Psikologi: Jika Tujuan Kamu Adalah Kebahagiaan di Kehidupan Normal, Ucapkan Selamat Tinggal pada 5 Kebiasaan Ini
Kebiasaan kebahagiaan di kehidupan menurut psikologi./Freepik.
13:34
12 Februari 2025

Psikologi: Jika Tujuan Kamu Adalah Kebahagiaan di Kehidupan Normal, Ucapkan Selamat Tinggal pada 5 Kebiasaan Ini

 Setiap orang ingin menjalani hidup yang bahagia, tetapi tanpa disadari, ada beberapa kebiasaan tertentu yang justru menjadi penghalang utama dalam mencapai kebahagiaan.

Kebiasaan ini mungkin tampak sepele atau bahkan sudah mendarah daging, tetapi menurut psikologi, mereka bisa menguras energi emosional dan membuat hidup terasa lebih berat dari seharusnya.

Dilansir dari Hack Spirit pada Rabu (12/2), diterangkan bahwa terdapat lima kebiasaan yang harus ditinggalkan jika tujuan kamu adalah kebahagiaan di kehidupan normal menurut psikologi.

  1. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Di era digital yang serba terhubung ini, sangat mudah terjebak dalam perangkap membandingkan diri dengan orang lain. Kita sering scrolling media sosial dan tanpa sadar mulai mengukur pencapaian diri dengan kesuksesan orang lain yang terpampang di timeline.

Padahal, seperti yang dikatakan psikolog Jordan Peterson, lebih baik membandingkan diri dengan siapa kita kemarin ketimbang siapa orang lain hari ini. Media sosial hanyalah tampilan highlight kehidupan seseorang, bukan gambaran utuh realitas sehari-hari mereka.

Membandingkan kehidupan kita yang apa adanya dengan tampilan sempurna orang lain di media sosial sama saja dengan bermain permainan yang sudah diatur untuk membuat kita kalah. Yang terpenting adalah melihat progress pribadi dan perkembangan diri dibanding hari kemarin.

  1. Melihat sisi baik kehidupan

Dalam kesibukan rutinitas sehari-hari, kita seringkali terlalu fokus pada kekurangan dan keluhan, alih-alih menghargai hal-hal positif yang sudah ada. Penelitian psikologi positif menunjukkan bahwa rasa syukur memiliki korelasi kuat dengan kebahagiaan yang lebih besar.

Dengan bersyukur, seseorang dapat merasakan emosi positif yang lebih banyak, menikmati pengalaman baik, meningkatkan kesehatan, dan membangun hubungan yang lebih kuat.

Mengambil waktu sejenak setiap pagi untuk mencatat hal-hal yang disyukuri, sekecil apapun itu, dapat mengubah cara pandang terhadap kehidupan. Seperti kata Lao Tzu, ketika kamu menyadari bahwa tidak ada yang kurang dalam hidupmu, seluruh dunia menjadi milikmu.

  1. Memprioritaskan perawatan diri

Dalam budaya yang terobsesi dengan pencapaian, self-care sering dianggap sebagai kemewahan atau bahkan pemborosan waktu. Namun menurut Psych Central, kurangnya perawatan diri berkaitan erat dengan perasaan putus asa, kurangnya kesabaran, serta memperburuk gejala kecemasan dan depresi.

Self-care bukan hanya tentang berendam dengan busa atau pergi ke spa, tapi lebih kepada membangun kebiasaan harian yang merawat pikiran, tubuh, dan jiwa. Ini bisa dimulai dari meditasi mindfulness, menulis jurnal, atau sekadar berjalan-jalan singkat di alam untuk menjernihkan pikiran.

Melewatkan makan atau begadang semalaman bukanlah badge of honor yang patut dibanggakan. Justru, mengabaikan kebutuhan dasar tubuh hanya akan berujung pada kelelahan mental dan fisik.

  1. Jangan terpaku pada komunikasi digital

Di zaman serba digital ini, kita sering terjebak dalam komunikasi yang hanya melalui layar. Meski teknologi telah membantu kita terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia dan belajar lebih cepat dari generasi sebelumnya, ada perbedaan besar antara menggunakan teknologi sebagai alat bantu dan membiarkannya menggantikan koneksi manusia yang sejati.

Ketika mayoritas interaksi terjadi melalui layar, kita kehilangan nuansa penting seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan momen hening yang nyaman saat dua orang sahabat saling memahami.

Cobalah mengatur pertemuan langsung dengan teman atau keluarga, menikmati secangkir kopi bersama teman lama, atau berjalan-jalan santai dengan rekan kerja setelah jam kantor.

  1. Pentingnya berolahraga

Olahraga bukan sekadar cara untuk membentuk tubuh lebih baik, tapi juga memiliki dampak luar biasa pada kesehatan mental. Menurut penelitian yang dilaporkan Healthline, hanya dengan 10-30 menit berolahraga sudah cukup untuk meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur.

Aktivitas fisik memiliki cara magis untuk meningkatkan kesejahteraan, baik itu melalui jogging, menari, hiking, bersepeda, atau olahraga tim. Bahkan jalan cepat selama 10 menit bisa membantu mengurangi stres dan memecah monotoni duduk di depan layar.

Yang terpenting adalah menemukan jenis aktivitas fisik yang benar-benar dinikmati, karena memaksakan diri melakukan olahraga yang dibenci tidak akan bertahan lama.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #psikologi #jika #tujuan #kamu #adalah #kebahagiaan #kehidupan #normal #ucapkan #selamat #tinggal #pada #kebiasaan

KOMENTAR