Waspada Orang dengan Victim Mentality: Cek 8 Ciri Kepribadian Orang yang Suka Menyalahkan dan Tidak Bertanggung Jawab
Ilustrasi seseorang yang playing victim (Pexels)
20:10
10 Februari 2025

Waspada Orang dengan Victim Mentality: Cek 8 Ciri Kepribadian Orang yang Suka Menyalahkan dan Tidak Bertanggung Jawab

- Mengambil tanggung jawab atas kesalahan sendiri memang tidak selalu mudah. Namun, ada sebagian orang yang bukan hanya menghindarinya, tapi juga terus-menerus menyalahkan orang lain. Mereka selalu punya alasan, selalu merasa menjadi korban, dan hampir tidak pernah melakukan refleksi diri.

Orang-orang dengan victim mentality cenderung menganggap bahwa hidup tidak adil bagi mereka. Bukannya mencari solusi, mereka lebih sibuk mencari kambing hitam. Sikap seperti ini bukan hanya membuat hubungan sosial mereka sulit, tapi juga menghambat perkembangan pribadi mereka sendiri.

Dilansir dari laman Blog Herald pada Minggu (10/2) jika di sekitar Anda ada seseorang yang seperti ini, coba perhatikan beberapa ciri kepribadian berikut ini.

1. Selalu Punya Alasan untuk Membenarkan Tindakan Mereka

Apa pun situasinya, mereka selalu punya alasan untuk menghindari tanggung jawab. Bisa jadi mereka merasa tidak diberi kesempatan, merasa orang lain tidak menjalankan tugasnya, atau bahkan menyalahkan keadaan.

Di awal, alasan-alasan mereka mungkin terdengar masuk akal. Namun, jika diperhatikan lebih jauh, ada satu pola yang selalu muncul: setiap masalah selalu berasal dari faktor eksternal, tidak pernah dari diri mereka sendiri.

2. Memutarbalikkan Fakta untuk Menjadikan Diri Mereka Sebagai Korban

Salah satu ciri utama victim mentality adalah kebiasaan mengubah narasi agar mereka selalu tampak sebagai pihak yang dirugikan. Mereka tidak hanya menghindari tanggung jawab, tetapi juga mencari cara agar orang lain terlihat sebagai penyebab masalah.

Orang yang suka menyalahkan cenderung memainkan peran korban dengan sangat baik. Apa pun keadaannya, mereka akan selalu punya cerita yang membuat mereka tampak seperti orang yang diperlakukan tidak adil.

3. Kesulitan Melakukan Refleksi Diri

Orang yang tidak bertanggung jawab biasanya jarang melakukan refleksi diri. Mereka tidak mau repot-repot bertanya, "Apakah saya bisa melakukan sesuatu dengan lebih baik?" atau "Apakah saya juga punya andil dalam masalah ini?"

Ketika seseorang enggan bercermin pada dirinya sendiri, mereka kehilangan kesempatan untuk tumbuh dan belajar dari kesalahan. Akibatnya, siklus menyalahkan orang lain terus berulang tanpa ada perubahan nyata dalam diri mereka.

4. Bersikap Defensif Ketika Ditegur

Mencoba mengajak mereka berdiskusi soal kesalahan mereka? Bersiaplah menghadapi respons yang defensif. Mereka mungkin akan menyangkal, membalas dengan serangan, atau bahkan mengalihkan topik.

Alih-alih menerima kritik dan mencoba memahami perspektif orang lain, mereka malah sibuk mencari celah untuk membela diri. Bagi mereka, mengakui kesalahan bukanlah pilihan, jadi mereka akan melakukan apa saja agar tidak terlihat bersalah.

5. Mengulang Kesalahan yang Sama Berulang Kali

Karena tidak pernah mau mengakui kesalahan atau belajar dari pengalaman, mereka cenderung jatuh ke lubang yang sama berulang kali.

Ketika mereka mengeluh soal masalah yang sama terus-menerus, mungkin sudah waktunya bagi mereka untuk menyadari bahwa penyebabnya bukanlah orang lain atau keadaan, melainkan diri mereka sendiri. Namun, karena victim mentality begitu mengakar dalam diri mereka, kesadaran itu jarang sekali muncul.

6. Sangat Peduli terhadap Persepsi Orang Lain

Mungkin terdengar kontradiktif, tetapi orang yang suka menyalahkan biasanya sangat peduli dengan bagaimana orang lain melihat mereka.

Mereka ingin terlihat sebagai korban yang tidak bersalah dan cenderung berusaha keras membangun citra tersebut. Mengakui kesalahan berarti menunjukkan kelemahan, dan itu adalah sesuatu yang sulit mereka terima. Oleh karena itu, mereka akan melakukan berbagai cara untuk memastikan bahwa mereka tetap terlihat baik di mata orang lain.

7. Jarang Meminta Maaf dengan Tulus

Jika pun mereka meminta maaf, biasanya permintaan maaf itu tidak benar-benar tulus. Ada pengalihan, ada alasan tambahan, atau ada cara halus untuk tetap menempatkan kesalahan pada orang lain.

Alih-alih berkata, "Saya salah, dan saya menyesal," mereka cenderung mengatakan sesuatu yang masih mempertahankan posisi mereka sebagai korban. Hal ini membuat permintaan maaf mereka terasa kosong dan tidak bermakna.

8. Tidak Bisa Menerima Konsekuensi dari Tindakannya

Orang dengan victim mentality sering kali tidak mau menerima konsekuensi dari perbuatan mereka. Mereka ingin bebas melakukan apa pun tanpa harus menghadapi akibatnya.

Jika sesuatu berjalan tidak sesuai harapan, mereka akan menyalahkan orang lain atau keadaan. Jika ada konsekuensi yang harus ditanggung, mereka akan berusaha lari atau mencari pembenaran. Ini membuat mereka sulit untuk bertumbuh dan belajar dari pengalaman.

Kesimpulannya, memiliki orang dengan victim mentality di sekitar kita bisa menjadi tantangan tersendiri. Mereka tidak hanya sulit untuk diajak bekerja sama, tetapi juga bisa membuat kita ikut terjebak dalam drama mereka.

Ciri kepribadian seperti ini tidak mudah untuk diubah, terutama jika mereka tidak menyadarinya sendiri. Namun, memahami pola perilaku mereka bisa membantu kita untuk menetapkan batasan dan tidak terbawa arus dalam permainan menyalahkan mereka.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #waspada #orang #dengan #victim #mentality #ciri #kepribadian #orang #yang #suka #menyalahkan #tidak #bertanggung #jawab

KOMENTAR