Menurut Psikologi, Ini 10 Tanda Mengkhawatirkan yang Menandakan Kamu Perlu Cuti Kerja dan Menikmati Healing
Ilustrasi memperhitungkan cuti dari pekerjaan. (Pexels)
08:28
15 Februari 2025

Menurut Psikologi, Ini 10 Tanda Mengkhawatirkan yang Menandakan Kamu Perlu Cuti Kerja dan Menikmati Healing

 

 Kehidupan masa kini menuntut kita untuk bergerak super cepat. 'Workaholic' seakan jadi gelar kebanggaan.   Kita memanjat tangga karir, rela tak tidur demi menang balapan pencapaian kerja dan mengharapkan masa pensiun berkecukupan.   Namun perlu diketahui, berikut adalah sepuluh pertanda mengkhawatirkan kalau kamu sudah tenggelam dalam pekerjaan dan butuh waktu santai sebagaimana dikutip dari YourTango, Sabtu (15/2) berikut ini.   1. Bangun pusing serta rahang tegang Kalau kamu dari saat bangun tidur saja sudah stres, saatnya cuti, wahai mas mbak.   2. Langsung scroll HP saat bangun Kebiasaan membuka surel atau mengecek kisah Instagram sepertinya sudah mendarah daging. Tapi masa bangun-bangun langsung lihat story bernuansa “pamer”? Studi kasus Frontiers in Psychology perihal penggunaan telepon genggam menyarankan lebih baik kita bangun lewat aktivitas dunia nyata dan bukan media sosial yang bisa jadi kebenarannya berbeda dari tangkapan lensa kamera.  

  3. Terlalu sering berandai-andai “Seandainya gajiku lebih besar, aku bisa santai.” “Seandainya aku punya gelar ini, atau punya barang itu, aku akan lebih bahagia.” Beberapa kekhawatiran memang sangat valid, tapi jangan terus merendah karena kekurangan sesuatu. Selama kamu masih bisa mencukupi kebutuhan, kamu pantas bersantai sedikit.   4. Melewatkan makan meskipun lapar Kamu terlalu banyak mengurusi perihal dalam kepala daripada memperhatikan kebutuhan jasmani. Makan, dong. Nanti bisa kena maag, GERD, atau bahkan mengembangkan eating disorder.   5. Makan multitasking Kalau tidak lupa makan, tapi makannya sambil menumpang kendaraan, memandang layar komputer, serta contoh multitasking lainnya, tetap sama saja kamu hanya makan sebagai cara menjaga badanmu tetap hidup semata. Duduk yang manis, konsumsi satu suap, kunyah dan rasakan. Mindful eating!   6. Teman-teman berhenti mengontak karena kamu selalu sibuk Pada akhirnya, manusia tetaplah makhluk sosial dan orang-orang dalam hidupmu lebih penting daripada karir dan uang.  

  7. Kamu dibilang sinis Menurut dokter David Ballard, Kepala Seksi Kesehatan Psikologis dalam Lingkup Kerja di American Psychological Association, reaksi sinis dan frustasi adalah pertanda burnout yang dapat mengacaukanmu dalam performa kerja dan relasi sosial. Ketika mendapat stres berkepanjangan, kondisi fisik dan mental tubuhmu memburuk. Cek apabila sumbu emosionalmu lebih gampang kena picu.   8. Kamu terburu-buru “Ayo cepetan!” dan “Telat nih!” jauh lebih sering kamu ucapkan daripada “Kutunggu kabar darimu”. Jadwalmu yang selalu bergerak menjauhkan kamu dari kesempatan menjalin hubungan sosial, terutama di mata orang lain dengan posisi di bawahmu.   9. Jatah cutimu tidak pernah dipakai Berdasar riset yang diadakan di Amerika Serikat tahun 2020, hampir setengah populasi karyawan yang diberikan keuntungan cuti berbayar malah tidak pernah menggunakannya. Berbayar atau tidak, sesekali ambil jatah cutimu itu dan gunakan untuk liburan dan pengalaman suka ria.   10. Sekalinya istirahat, kamu bagai mayat hidup Karena kehabisan energi, saat beristirahat kamu cenderung bermalas-malasan atau sebagai contoh menghabiskan waktu menonton drama dengan pikiran kosong sambil berbaring di kasur. Jika ini terjadi hampir setiap hari, kamu butuh healing. Secepatnya.   Lihatlah gambaran besarnya; ketika kamu terlalu fokus pada pekerjaan dan slip gaji yang tinggi, bisa-bisa saat tua nanti kamu malah sakit-sakitan akibat kebiasaanmu berpuluh tahun dahulu ketimbang menikmati masa pensiun.

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #menurut #psikologi #tanda #mengkhawatirkan #yang #menandakan #kamu #perlu #cuti #kerja #menikmati #healing

KOMENTAR