Mengenal Istilah Sadfishing yang Suka Dilakukan Remaja, Salah Satunya Mencari Validasi serta Perhatian
Ilustrasi orang sedang melakukan sadfishing. (Freepik)
23:28
11 Februari 2025

Mengenal Istilah Sadfishing yang Suka Dilakukan Remaja, Salah Satunya Mencari Validasi serta Perhatian

– Dalam era digital saat ini banyak platform media sosial berfungsi sebagai media utama untuk ekspresi dan interaksi pribadi. Hal ini merupakan sebuah fenomena yang dikenal sebagai istilah ‘sadfishing'.

Sadfishing mengacu pada tindakan mengunggah masalah pribadi yang dibesar-besarkan atau dilebih-lebihkan pada media sosial untuk menarik perhatian, simpati, atau validasi dari orang lain.

Tindakan ini semakin lazim, baik digunakan oleh pengguna biasa maupun selebritas yang terlibat di dalamnya dalam berbagai tingkatan.

Menurut survei dan penelitian berikut karakteristik sadfishing hingga motivasi dibalik melakukan sadfishing seperti dikutip pada laman Blog Geeta University.

Karakteristik akan tindakan sadfishing

1. Berlebihan

Postingan sering kali membesar-besarkan masalah pribadi agar tampak lebih dramatis dan menarik perhatian. Berlebihan ini dapat mengaburkan batasan antara pengalaman nyata dan yang dibuat-buat.

2. Sering memposting konten emosional

Orang yang terlibat dalam sadfishing cenderung membagikan konten emosional secara teratur. Konsistensi postingan tersebut dapat membuat audiens mempertanyakan keaslian emosi yang diungkapkan.

3. Menunjukkan kelemahan diri di depan publik

Sadfishing biasanya dilakukan dengan cara mempublikasikan kelemahan diri secara terang-terangan. Hal ini dilakukan dengan harapan akan mendapat respons yang mendukung dan berempati dari para pengikutnya.

4. Permintaan simpati

Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan simpati dan validasi. Reaksi dari audiens dalam bentuk like, komentar, dan share menjadi tolok ukur keberhasilan postingan.

Motivasi melakukan sadfishing

1. Mencari Validasi dan Perhatian

Salah satu motivasi utama di balik sadfishing adalah keinginan untuk mendapatkan validasi dan perhatian. Di dunia di mana metrik media sosial seperti like, komentar, dan share sering disamakan dengan nilai pribadi, individu mungkin merasa terdorong untuk membagikan konten emosional untuk menerima penguatan positif dari rekan-rekannya.

2. Mekanisme Penanganan

Bagi sebagian orang, sadfishing dapat menjadi mekanisme penanganan. Berbagi perjuangan pribadi secara daring dapat memberikan rasa lega dan dukungan, terutama jika mereka tidak memiliki sistem pendukung yang kuat secara luring. Komunitas virtual dapat menawarkan empati dan pengertian, yang mungkin tidak dapat diakses dengan cara lain.

3. Pengaruh dan Popularitas

Para influencer dan selebritas sering kali terlibat dalam sadfishing untuk mempertahankan atau meningkatkan kehadiran daring mereka. Postingan yang emosional dapat mendorong keterlibatan, menarik lebih banyak pengikut, dan meningkatkan pengaruh mereka. Hal ini dapat menjadi sangat menarik dalam industri yang relevansinya sering diukur dengan metrik daring.

4. Menangis untuk Mendapatkan Bantuan

Dalam beberapa kasus, sadfishing bisa menjadi tangisan yang tulus untuk mendapatkan bantuan. Individu yang mengalami tekanan emosional yang parah mungkin akan berbagi kesulitan mereka secara daring sebagai cara untuk menjangkau orang lain guna mendapatkan dukungan dan bantuan.

Konsekuensi akan tindakan sadfishing

1. Hilangnya kepercayaan

Salah satu konsekuensi paling langsung dan nyata dari sadfishing adalah hilangnya kepercayaan. Pengguna media sosial yang sering mengunggah konten emosional yang berlebihan berisiko dianggap tidak tulus atau manipulatif. Seiring berjalannya waktu, pengikut mungkin menjadi skeptis terhadap unggahan orang tersebut, mempertanyakan keaslian perjuangan mereka. Skeptisisme ini dapat merusak kredibilitas orang tersebut dan melemahkan hubungan mereka dengan komunitas daring. Teman dan pengikut mungkin mulai tidak peduli, tidak memberikan dukungan dan empati yang cukup, yang dapat menyebabkan perasaan terisolasi dan kesepian bagi orang yang terlibat dalam sadfishing.

2. Dampak buruk pada kesehatan mental

Bagi individu yang terlibat dalam sadfishing, praktik tersebut dapat berdampak buruk pada kesehatan mental mereka. Mengejar validasi dan perhatian secara terus-menerus dapat menciptakan ketergantungan pada umpan balik media sosial. Ketika individu sangat bergantung pada like, komentar, dan share untuk merasa divalidasi, mereka mungkin mengalami kecemasan dan harga diri yang rendah ketika metrik ini tidak memenuhi harapan mereka. Ketergantungan ini dapat menyebabkan siklus mencari posting emosional yang lebih ekstrem atau lebih sering untuk mempertahankan tingkat keterlibatan yang sama, yang selanjutnya memperburuk perasaan tidak mampu dan tertekan.

3. Implikasi sosial dan budaya

Dalam skala yang lebih luas, sadfishing mencerminkan dan memengaruhi norma sosial dan budaya seputar ekspresi dan dukungan emosional. Tren berbagi perjuangan pribadi secara daring telah mengubah cara orang memandang dan menanggapi tekanan emosional. Dalam beberapa kasus, tren ini telah menormalkan tampilan kerentanan di depan umum, yang dapat menjadi pedang bermata dua.

4. Kekhawatiran etis

Sad fishing menimbulkan beberapa kekhawatiran etika, khususnya terkait manipulasi audiens. Ketika individu menggunakan unggahan emosional yang dilebih-lebihkan untuk menarik perhatian, mereka mengeksploitasi empati dan kasih sayang pengikut mereka. Eksploitasi ini dapat dilihat sebagai bentuk manipulasi emosional, yang menimbulkan pertanyaan tentang implikasi etika dari perilaku tersebut.

5. Potensi akan cyber bullying

Terlibat dalam sad fishing juga dapat membuat seseorang rentan terhadap perundungan dan pelecehan di dunia maya. Pengikut yang skeptis atau sinis dapat menanggapi kiriman yang dianggap tidak tulus dengan komentar negatif, kritik, atau bahkan perundungan langsung. Umpan balik negatif ini dapat semakin merusak kesehatan mental seseorang dan berkontribusi pada lingkungan daring yang beracun. Reaksi keras terhadap sad fishing juga dapat menciptakan budaya menghakimi dan bermusuhan, sehingga membuat orang lain enggan berbagi perjuangan mereka yang sebenarnya karena takut dicap sebagai pencari perhatian.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #mengenal #istilah #sadfishing #yang #suka #dilakukan #remaja #salah #satunya #mencari #validasi #serta #perhatian

KOMENTAR