupnya sangat kecil, tetapi memilih untuk memberinya harapan agar ia tetap memiliki semangat untuk bertahan.

Dalam etika medis, ini disebut "therapeutic privilege", yaitu ketika dokter menyaring informasi agar tidak menyebabkan tekanan psikologis yang lebih besar pada pasien.    Dalam kasus ini, kebohongan bisa menjadi bentuk kasih sayang yang membantu pasien tetap kuat dalam menghadapi penyakitnya.

Kesimpulan

Meskipun kejujuran adalah nilai yang penting dalam kehidupan, ada kalanya berbohong justru merupakan tindakan yang penuh kasih sayang.    Berbohong dengan niat baik, tanpa merugikan orang lain, dan bertujuan untuk melindungi perasaan atau kesejahteraan mereka, adalah bentuk kebohongan yang bisa diterima dalam psikologi.

Namun, penting untuk membedakan antara kebohongan yang penuh kasih sayang dan kebohongan yang manipulatif.    Jika sebuah kebohongan dilakukan untuk kepentingan pribadi atau untuk menghindari konsekuensi yang seharusnya dihadapi, maka itu bisa menjadi tindakan yang merugikan.

Pada akhirnya, kasih sayang dan empati harus menjadi dasar dari setiap tindakan kita, baik dalam kejujuran maupun dalam kebohongan kecil yang bertujuan untuk melindungi orang lain.

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #tidak #selamanya #berbohong #buruk #momen #ketika #berbohong #adalah #yang #paling #baik #untuk #dilakukan #menurut #psikologi

KOMENTAR