![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Orang-orang yang Berubah Menjadi Kesepian Seiring Bertambahnya Usia Sering Kali Mengembangkan 8 Kebiasaan Ini Menurut Psikologi](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/11/jawapos/orang-orang-yang-berubah-menjadi-kesepian-seiring-bertambahnya-usia-sering-kali-mengembangkan-8-kebiasaan-ini-menurut-psikologi-1214164.jpg)
ILUSTRASI: Seseorang yang kesepian seiring bertambahnya usia. (Freepik/freepik)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Orang-orang yang Berubah Menjadi Kesepian Seiring Bertambahnya Usia Sering Kali Mengembangkan 8 Kebiasaan Ini Menurut Psikologi
Kesepian di usia tua seringkali datang tanpa disadari. Meski banyak dari kita berharap bisa dikelilingi oleh keluarga dan teman, kenyataannya tidak semua orang mengalami masa tua yang penuh kehangatan sosial. Psikologi menunjukkan bahwa orang-orang yang berubah menjadi kesepian seiring bertambahnya usia sering kali mengembangkan kebiasaan tertentu yang memperkuat rasa kesepian tersebut. Kebiasaan-kebiasaan ini muncul secara bertahap, dan jika tidak disadari, dapat membawa dampak besar pada kesehatan mental dan emosional mereka. Dilansir dari Geediting pada Selasa (11/2), terdapat 8 kebiasaan yang sering berkembang pada orang-orang yang merasa kesepian di usia tua.
1. Menarik Diri dari Lingkungan Sosial
Salah satu kebiasaan paling umum adalah kecenderungan untuk menarik diri dari aktivitas sosial. Orang yang merasa kesepian sering menghindari pertemuan atau kegiatan sosial karena merasa tidak ada yang peduli pada keberadaannya. Lambat laun, mereka terbiasa hidup dalam isolasi, yang justru memperkuat perasaan sepi dan terasing.
Menurut psikologi, perilaku menarik diri ini sering berakar dari rasa takut ditolak atau tidak dianggap penting oleh orang lain. Padahal, keterlibatan sosial adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental dan kebahagiaan di usia tua.
2. Mengabaikan Komunikasi dengan Orang Lain
Komunikasi adalah jembatan penting dalam menjalin hubungan, tetapi orang yang merasa kesepian cenderung mengabaikan pesan, panggilan telepon, atau undangan dari teman dan keluarga. Mereka mungkin merasa bahwa komunikasi tersebut tidak akan membawa perubahan dalam hidup mereka, atau bahkan berpikir bahwa orang lain tidak benar-benar peduli.
Akibatnya, hubungan yang seharusnya bisa diperkuat malah semakin menjauh, dan perasaan kesepian pun semakin mendalam.
3. Memelihara Pikiran Negatif tentang Diri Sendiri
Kebiasaan berpikir negatif tentang diri sendiri juga sering berkembang. Orang yang kesepian cenderung merasa tidak berharga, tidak menarik, atau tidak layak untuk dicintai. Pikiran-pikiran seperti ini bisa menjadi kebiasaan mental yang sulit dihentikan, yang kemudian mendorong mereka semakin terperosok dalam kesendirian.
Psikologi kognitif menyebut pola pikir ini sebagai “distorsi kognitif,” di mana seseorang hanya melihat sisi negatif dari situasi dan mengabaikan kemungkinan yang positif.
4. Menghindari Perubahan dan Pengalaman Baru
Orang yang kesepian sering kali menolak perubahan atau pengalaman baru karena merasa tidak nyaman keluar dari zona aman mereka. Mereka lebih memilih rutinitas yang sama, meski hal itu memperkuat perasaan sepi.
Padahal, mencoba hal-hal baru atau bergabung dengan komunitas yang berbeda bisa menjadi cara efektif untuk menemukan koneksi baru dan mengurangi rasa kesepian.
5. Menghabiskan Terlalu Banyak Waktu di Depan Layar
Seiring bertambahnya usia, beberapa orang mulai menggantikan interaksi sosial dengan menonton televisi, bermain game, atau berselancar di internet. Meskipun aktivitas ini dapat memberikan hiburan sementara, ketergantungan berlebihan pada layar justru dapat memperburuk rasa kesepian dalam jangka panjang.
Studi psikologi menunjukkan bahwa interaksi sosial langsung jauh lebih efektif dalam meningkatkan kebahagiaan dibandingkan dengan aktivitas digital.
6. Menjadi Lebih Sensitif terhadap Penolakan
Orang yang kesepian juga sering kali menjadi sangat sensitif terhadap penolakan atau kritik. Mereka cenderung mengambil segala sesuatu secara pribadi dan merasa terluka lebih mudah.
Hal ini membuat mereka semakin waspada dalam menjalin hubungan baru, karena takut akan rasa sakit yang sama, yang akhirnya membuat mereka memilih untuk menjaga jarak dari orang lain.
7. Mengabaikan Perawatan Diri
Kesepian yang berkepanjangan dapat membuat seseorang kehilangan motivasi untuk merawat dirinya sendiri. Mereka mungkin mulai mengabaikan kesehatan fisik, pola makan, atau bahkan kebersihan diri.
Menurut psikologi, hilangnya perhatian pada perawatan diri sering kali merupakan tanda awal dari depresi. Ketika seseorang merasa bahwa tidak ada yang peduli, mereka pun berhenti peduli pada diri mereka sendiri.
8. Mengingat Masa Lalu secara Berlebihan
Orang yang kesepian sering terjebak dalam kebiasaan merenung tentang masa lalu, khususnya kenangan yang menyakitkan atau penuh penyesalan. Mereka terus memutar ulang ingatan-ingatan tersebut, yang hanya membuat mereka semakin terisolasi dan terjebak dalam kesedihan.
Psikologi menyebut ini sebagai “ruminasi,” di mana seseorang terus-menerus mengulang pikiran negatif tanpa mencari solusi, yang akhirnya memperkuat rasa sepi dan kesedihan.
Bagaimana Mengatasi Kesepian Seiring Bertambahnya Usia?
Mengatasi kebiasaan yang memperkuat rasa kesepian membutuhkan kesadaran dan upaya aktif. Beberapa langkah yang bisa dilakukan meliputi:
Mencari Komunitas Baru – Bergabung dengan kelompok sosial atau kegiatan yang sesuai dengan minat dapat membantu memperluas pergaulan.
Berkomunikasi Lebih Terbuka – Jangan ragu untuk menghubungi teman atau keluarga lebih dulu.
Mencoba Hal Baru – Pengalaman baru bisa memberikan perspektif segar dan membawa kegembiraan.
Mengelola Pikiran Negatif – Latih diri untuk mengganti pikiran negatif dengan yang lebih realistis dan positif.
Menjaga Perawatan Diri – Perhatian pada kesehatan fisik dan mental akan meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan.
Penutup
Kesepian di usia tua bukanlah takdir yang tak bisa dihindari. Dengan mengenali kebiasaan-kebiasaan yang dapat memperkuat rasa sepi, kita bisa mengambil langkah proaktif untuk mencegahnya. Hidup bahagia di usia tua adalah hak semua orang, dan dengan kesadaran serta usaha yang tepat, kebahagiaan itu bisa tetap diraih. Jangan ragu untuk membuka diri dan mencari koneksi baru, karena tidak pernah ada kata terlambat untuk membangun kembali hubungan sosial yang berarti. ***
Editor: Bintang Pradewo
Tag: #orang #orang #yang #berubah #menjadi #kesepian #seiring #bertambahnya #usia #sering #kali #mengembangkan #kebiasaan #menurut #psikologi