![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Jika Tujuan Anda Adalah Merasa Lebih Dicintai oleh Anak-Anak Anda Seiring Bertambahnya Usia, Ucapkan Selamat Tinggal pada 8 Perilaku Ini](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/12/jawapos/jika-tujuan-anda-adalah-merasa-lebih-dicintai-oleh-anak-anak-anda-seiring-bertambahnya-usia-ucapkan-selamat-tinggal-pada-8-perilaku-ini-1228107.jpg)
Ilustrasi kebersamaan anak dan orang tua (freepik/rawpixel.com).
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Jika Tujuan Anda Adalah Merasa Lebih Dicintai oleh Anak-Anak Anda Seiring Bertambahnya Usia, Ucapkan Selamat Tinggal pada 8 Perilaku Ini
Membangun hubungan yang harmonis dengan anak-anak bukanlah sesuatu yang bisa terjadi begitu saja. Hubungan tersebut harus terus dipupuk seiring waktu, terlebih ketika anak-anak beranjak dewasa dan mulai menjalani kehidupan mereka sendiri. Banyak orang tua yang merasa hubungan dengan anak-anak mereka merenggang seiring bertambahnya usia. Salah satu penyebab utamanya adalah perilaku tertentu yang tanpa disadari membuat jarak emosional semakin besar. Dilansir dari Geediting pada Rabu (12/2), jika Anda ingin tetap merasa dicintai dan dihargai oleh anak-anak Anda, inilah 8 perilaku yang perlu dihindari menurut psikologi.
1. Terlalu Mengontrol Kehidupan Anak
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan orang tua adalah keinginan untuk terus mengontrol kehidupan anak-anak, bahkan ketika mereka telah dewasa. Anda mungkin merasa bahwa Anda tahu apa yang terbaik, tetapi sikap ini justru membuat anak merasa tidak dipercaya dan terkekang. Biarkan mereka membuat keputusan sendiri, termasuk belajar dari kesalahan. Menjadi pendukung, bukan pengontrol, adalah cara terbaik untuk menjaga hubungan tetap dekat.
2. Mengkritik Secara Berlebihan
Kritik yang membangun tentu diperlukan, tetapi jika kritik diberikan terlalu sering atau disampaikan dengan nada negatif, hal ini bisa melukai perasaan anak. Mereka mungkin akan merasa tidak cukup baik di mata Anda, yang pada akhirnya membuat mereka menarik diri secara emosional. Alih-alih mengkritik, cobalah memberi dorongan dan apresiasi terhadap usaha yang telah mereka lakukan.
3. Menuntut Balas Budi
Seiring bertambahnya usia, beberapa orang tua mulai menuntut perhatian lebih dari anak-anak mereka sebagai bentuk balas budi atas apa yang telah mereka lakukan di masa lalu. Sayangnya, sikap ini bisa membuat anak merasa terbebani dan malah menjauh. Hubungan yang sehat harus didasarkan pada cinta tanpa syarat, bukan pada tuntutan atau kewajiban.
4. Membandingkan Anak dengan Orang Lain
Membandingkan anak dengan saudara kandung, teman, atau anak-anak orang lain adalah perilaku yang sangat merusak hubungan. Hal ini bisa membuat anak merasa tidak dihargai dan kehilangan kepercayaan diri. Ingatlah bahwa setiap anak memiliki keunikan masing-masing. Fokuslah pada kelebihan mereka, bukan pada apa yang menurut Anda kurang.
5. Mengabaikan Perasaan Anak
Saat anak-anak mengungkapkan perasaan atau pendapat mereka, penting bagi Anda untuk mendengarkan dengan empati. Mengabaikan atau meremehkan perasaan mereka bisa membuat mereka merasa tidak dihargai. Tunjukkan bahwa Anda peduli dan siap menjadi tempat mereka berbagi, tanpa menghakimi.
6. Memaksakan Nilai dan Keyakinan Pribadi
Seiring waktu, anak-anak mungkin akan mengembangkan nilai, pandangan, atau keyakinan yang berbeda dari Anda. Memaksakan pandangan pribadi Anda kepada mereka bisa menciptakan konflik dan menjauhkan hubungan. Berikan ruang bagi mereka untuk menjadi individu yang mandiri, dan hormati pilihan mereka, bahkan jika berbeda dari apa yang Anda yakini.
7. Menggunakan Rasa Bersalah untuk Mengontrol Anak
Beberapa orang tua menggunakan rasa bersalah sebagai cara untuk mendapatkan perhatian atau mengontrol anak-anak mereka. Misalnya, mengatakan hal-hal seperti, "Kalau kamu sayang ibu, kamu pasti datang lebih sering," bisa menimbulkan tekanan emosional. Teknik manipulatif seperti ini justru akan menciptakan jarak dalam hubungan. Lebih baik komunikasikan kebutuhan Anda dengan jujur tanpa membuat mereka merasa bersalah.
8. Mengabaikan Perubahan Zaman dan Gaya Hidup Anak
Banyak orang tua yang kesulitan menerima bahwa gaya hidup anak-anak mereka mungkin sangat berbeda dari masa lalu. Mengabaikan perubahan ini atau terus-menerus mengkritik pilihan gaya hidup mereka bisa membuat hubungan menjadi renggang. Cobalah untuk beradaptasi dan terbuka terhadap perbedaan. Ini akan menunjukkan bahwa Anda menghormati kehidupan mereka dan ingin tetap menjadi bagian darinya.
Bagaimana Membangun Hubungan yang Lebih Dekat dengan Anak?
Untuk merasa lebih dicintai oleh anak-anak Anda seiring bertambahnya usia, fokuslah pada membangun komunikasi yang sehat dan penuh empati. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
Jadilah Pendengar yang Baik: Dengarkan cerita mereka tanpa menghakimi atau memberikan nasihat yang tidak diminta.
Hargai Privasi dan Pilihan Mereka: Berikan ruang bagi anak untuk menjalani hidupnya sendiri.
Luangkan Waktu Berkualitas: Habiskan waktu bersama tanpa gangguan, seperti makan malam bersama atau melakukan aktivitas yang disukai bersama.
Ungkapkan Cinta dan Apresiasi: Jangan ragu untuk mengatakan betapa Anda mencintai dan bangga pada mereka. Kesimpulan
Membangun hubungan yang dekat dengan anak-anak memerlukan usaha dan kesadaran diri. Menghindari perilaku yang bisa merusak hubungan adalah langkah pertama yang sangat penting. Dengan memberikan kebebasan, penghargaan, dan cinta tanpa syarat, Anda bisa menciptakan hubungan yang penuh kehangatan dan kasih sayang. Pada akhirnya, hubungan yang sehat dan harmonis dengan anak-anak akan membuat Anda merasa lebih dicintai dan dihargai seiring bertambahnya usia.
Editor: Kuswandi
Tag: #jika #tujuan #anda #adalah #merasa #lebih #dicintai #oleh #anak #anak #anda #seiring #bertambahnya #usia #ucapkan #selamat #tinggal #pada #perilaku