Orang-orang yang Pernah Dibully di Sekolah Biasanya Menunjukkan 8 Ciri-Ciri Halus Ini Saat Dewasa Menurut Psikologi
Ilustrasi orang dibully.( Allkpop by naver)
14:10
12 Februari 2025

Orang-orang yang Pernah Dibully di Sekolah Biasanya Menunjukkan 8 Ciri-Ciri Halus Ini Saat Dewasa Menurut Psikologi

 
Masa sekolah bisa menjadi kenangan indah bagi sebagian orang, namun bagi mereka yang pernah dibully, pengalaman tersebut meninggalkan bekas mendalam yang dapat terbawa hingga dewasa.    Efek bullying tidak hanya berakhir ketika masa sekolah usai, tetapi sering muncul dalam bentuk perilaku atau ciri-ciri tertentu yang mungkin tidak disadari.    Menurut psikologi, orang yang pernah menjadi korban bullying sering mengembangkan mekanisme pertahanan emosional yang berdampak pada hubungan sosial, karier, hingga kehidupan pribadinya.    Dilansir dari Geediting pada Rabu (12/2), terdapat 8 ciri-ciri halus yang biasanya terlihat pada mereka saat dewasa:

1. Sulit Mempercayai Orang Lain

Salah satu ciri utama orang yang pernah dibully adalah kesulitan untuk mempercayai orang lain. Pengalaman masa lalu yang penuh pengkhianatan atau perlakuan buruk membuat mereka cenderung membangun tembok emosional.    Mereka butuh waktu lama untuk merasa nyaman dan yakin bahwa seseorang tidak akan menyakiti mereka.
Dampak:
Ini sering memengaruhi hubungan romantis, pertemanan, bahkan hubungan kerja, karena rasa curiga yang berlebihan.

2. Cenderung Menghindari Konflik

Mereka yang pernah dibully biasanya menjadi pribadi yang menghindari konflik sebisa mungkin. Perdebatan atau konfrontasi bisa memicu rasa cemas, karena mengingatkan mereka pada pengalaman tidak menyenangkan di masa lalu.
Dampak:
Kecenderungan ini bisa membuat mereka sering mengalah atau mengabaikan kebutuhan sendiri demi menjaga kedamaian, yang akhirnya berujung pada ketidakpuasan pribadi.

3. Perfeksionis dan Takut Gagal

Pengalaman direndahkan atau dihina di masa lalu bisa memicu rasa takut akan kegagalan. Untuk menghindari kritik atau penilaian negatif, mereka cenderung menjadi perfeksionis dan selalu berusaha tampil sempurna.
Dampak:
Meski terlihat sukses, rasa cemas yang konstan dan takut gagal bisa menguras energi mereka.

4. Mengembangkan Humor sebagai Pertahanan Diri

Beberapa orang yang pernah dibully mengembangkan humor sebagai cara untuk melindungi diri dari rasa sakit emosional.    Mereka menggunakan lelucon untuk menutupi perasaan sebenarnya atau meredakan situasi yang tegang.
Dampak:
Humor ini bisa membuat mereka tampak ramah dan menyenangkan, tetapi di balik itu mereka mungkin merasa kesepian atau tidak dipahami.

5. Cenderung Menyalahkan Diri Sendiri

Korban bullying sering tumbuh dengan perasaan bahwa mereka tidak cukup baik.   Saat dewasa, mereka cenderung menyalahkan diri sendiri ketika sesuatu tidak berjalan sesuai harapan, meski kesalahan tersebut bukan sepenuhnya tanggung jawab mereka.
Dampak:
Perasaan bersalah yang berlebihan ini bisa menghambat mereka untuk berkembang dan mengambil risiko yang sehat.

6. Peka Terhadap Penolakan atau Kritik

Orang yang pernah dibully cenderung sangat sensitif terhadap penolakan atau kritik.    Sekalipun kritik itu bersifat membangun, mereka mungkin merasa diserang atau dihakimi, yang memicu rasa cemas atau sedih.
Dampak:
Hal ini bisa memengaruhi produktivitas kerja, hubungan sosial, dan kesehatan mental secara keseluruhan.

7. Memiliki Empati yang Tinggi

Menariknya, beberapa orang yang pernah dibully tumbuh menjadi individu dengan empati yang tinggi.    Mereka memahami rasa sakit akibat perlakuan buruk, sehingga berusaha keras untuk tidak menyakiti orang lain.
Dampak:
Empati ini bisa membuat mereka menjadi teman, pasangan, atau pemimpin yang peduli, tetapi juga berisiko membuat mereka dimanfaatkan oleh orang-orang yang berniat buruk.

8. Cenderung Menjadi People Pleaser

Untuk menghindari penolakan atau rasa tidak disukai, mereka yang pernah dibully sering menjadi people pleaser, atau orang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain.    Mereka sulit mengatakan "tidak" dan kerap mengorbankan kepentingan pribadi demi kebahagiaan orang lain.
Dampak:
Kecenderungan ini bisa menyebabkan kelelahan emosional, karena mereka terus-menerus menekan kebutuhan sendiri.

Bagaimana Mengatasi Dampak Bullying?

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan ciri-ciri ini, penting untuk menyadari bahwa luka masa lalu bisa disembuhkan.    Berikut beberapa cara yang bisa membantu:

Terapi Psikologi: Berbicara dengan psikolog atau konselor dapat membantu memahami dan mengatasi trauma masa lalu.
Membangun Rasa Percaya Diri: Fokus pada kelebihan dan pencapaian diri bisa membantu memperkuat rasa percaya diri.
Belajar Menetapkan Batasan: Penting untuk belajar mengatakan "tidak" dan menghargai kebutuhan diri sendiri.  


Kesimpulan

Orang-orang yang pernah dibully mungkin membawa bekas luka emosional yang tidak terlihat, tetapi dengan kesadaran dan upaya yang tepat, mereka bisa mengubah pengalaman tersebut menjadi kekuatan.    Memahami ciri-ciri ini adalah langkah awal untuk menerima diri sendiri dan membangun kehidupan yang lebih sehat secara emosional.

Jika Anda mengalami hal serupa, ingatlah bahwa Anda tidak sendiri, dan bantuan selalu tersedia bagi mereka yang membutuhkannya.    Jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional.

Editor: Kuswandi

Tag:  #orang #orang #yang #pernah #dibully #sekolah #biasanya #menunjukkan #ciri #ciri #halus #saat #dewasa #menurut #psikologi

KOMENTAR