



Jika Akhir-akhir Ini Merasa Lebih Stres dari Biasanya, TInggalkan 8 Kebiasaan Ini yang Mungkin Tidak Anda Sadari Menjadi Penyebab Stres Menurut Psikol
- Stres sering kali datang tanpa disadari. Anda mungkin merasa lelah, cemas, atau mudah tersinggung tanpa mengetahui penyebab pastinya.
Dalam banyak kasus, ada kebiasaan atau pola pikir tertentu yang tampaknya sepele, tetapi sebenarnya berkontribusi besar terhadap tingkat stres Anda.
Dilansir dari Geediting pada Minggu (16/2), terdapat delapan cara halus yang mungkin membuat hari Anda lebih stres tanpa Anda sadari:
1. Mengawali Hari dengan Mengecek Ponsel
Banyak orang langsung mengecek ponsel mereka begitu bangun tidur, entah untuk membaca berita, mengecek media sosial, atau melihat email pekerjaan.
Kebiasaan ini bisa memicu stres sejak awal hari.
Psikolog menjelaskan bahwa paparan informasi yang berlebihan, terutama yang bernuansa negatif, dapat meningkatkan kadar kortisol (hormon stres) dan membuat Anda merasa cemas sepanjang hari.
Solusi: Alih-alih langsung mengecek ponsel, coba mulai hari dengan aktivitas yang lebih menenangkan seperti meditasi, peregangan ringan, atau sekadar menikmati sarapan tanpa gangguan digital.
2. Terlalu Banyak Multitasking
Multitasking sering dianggap sebagai cara efektif untuk menyelesaikan banyak pekerjaan sekaligus.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa melakukan banyak tugas dalam waktu bersamaan sebenarnya meningkatkan stres dan mengurangi produktivitas.
Otak kita tidak dirancang untuk berpindah-pindah tugas secara cepat, dan ini dapat meningkatkan beban kognitif serta menyebabkan kelelahan mental.
Solusi: Fokuslah pada satu tugas dalam satu waktu.
Gunakan teknik seperti Pomodoro (bekerja selama 25 menit, lalu istirahat 5 menit) untuk meningkatkan efisiensi tanpa merasa kewalahan.
3. Mengabaikan Waktu Istirahat
Bekerja terus-menerus tanpa jeda dapat membuat tubuh dan pikiran Anda kelelahan.
Banyak orang merasa bersalah jika mengambil istirahat karena menganggapnya sebagai tanda kemalasan.
Padahal, istirahat yang cukup justru membantu meningkatkan produktivitas dan mengurangi stres.
Solusi: Luangkan waktu untuk istirahat singkat setiap beberapa jam.
Berjalan kaki sebentar, melakukan peregangan, atau sekadar mengambil napas dalam-dalam dapat membantu meredakan ketegangan dan menyegarkan pikiran.
4. Perfeksionisme yang Berlebihan
Mengusahakan yang terbaik itu baik, tetapi perfeksionisme yang berlebihan justru bisa menjadi bumerang.
Jika Anda terlalu keras pada diri sendiri dan selalu mengkhawatirkan kesempurnaan,
Anda mungkin akan merasa cemas, tegang, dan tidak pernah puas dengan hasil kerja Anda.
Solusi: Terima bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar.
Fokus pada kemajuan, bukan kesempurnaan.
Cobalah untuk menetapkan standar yang realistis dan ingat bahwa tidak ada yang sempurna.
5. Kurang Paparan Sinar Matahari
Banyak orang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dalam ruangan, baik karena pekerjaan maupun kebiasaan.
Kurangnya paparan sinar matahari dapat mengurangi kadar serotonin dalam tubuh, yang berperan penting dalam mengatur suasana hati.
Kekurangan serotonin dapat meningkatkan risiko stres dan kecemasan.
Solusi: Coba luangkan waktu untuk keluar ruangan, meskipun hanya beberapa menit sehari.
Jalan kaki di bawah sinar matahari pagi atau menikmati waktu di taman bisa membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
6. Menghindari Konfrontasi yang Diperlukan
Banyak orang cenderung menghindari konflik atau percakapan sulit karena takut menimbulkan ketidaknyamanan.
Namun, menunda atau mengabaikan masalah tidak akan membuatnya hilang—justru dapat memperpanjang stres karena Anda terus-menerus memikirkan hal tersebut.
Solusi: Jika ada sesuatu yang mengganggu Anda, cobalah untuk menghadapinya dengan cara yang tenang dan asertif.
Berkomunikasi secara jujur dan terbuka dapat membantu mengurangi beban emosional yang Anda rasakan.
7. Kurang Tidur Berkualitas
Kurang tidur adalah salah satu penyebab utama stres yang sering diabaikan.
Ketika Anda tidak cukup tidur, tubuh memproduksi lebih banyak hormon stres, yang dapat membuat Anda lebih mudah marah, sulit berkonsentrasi, dan merasa kewalahan sepanjang hari.
Solusi: Prioritaskan tidur yang berkualitas dengan menetapkan rutinitas tidur yang teratur.
Hindari penggunaan gadget sebelum tidur dan ciptakan lingkungan tidur yang nyaman untuk membantu tubuh Anda beristirahat dengan optimal.
8. Sering Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Di era media sosial, membandingkan diri dengan kehidupan orang lain menjadi lebih mudah dari sebelumnya.
Melihat pencapaian, perjalanan, atau kebahagiaan orang lain bisa membuat Anda merasa kurang sukses atau tidak cukup baik, yang pada akhirnya meningkatkan tingkat stres.
Solusi: Ingatlah bahwa apa yang Anda lihat di media sosial hanyalah potongan terbaik dari hidup orang lain.
Fokuslah pada perjalanan dan pencapaian Anda sendiri, serta latih rasa syukur atas apa yang sudah Anda miliki.
Kesimpulan
Stres tidak selalu datang dalam bentuk masalah besar.
Terkadang, kebiasaan kecil yang tampaknya tidak berbahaya justru berkontribusi terhadap meningkatnya tekanan dalam hidup kita.
Dengan mengenali dan mengatasi delapan kebiasaan ini, Anda bisa mengurangi stres dan menjalani hari dengan lebih tenang dan bahagia.
Tag: #jika #akhir #akhir #merasa #lebih #stres #dari #biasanya #tinggalkan #kebiasaan #yang #mungkin #tidak #anda #sadari #menjadi #penyebab #stres #menurut #psikol