7 Tanda Anda Tidak Cocok dengan Negara Tempat Tinggal Anda Menurut Psikologi, Bisa Bikin Stres!
Tanda anda tidak cocok dengan negara tempat tinggal anda karena bikin stres menurut psikologi./Freepik.
12:52
11 Februari 2025

7 Tanda Anda Tidak Cocok dengan Negara Tempat Tinggal Anda Menurut Psikologi, Bisa Bikin Stres!

 Pernah merasa tidak nyaman atau seolah-olah Anda “terperangkap” di negara tempat tinggal sendiri?

Beberapa orang mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, budaya, atau sistem kehidupan di negara tempat mereka tinggal, yang pada akhirnya bisa memicu stres berkepanjangan.

Fenomena ini dikenal dalam psikologi sebagai cultural misfit atau ketidaksesuaian budaya. Ketidakcocokan dengan negara tempat tinggal bisa muncul karena berbagai faktor.

Sering kali, orang yang mengalami kondisi ini merasa terisolasi, sulit beradaptasi, stres atau bahkan kehilangan identitas diri.

Dilansir dari geediting.com pada Selasa (11/2), diterangkan bahwa terdapat tujuh tanda yang menunjukkan bahwa anda tidak cocok dengan negara tempat tinggal anda sekarang karena salah satunya bisa bikin stres menurut psikologi.

  1. Kelelahan menghadapi norma sosial

Setiap tempat memiliki aturan dan ekspektasi tak tertulis yang menjadi bagian dari budaya setempat. Rasa lelah mental dan emosional yang terus-menerus saat mengikuti norma sosial bisa menjadi pertanda ketidakcocokan dengan lingkungan.

Menurut penelitian American Psychological Association, kelelahan mental sering menandakan bahwa seseorang sedang berjuang melawan batasan pribadi yang lebih dalam.

Meski menghabiskan satu hari untuk berbasa-basi tidak akan menghancurkan mental, namun melakukannya seumur hidup bisa mengikis identitas diri.

  1. Kesulitan membangun hubungan bermakna

Pertemanan yang terasa hambar dan kesepian yang berkepanjangan meski telah berusaha bersosialisasi bisa mengindikasikan ketidakcocokan yang lebih mendalam.

Sebagai contoh, ketika seseorang lebih nyaman mengobrol santai di kafe atau mengikuti workshop mindfulness, sementara lingkungan sekitar lebih menyukai pesta dengan musik keras dan keramaian, akan selalu ada yang terasa janggal.

Dukungan emosional dan persahabatan sejati membutuhkan nilai-nilai yang sama atau setidaknya rasa ingin tahu yang mutual. Tanpa kesamaan ini, seseorang akan terus merasa seperti orang luar yang hanya bisa mengamati.

  1. Rutinitas lokal bertentangan dengan nilai pribadi

Ketika kebiasaan dan gaya hidup dominan di suatu tempat terus berbenturan dengan prinsip-prinsip inti seseorang, ketegangan yang tercipta bisa menjadi tak tertahankan. Misalnya, saat seseorang yang peduli lingkungan hidup di tempat yang praktik lokalnya tidak sejalan dengan keberlanjutan lingkungan.

Seperti kutipan Brené Brown yang menyatakan bahwa rasa memiliki sejati tidak mengharuskan kita berubah, tetapi justru menjadi diri sendiri. Jika ritme kehidupan sehari-hari memaksa seseorang hidup bertentangan dengan prinsip-prinsip yang dipegang teguh, perasaan tidak pada tempatnya akan selalu ada.

  1. Fisik hadir namun pikiran melayang

Saat pikiran lebih sering melayang ke tempat lain dan membayangkan kehidupan di kota pantai atau pegunungan yang tenang, ini bisa menjadi tanda bahwa jiwa merasa tidak berada di tempat yang tepat.

Tanda-tanda lainnya termasuk lebih sering melihat daftar properti di negara lain dibandingkan berita lokal, impian tentang hari sempurna yang melibatkan ritual yang tidak ada di tempat tinggal saat ini, atau sering berkata “Aku akan lebih bahagia setelah pindah”.

Meski normal sesekali bermimpi tentang petualangan baru, namun jika hal ini menjadi pelarian konstan, mungkin mencerminkan ketidakpuasan yang lebih dalam terhadap lingkungan saat ini.

  1. Pertumbuhan pribadi terhambat

Perkembangan diri membutuhkan lingkungan yang mendukung dan memberikan tantangan sekaligus. Ketika motivasi berkembang menurun karena tidak adanya komunitas yang mendukung hobi atau minat tertentu, ini bisa menjadi tanda ketidakcocokan dengan lingkungan.

Contohnya, ketika seseorang yang menekuni yoga dan meditasi tinggal di daerah yang tidak menghargai praktik-praktik tersebut, menemukan studio yoga atau komunitas mindfulness membutuhkan perjalanan jauh dan tekad yang kuat. Seiring waktu, praktik tersebut bisa menjadi tidak konsisten karena kurangnya dukungan komunitas.

  1. Keraguan berlebih terhadap identitas diri

Meski wajar sesekali meragukan diri, namun ketika berada di tempat yang tidak sesuai, keraguan ini bisa berlipat ganda. Penelitian dari American Psychological Association menunjukkan bahwa ketidaksesuaian antara identitas pribadi dan norma budaya dapat menyebabkan peningkatan stres dan kecemasan.

Pertanyaan-pertanyaan seperti “Mengapa orang lain terlihat begitu nyaman di sini?” atau “Apakah aku terlalu sensitif?” terus berputar dalam pikiran. Perlu diingat bahwa ini bukan selalu tentang kekurangan diri, terkadang memang lingkungannya yang tidak cocok.

  1. Kerinduan akan tempat lain

Perasaan ini lebih dari sekadar keinginan untuk berpetualang, tapi lebih kepada tarikan konstan terhadap budaya, kota, atau negara lain. Institut for Family Studies membagikan data yang menunjukkan bahwa relokasi dapat meningkatkan kepuasan hidup jika tempat tinggal baru selaras dengan nilai-nilai inti dan gaya hidup seseorang.

Saat seseorang terus-menerus merindukan tempat di mana dia merasa lebih damai, lebih dipahami, atau lebih terinspirasi, mungkin sudah waktunya mempertimbangkan perubahan. Ini bukan jaminan bahwa kebahagiaan setiap orang ada di luar negeri, tapi patut dieksplorasi jika kerinduan itu tidak kunjung hilang.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #tanda #anda #tidak #cocok #dengan #negara #tempat #tinggal #anda #menurut #psikologi #bisa #bikin #stres

KOMENTAR