



Kamu Lebih Suka Nyimak dari Pada Nimbrung di Grup WhatsApp? Ini 8 Kepribadian Unik yang Mungkin Kamu Miliki Berdasarkan Pengamatan Psikologi
JawaPos.Com - Tidak semua orang yang pasif di grup WhatsApp adalah orang yang tidak peduli atau tidak tertarik.
Dalam banyak kasus, orang-orang yang pasif di Grub WhatsApp justru memiliki kepribadian unik yang membuat mereka memilih untuk lebih banyak mengamati daripada berbicara.
Ya, meski di era digital seperti sekarang hampir setiap orang yang memiliki smartphone yang tergabung dalam grup WhatsApp, namun orang-orang unik ini tak bisa dihindarkan.
Baik itu grup keluarga, teman, rekan kerja, komunitas, hingga grup sekolah, keberadaan orang unik yang ogah nimbrung di WhatsApp menjadi bagian yang seolah tak terpisahkan.
Di tengah keaktifan banyak anggota yang sering bercakap-cakap, berbagi cerita, atau sekadar mengirim meme dan stiker, selalu ada beberapa orang yang memilih untuk tetap diam.
Mereka hanya membaca pesan tanpa ikut berkomentar, seolah-olah hanya menjadi pengamat dalam percakapan tersebut.
Banyak yang mengira bahwa orang-orang yang jarang aktif dalam grup ini adalah pribadi pemalu atau tidak tertarik dengan obrolan.
Padahal, berdasarkan analisis psikologi, sikap mereka bisa mencerminkan kepribadian tertentu yang lebih dalam daripada yang terlihat.
Lantas, apa saja kepribadian yang umumnya dimiliki oleh orang-orang yang lebih suka diam dan hanya menyimak dalam grup WhatsApp?
Selengkapnya, berikut ini adalah delapan ciri unik yang dikutip Jawa Pos dari Geediting.
1. Introvert
Jika Anda adalah seorang introvert, Anda mungkin lebih suka menikmati waktu sendiri daripada aktif terlibat dalam obrolan grup.
Meskipun dunia digital memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa harus bertemu langsung, tetap saja, interaksi sosial dalam grup bisa terasa melelahkan bagi mereka yang memiliki kepribadian ini.
Seorang introvert lebih suka mendengarkan, mengamati, dan hanya akan berbicara ketika merasa memiliki sesuatu yang benar-benar penting untuk disampaikan.
Bukan berarti mereka tidak peduli dengan isi percakapan, mereka hanya lebih selektif dalam memilih kapan harus berkontribusi.
2. Overthinker
Ada juga orang yang sering berpikir terlalu lama sebelum merespons obrolan di grup.
Mereka khawatir apakah pesan mereka akan diterima dengan baik, takut jika salah memilih kata, atau bahkan cemas kalau pesan mereka justru diabaikan.
Karena terlalu banyak berpikir, akhirnya mereka memilih untuk tidak membalas sama sekali.
Ketika akhirnya sudah siap memberikan tanggapan, topik obrolan sudah bergeser jauh.
Inilah yang membuat mereka tampak seperti "pengamat" daripada peserta aktif dalam grup.
3. Highly Sensitive Person (HSP)
Bagi seseorang yang memiliki tingkat sensitivitas tinggi, aktivitas dalam grup WhatsApp bisa terasa sangat melelahkan.
Banyaknya pesan masuk, diskusi yang bergerak cepat, serta berbagai nada emosi dalam percakapan bisa membuat mereka kewalahan.
Alih-alih ikut aktif dalam obrolan, mereka lebih memilih untuk menyimak saja dan hanya merespons jika benar-benar diperlukan.
Ini adalah cara mereka untuk menghindari stres akibat informasi yang berlebihan.
4. Observant
Sebagian orang merasa lebih nyaman menjadi pengamat dalam suatu kelompok.
Mereka menikmati proses membaca percakapan, menganalisis pola interaksi, dan memahami dinamika yang terjadi di dalam grup.
Bagi mereka, tidak perlu ikut serta dalam percakapan jika tidak memiliki sesuatu yang benar-benar bermakna untuk disampaikan.
Mereka hanya akan berbicara jika merasa pendapat mereka bisa memberikan kontribusi yang berarti.
5. Empati Tinggi
Orang yang memiliki empati tinggi sering kali lebih peka terhadap perasaan orang lain dalam sebuah percakapan.
Mereka cenderung memahami emosi di balik pesan yang dikirimkan anggota grup lain.
Daripada langsung merespons dalam grup, mereka mungkin lebih memilih untuk menghubungi seseorang secara pribadi untuk memberikan dukungan atau saran.
Mereka merasa lebih nyaman melakukan interaksi personal daripada berkomunikasi di hadapan banyak orang.
6. Mudah Cemas
Bagi seseorang yang memiliki kecemasan sosial, menulis pesan di grup bisa terasa seperti tantangan besar.
Mereka khawatir akan salah memilih kata, dianggap tidak sopan, atau bahkan membuat orang lain tidak nyaman dengan apa yang mereka sampaikan.
Kecemasan ini bisa membuat mereka lebih memilih untuk diam daripada mengambil risiko salah paham atau merasa malu karena respons mereka tidak mendapatkan tanggapan.
7. Independen
Beberapa orang memiliki kepribadian yang sangat mandiri. Mereka tidak merasa perlu untuk selalu membagikan pemikiran atau pendapat mereka di grup karena tidak mencari validasi dari orang lain.
Mereka mungkin tetap membaca percakapan, tetapi lebih memilih untuk menyimpan pendapat mereka sendiri.
Mereka hanya akan berbicara jika dirasa benar-benar penting dan relevan.
8. Penuh Rasa Hormat
Ada juga orang yang memilih diam sebagai bentuk penghormatan terhadap anggota grup lainnya.
Mereka tidak ingin menyela atau mengalihkan fokus diskusi yang sedang berlangsung.
Mereka memahami bahwa setiap orang memiliki pendapatnya masing-masing dan lebih memilih untuk mendengarkan daripada ikut menambahkan komentar yang mungkin tidak terlalu diperlukan.
***
Tag: #kamu #lebih #suka #nyimak #dari #pada #nimbrung #grup #whatsapp #kepribadian #unik #yang #mungkinkamu #miliki #berdasarkan #pengamatan #psikologi