![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Orang yang Sulit Melupakan Masa Lalu Biasanya Memiliki 7 Ciri Kepribadian Ini, Menurut Psikologi](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/11/jawapos/orang-yang-sulit-melupakan-masa-lalu-biasanya-memiliki-7-ciri-kepribadian-ini-menurut-psikologi-1207792.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Orang yang Sulit Melupakan Masa Lalu Biasanya Memiliki 7 Ciri Kepribadian Ini, Menurut Psikologi
- Pernahkah kamu merasa terjebak dalam lingkaran pikiran yang berulang-ulang tentang masa lalu? Tidak peduli seberapa keras mencoba untuk maju, ada sesuatu yang selalu menarik kembali ke kenangan lama.
Bagi sebagian orang, melepaskan masa lalu bukan sekadar sulit, tetapi terasa mustahil. Hal ini bukan hanya tentang kurangnya tekad atau gangguan yang kurang efektif. Menurut psikologi, ada ciri-ciri kepribadian tertentu yang membuat seseorang lebih sulit untuk benar-benar move on dan hidup di masa sekarang.
Jika kamu merasa mengalami hal yang sama, mengenali pola ini bisa menjadi langkah awal untuk berubah. Dilansir dari Hack Spirit, berikut tujuh ciri kepribadian yang biasanya dimiliki oleh orang yang sulit melupakan masa lalu:
1. Terlalu Banyak Menganalisis Segala Hal
Beberapa orang memiliki kebiasaan untuk memutar ulang percakapan dalam kepala mereka, menganalisis setiap kata, nada bicara, dan bahkan makna tersembunyi dari interaksi mereka dengan orang lain.
"Apakah aku mengatakan hal yang salah? Apa mereka diam-diam menilaiku negatif? Seandainya aku merespons dengan cara yang berbeda, apakah hasilnya akan lain?"
Orang yang sulit move on sering kali memiliki kecenderungan untuk terjebak dalam overthinking. Mereka terus memikirkan apa yang seharusnya atau bisa saja terjadi, alih-alih menerima kenyataan dan melanjutkan hidup.
2. Mengaitkan Harga Diri dengan Kesalahan di Masa Lalu
Banyak orang membawa kesalahan mereka sebagai beban yang terus menghantui. Setiap kegagalan, hubungan yang kandas, atau peluang yang terlewat dianggap sebagai bukti bahwa mereka tidak cukup baik.
Mereka bukan hanya mengingat masa lalu, tetapi menjadikannya sebagai identitas diri. Hal ini membuat mereka sulit untuk melangkah karena selalu dihantui oleh perasaan bersalah atau tidak layak.
Salah satu cara untuk keluar dari pola ini adalah dengan berlatih belas kasih terhadap diri sendiri. Kesalahan bukanlah cerminan diri secara keseluruhan, melainkan bagian dari proses belajar dan tumbuh.
3. Kesulitan Menghadapi Ketidakpastian
Banyak orang merasa bahwa memahami sepenuhnya apa yang terjadi di masa lalu bisa memberikan ketenangan batin. Mereka terus mencari jawaban atas pertanyaan yang mungkin tidak pernah memiliki jawaban pasti.
Mengapa orang itu meninggalkanku? Bagaimana jika aku mengambil keputusan berbeda? Bisakah segalanya menjadi lebih baik? Mereka yang kesulitan move on sering kali tidak nyaman dengan ketidakpastian.
Padahal, belajar menerima bahwa tidak semua hal memiliki jawaban yang jelas bisa menjadi langkah awal untuk benar-benar melepaskan masa lalu.
4. Lebih Sering Mengingat Hal Negatif daripada Positif
Beberapa orang memiliki kebiasaan untuk terus-menerus mengingat pengalaman buruk—hubungan yang gagal, kesalahan yang memalukan, atau penyesalan yang mendalam.
Penelitian dalam Review of General Psychology menunjukkan bahwa otak manusia memang secara alami lebih fokus pada pengalaman negatif dibandingkan yang positif. Ini adalah mekanisme bertahan hidup yang diwarisi dari nenek moyang kita.
Namun, bagi orang yang sulit move on, bias negatif ini bisa menjadi penghambat besar. Mereka lebih sering mengingat kegagalan daripada pencapaian, sehingga sulit melihat sisi baik dari kehidupan mereka sendiri.
5. Terobsesi dengan Mencari Penutupan (Closure)
Banyak orang percaya bahwa mereka tidak bisa benar-benar move on sebelum mendapatkan penjelasan atau permintaan maaf dari orang lain. Mereka menginginkan jawaban yang jelas sebelum bisa menutup bab masa lalu.
Namun, kenyataannya, tidak semua situasi memiliki penyelesaian yang sempurna. Beberapa orang pergi tanpa alasan yang bisa dipahami, dan beberapa masalah memang tidak memiliki solusi yang memuaskan.
Belajar untuk menciptakan closure sendiri—tanpa harus mengandalkan orang lain—adalah kunci untuk benar-benar bisa melanjutkan hidup.
6. Mendefinisikan Diri Berdasarkan Masa Lalu
Tanpa disadari, beberapa orang menjadikan masa lalu sebagai bagian dari identitas mereka. Mereka tidak hanya melihat diri sebagai seseorang yang mengalami kegagalan, tetapi benar-benar percaya bahwa mereka adalah seorang "gagal."
Psikolog Albert Ellis pernah berkata, "Tahun-tahun terbaik dalam hidupmu adalah ketika kamu menyadari bahwa masalah yang kamu hadapi adalah tanggung jawabmu sendiri. Kamu tidak menyalahkan orang lain atau keadaan, tetapi menyadari bahwa kamu memegang kendali atas takdirmu sendiri."
Pernyataan ini menegaskan bahwa siapa kita bukanlah hasil dari kesalahan masa lalu, melainkan bagaimana kita memilih untuk bertindak hari ini.
7. Mengira Bahwa Melepaskan Berarti Melupakan
Banyak orang berpikir bahwa melupakan adalah satu-satunya cara untuk move on. Padahal, penelitian psikologi menunjukkan bahwa semakin kita mencoba menekan atau melupakan sesuatu, semakin kuat ingatan itu kembali.
Konsep ini dikenal sebagai ironic process theory—semakin kita berusaha menghindari memikirkan sesuatu, semakin sering pikiran itu muncul.
Melepaskan masa lalu bukan berarti menghapusnya dari ingatan, tetapi mengubah cara kita memandangnya. Alih-alih melihatnya sebagai luka, kita bisa memilih untuk melihatnya sebagai pelajaran yang membuat kita lebih kuat.
Jika kamu merasa memiliki salah satu dari ciri-ciri ini, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Kesadaran adalah langkah pertama menuju perubahan.
Melepaskan bukan berarti melupakan atau berpura-pura bahwa masa lalu tidak pernah terjadi. Ini tentang mengalihkan fokus dari apa yang sudah berlalu ke apa yang masih bisa kamu bangun di masa depan.
Kamu tidak perlu melepaskan semuanya sekaligus. Namun, setiap kali kamu memilih untuk fokus pada masa kini daripada masa lalu, kamu sedang mengambil langkah kecil menuju kebebasan, dan di sanalah penyembuhan sejati dimulai.
Tag: #orang #yang #sulit #melupakan #masa #lalu #biasanya #memiliki #ciri #kepribadian #menurut #psikologi