![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![7 Strategi Menghadapi Ekspektasi Orang Tua yang Tinggi agar Tidak Merasa Terbebani, Anak Pertama Merapat!](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/13/jawapos/7-strategi-menghadapi-ekspektasi-orang-tua-yang-tinggi-agar-tidak-merasa-terbebani-anak-pertama-merapat-1241414.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
7 Strategi Menghadapi Ekspektasi Orang Tua yang Tinggi agar Tidak Merasa Terbebani, Anak Pertama Merapat!
Banyak orang tua yang mungkin memiliki ekspektasi dan harapan yang tinggi pada anak-anak mereka. Namun, sering kali beban anak pertama terasa lebih berat.
Sebagai seorang ‘kakak’, anak pertama kerap kali dipaksa untuk menjadi panutan yang baik bagi adik-adiknya. Sehingga, mereka selalu dibebani oleh tanggung jawab dan harapan yang tidak realistis.
Lama-kelamaan, hal ini bisa mempengaruhi kesehatan mental, pembentukan kepribadian atau karakter, bahkan hubungan antar keluarga.
Untungnya, ada beberapa strategi yang mungkin bisa efektif untuk membantu anak pertama agar tidak merasa terbebani dengan ekspektasi orang tua yang berlebihan, seperti dilansir dari The Sense Hub, berikut tipsnya.
- Tetapkan batasan yang jelas
Sebagai anak tertua, sudah menjadi hal yang umum bagi anggota keluarga untuk mengandalkan Anda. Namun, terkadang permintaan atau ekspektasi yang dibebankan pada Anda terlalu berat.
Jika Anda terus-menerus dipaksa untuk menangani hal-hal berat yang mungkin bisa membuat Anda terbebani, menetapkan batasan yang jelas sangat penting untuk menjaga emosional dan energi Anda. Belajar untuk menolak orang lain bukanlah sifat yang egois, tetapi ini adalah cara untuk membangun keseimbangan dan menghindari kelelahan.
- Jangan suka membandingkan diri dengan saudara Anda
Banyak orang tua yang suka membanding-bandingkan anak-anak mereka, sehingga sering kali Anda sebagai anak sulung merasa tertekan untuk menjadi standar yang sempurna bagi adik-adik Anda.
Padahal, tiap saudara kandung pastinya memiliki jalan yang berbeda, dan perjalanan hidup mereka tidak harus mempengaruhi Anda. Hindarilah untuk membandingkan diri Anda dengan saudara Anda sendiri untuk menghindari rasa cemburu. Ini memungkinkan Anda untuk membentuk dan menjalani kehidupan sesuai kebahagiaan Anda.
- Jangan takut untuk meminta bantuan atau dukungan
Ketika Anda terbiasa menjadi orang yang selalu diandalkan dalam keluarga, mungkin akan terasa tidak wajar untuk meminta bantuan atau dukungan pada orang lain. Tapi, ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang bisa melakukan semuanya sendirian.
Memiliki support system yang baik dapat membantu Anda lebih tegar dan mencegah perasaan kesepian. Entah itu bercerita pada teman dekat, berbicara dengan seseorang yang Anda percayai, atau bahkan pergi ke psikolog, meminta bantuan atau dukungan sangat esensial bagi kesejahteraan mental Anda.
- Definisikan kesuksesan dengan cara Anda sendiri
Tumbuh besar bersama dengan ekspektasi atau harapan yang tinggi terkadang bisa membuat Anda tidak yakin dengan diri sendiri dan cenderung mendefinisikan kesuksesan sesuai gambaran orang tua. Tetapi, kesuksesan sejatinya tidak diukur berdasarkan keinginan orang lain.
Luangkanlah waktu untuk memikirkan apa yang sebenarnya Anda inginkan, baik itu karier, hubungan, atau keinginan pribadi. Dengan mendefinisikan kesuksesan Anda sendiri, Anda dapat membuat pilihan yang selaras dengan kebahagiaan dan kesejahteraan Anda.
- Hilangkan rasa bersalah dalam membuat keputusan untuk diri sendiri
Banyak anak sulung yang merasa bersalah ketika mereka memilih untuk memprioritaskan diri sendiri daripada saudaranya. Tetapi, membuat keputusan untuk diri sendiri tidak berarti Anda menjadi contoh yang buruk untuk adik-adik Anda.
Hilangkanlah rasa bersalah ketika Anda mengutamakan kebahagiaan dan kesejahteraan Anda, bahkan jika itu tidak sejalan dengan ekspektasi orang tua atau keluarga Anda.
- Prioritaskan kebahagiaan Anda
Lahir sebagai anak pertama dapat membuat Anda merasa ‘terjebak’ dalam memenuhi harapan orang tua dan mengalihkan hal-hal yang sebenarnya bisa membuat Anda bahagia. Meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang menginspirasi dan memberi Anda motivasi sangat penting.
Ingatlah bahwa kebahagiaan Anda sama pentingnya dengan kebahagiaan orang lain. Memprioritaskan kebahagiaan Anda sendiri memungkinkan Anda untuk menjaga kesehatan mental dan emosional Anda.
- Menerima kegagalan sebagai cara untuk tumbuh
Sering kali, ekspektasi dan harapan yang tidak realistis dapat membuat kita takut untuk mengalami kekalahan atau kegagalan. Namun pada kenyataannya, kegagalan adalah cara kita untuk belajar dan tumbuh menjadi lebih baik lagi.
Jangan berusaha untuk menjadi yang paling ‘sempurna’, karena hanya akan menambah beban dan memicu stres. Alih-alih merasa kecewa berlebihan terhadap kegagalan, lihatlah kegagalan sebagai sebuah proses untuk tumbuh.
Tag: #strategi #menghadapi #ekspektasi #orang #yang #tinggi #agar #tidak #merasa #terbebani #anak #pertama #merapat