Smiljan Makarya, Ruang ''Healing'' untuk Pencinta Buku dan Kopi
Suasana di Smiljan Makarya yang berlokasi di Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (9/2/2024).(KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA)
17:05
12 Februari 2025

Smiljan Makarya, Ruang ''Healing'' untuk Pencinta Buku dan Kopi

– Di tengah padatnya wilayah Matraman, Jakarta Timur, sebuah toko buku baru hadir menawarkan pengalaman berbeda bagi pencinta literasi.

Makarya, yang terletak di Lantai 1 Toko Buku Gramedia Matraman, dirancang dengan nuansa intim dan hangat.

Suasana ini membuat pengunjung betah mengeksplorasi setiap sudutnya.

Makarya telah beroperasi hampir sebulan, tapi peresmian toko ini baru digelar pada Selasa (11/2/2025) kemarin.

Berbeda dari toko buku konvensional, Makarya berkolaborasi dengan coffee shop Smiljan Space, yang memungkinkan pengunjung menikmati bacaan sambil menyeruput secangkir kopi.

Staf Business Development Group Penerbitan Gramedia sekaligus sosok di balik Makarya, Immaculata Adhista atau Adhis, mengungkapkan bahwa toko ini lahir dari aspirasi banyak pihak mengenai toko buku.

“Hadirnya Makarya jadi kolaborasi yang mengeratkan ikatan dan harapan antara penulis, penerbit, pembaca, pencinta kopi, dan pencinta musik,” ujarnya dalam Perayaan Pembukaan Makarya di Gramedia Matraman, Jakarta Timur.

Ia menambahkan, banyak orang masih mencari ruang aman dan nyaman untuk menuangkan pengalaman mereka dalam membaca dan berkarya.

Sementara itu, konseptor Makarya Tomi Wibisono mengatakan, bahwa toko ini menjadi bentuk respons dari berbagai kritik terhadap konsep toko buku yang terlalu kaku dan hanya mengutamakan nilai transaksional.

Padahal, toko buku seharusnya menjadi tempat yang aman untuk membaca karya-karya literasi dari penulis hebat.

“Makarya mencoba merespons sebanyak-banyaknya kebutuhan dan kritik dari penulis, pembaca, dan pelaku di ekosistem buku lainnya terhadap toko buku yang hanya berfokus pada transaksional, bukan tempat untuk membaca,” ungkapnya.

“Toko buku itu seharusnya jadi tempat untuk healing dan "melambat" dari dunia yang semakin cepat,” tambah Tomi.

Di Makarya, pengunjung justru dibebaskan untuk membaca berbagai jenis buku tanpa diberi batasan waktu.

Bahkan, pengunjung juga bisa menambah wawasan seputar sastra maupun menjalin relasi dengan orang baru.

Selain Adhis dan Tomi, ada Rahmat Indrani selaku pemilik Smiljan Coffee yang turut berkolaborasi di balik terciptanya Makarya.

Ketiganya ingin mengutamakan pengalaman eksplorasi yang beragam di Makarya, agar setiap kunjungan terasa berbeda.

Berbagai aktivitas pun dihadirkan, mulai dari puisi on the spot hingga workshop puisi atau buku.

Dari kritik yang didengar, mereka berupaya menciptakan toko buku impian bagi banyak orang agar budaya membaca tetap lestari di tengah pesatnya teknologi digital.

“Toko buku itu tidak ada yang sempurna, namun kami coba menampung aspirasi berbagai pihak untuk membuat pengunjung happy dan menjadikan Makarya sebagai rumah yang bikin mereka kembali untuk pulang,” tegas Adhis.

Editor: Devi Pattricia

Tag:  #smiljan #makarya #ruang #healing #untuk #pencinta #buku #kopi

KOMENTAR