7 Ciri Kepribadian Orang yang Menghindari Media Sosial dan Menghargai Privasi, Menurut Psikologi
Ilustrasi orang yang menghargai privasi di media sosial. (pexels/Andrea Piacquadio)
08:10
11 Februari 2025

7 Ciri Kepribadian Orang yang Menghindari Media Sosial dan Menghargai Privasi, Menurut Psikologi

JawaPos.Com - Di era digital seperti saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan banyak orang.

Meski demikian, nyatanya masih ada sebagian individu yang memilih untuk menjauh dari platform media sosial seperti Instagram, Facebook, atau Twitter, bukan karena mereka gagap teknologi, tetapi karena mereka memiliki alasan psikologis tertentu.

Orang-orang yang menghindari media sosial, biasanya sangat menghargai privasi dan memiliki pendekatan unik terhadap kehidupan sosial.

Namun tak sampai di situ saja, orang yang menghindari media sosial karena menjaga privasi biasanya juga dikenal memiliki kepribadian yang unik berdasarkan psikologi.

Dilansir dari geediting.com, berikut adalah tujuh ciri khas dari mereka yang lebih memilih menjaga jarak dari media sosial.

1. Mereka Sangat Sadar Diri

Orang yang menghindari media sosial cenderung memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi.

Mereka memahami bagaimana kehadiran di dunia digital dapat membentuk persepsi orang lain tentang diri mereka, dan mereka lebih memilih untuk tidak membangun citra yang mungkin tidak sesuai dengan realitas diri mereka.

Alih-alih merasa perlu membagikan setiap aspek kehidupan mereka secara online, mereka lebih nyaman dengan diri sendiri tanpa harus mendapatkan perhatian atau validasi dari publik.

Kesadaran diri ini juga membantu mereka menjaga batasan yang sehat dalam kehidupan sosial mereka.

2. Mereka Lebih Menghargai Hubungan yang Mendalam Dibandingkan Interaksi di Tingkat Permukaan

Bagi mereka yang menghindari media sosial, hubungan yang bermakna lebih penting daripada interaksi dangkal yang sering ditemukan di dunia maya.

Mereka lebih suka menghabiskan waktu berkualitas dengan teman dan keluarga secara langsung daripada berkomunikasi melalui komentar atau pesan singkat.

Mereka juga tidak tertarik pada sekadar "menyukai" atau "membagikan" sesuatu untuk menunjukkan keterlibatan sosial.

Bagi mereka, hubungan yang sejati adalah tentang percakapan yang mendalam, kehadiran nyata, dan keterhubungan emosional yang tidak bisa digantikan oleh dunia digital.

3. Mereka Protektif terhadap Energinya

Media sosial bisa menjadi tempat yang penuh dengan informasi berlebihan, drama, dan energi negatif.

Orang yang menghindari media sosial sadar akan pengaruh negatif ini dan memilih untuk menjaga kesehatan mental mereka dengan mengontrol apa yang mereka konsumsi.

Mereka tidak ingin membuang waktu dan energi untuk berdebat di kolom komentar atau merasa tertekan karena membandingkan diri mereka dengan kehidupan orang lain yang tampak sempurna di media sosial. Dengan menjaga jarak, mereka bisa lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam kehidupan nyata.

4. Mereka Kurang Didorong oleh Validasi Eksternal

Salah satu alasan utama mengapa banyak orang aktif di media sosial adalah kebutuhan akan validasi, baik melalui jumlah like, komentar, atau pengikut.

Namun, mereka yang menghindari media sosial cenderung memiliki harga diri yang lebih stabil dan tidak bergantung pada pengakuan dari orang lain.

Mereka tidak merasa perlu membuktikan sesuatu kepada dunia atau mendapatkan persetujuan atas keputusan dan gaya hidup mereka.

Rasa percaya diri mereka berasal dari pencapaian pribadi dan hubungan nyata, bukan dari angka-angka di dunia digital.

5. Mereka Secara Alami Introspektif

Individu yang lebih memilih privasi biasanya memiliki kecenderungan introspektif yang tinggi.

Mereka sering merenungkan kehidupan, mengevaluasi tindakan mereka, dan memiliki pemahaman yang dalam tentang diri sendiri.

Alih-alih sibuk dengan tren media sosial atau mengikuti apa yang dilakukan banyak orang, mereka lebih fokus pada pertumbuhan pribadi dan refleksi diri.

Waktu yang mereka miliki di dunia nyata digunakan untuk berpikir lebih dalam tentang tujuan hidup, nilai-nilai, dan makna dari setiap pengalaman yang mereka jalani.

6. Mereka Adalah Pemikir Independen

Orang-orang yang menghindari media sosial sering kali memiliki pemikiran yang lebih mandiri dan tidak mudah terpengaruh oleh opini mayoritas.

Di dunia media sosial, informasi sering kali dibentuk oleh tren, opini populer, dan bias kelompok.

Namun, mereka yang menjauhi platform ini cenderung mencari informasi dari sumber yang lebih beragam dan tidak merasa harus mengikuti pandangan yang sedang viral.

Mereka lebih suka membentuk pendapat sendiri berdasarkan riset, pengalaman pribadi, dan refleksi mendalam daripada hanya mengikuti arus.

7. Mereka Sebenarnya Lebih Sosial dalam Kehidupan Nyata

Salah satu asumsi yang sering keliru tentang orang yang tidak aktif di media sosial adalah bahwa mereka anti-sosial atau tidak suka berinteraksi dengan orang lain.

Faktanya, banyak dari mereka justru memiliki keterampilan sosial yang baik dan lebih menikmati pertemuan tatap muka daripada komunikasi virtual.

Mereka lebih nyaman dengan percakapan langsung, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan membangun hubungan berdasarkan pengalaman nyata daripada sekadar interaksi digital.

Alih-alih hanya berbicara melalui layar, mereka lebih suka menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat mereka dengan cara yang lebih bermakna.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #ciri #kepribadian #orang #yang #menghindari #media #sosial #menghargai #privasi #menurut #psikologi

KOMENTAR