Kata Pakar Hubungan, 4 Kebiasaan Sepele Ini Bisa Merusak Pernikahan dan Berujung Perceraian!
Ilustrasi kebiasaan sepele yang bisa merusak pernikahan dan berujung perceraian (freepik)
19:16
10 Februari 2025

Kata Pakar Hubungan, 4 Kebiasaan Sepele Ini Bisa Merusak Pernikahan dan Berujung Perceraian!

 - Pernikahan yang awalnya penuh cinta dan kebahagiaan bisa berubah menjadi hubungan yang dingin dan penuh masalah jika tidak dijaga dengan baik. Pakar hubungan mengungkapkan bahwa ada 4 kebiasaan sepele yang tanpa disadari bisa merusak pernikahan dan berujung perceraian

Dilansir melalui laman National Institute of Health, Senin (10/2), sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2013 mengungkapkan bahwa penyebab utama perceraian adalah kurangnya komitmen sebesar (75,0%), perselingkuhan (59,6%), dan terlalu sering bertengkar (57,7%). Adapun faktor lainnya termasuk menikah terlalu muda (45,1%), masalah keuangan (36,7%), penyalahgunaan zat terlarang (34,6%), dan kekerasan dalam rumah tangga (23,5%). 

Sejalan dengan itu, American Psychological Association yang dikutip melalui artikel YourTango juga menyebutkan bahwa sekitar setengah dari semua pernikahan berakhir dengan perceraian. Meskipun ada perdebatan soal angka pastinya, banyak pernikahan yang akhirnya menjadi hubungan tanpa cinta, tanpa keintiman, penuh kebencian, dan keputusasaan.

Namun, perceraian bukanlah akhir dari segalanya. Terkadang, itu adalah jalan terbaik bagi semua pihak yang terlibat. Tapi jika Anda dan pasangan pernah benar-benar saling mencintai dan ingin mempertahankan pernikahan, ada baiknya mulai menghindari 4 kebiasaan sepele ini. Menurut pakar hubungan John Gottman, pendiri Gottman Institute, melalui laman YourTango, 4 kebiasaan ini bisa merusak pernikahan dan berujung perceraian.

1. Kritik Berlebihan

Kritik dalam pernikahan adalah hal wajar, tetapi jika dilakukan terus-menerus dengan menyalahkan pasangan, itu bisa merusak hubungan. Misalnya, daripada mengatakan, "Aku tidak suka kalau kamu berantakan," seseorang malah berkata, "Kamu memang pemalas dan nggak pernah peduli sama rumah ini!" Kritik yang menyerang pribadi pasangan bisa membuatnya merasa tidak dihargai dan menyebabkan pernikahan menjadi tidak harmonis.

Dalam hubungan pernikahan, penting untuk menyampaikan keluhan dengan cara yang lebih positif dan membangun. Daripada mengkritik pasangan secara kasar, lebih baik menyampaikan kebutuhan dengan lembut, misalnya, "Aku lebih suka kalau rumah rapi, yuk kita coba lebih disiplin!" Dengan begitu, pasangan tidak merasa diserang dan komunikasi dalam pernikahan tetap sehat.

2. Sikap Defensif  Berlebihan

Saat seseorang dikritik, wajar jika ingin membela diri. Namun, jika terus-menerus membela diri tanpa mau mendengarkan, hubungan bisa semakin buruk. Misalnya, ketika istri mengeluhkan suaminya yang jarang membantu pekerjaan rumah, suami malah berkata, "Aku selalu salah di matamu! Kamu pasti lebih baik tanpa aku!" Sikap ini justru memperburuk masalah karena pasangan merasa tidak didengar.

Dalam pernikahan, penting untuk bisa menerima kritik dengan bijak tanpa harus melakukan sikap defensif secara berlebihan atau menyalahkan balik. Cobalah untuk lebih terbuka, misalnya dengan mengatakan, "Aku mengerti kamu kesal, ayo kita cari solusi bersama." Dengan begitu, pasangan merasa didengar dan pernikahan bisa tetap harmonis.

3. Mengabaikan Pasangan

Saat ada konflik, beberapa orang memilih untuk diam dan mengabaikan pasangan mereka. Ini sering dilakukan oleh suami dibandingkan istri, karena mereka merasa kewalahan dan tidak tahu bagaimana harus merespons. Namun, sikap ini justru bisa membuat pasangan merasa tidak dihargai dan sendirian dalam hubungan. Akibatnya, komunikasi dalam pernikahan menjadi buruk dan bisa merusak hubungan.

Jika pasangan sering mengabaikan atau menghindari diskusi, sebaiknya beri waktu sejenak untuk menenangkan diri, lalu coba bicara kembali saat emosi sudah lebih stabil. Katakan pada pasangan, "Aku butuh waktu sebentar, nanti kita lanjut bicara ya." Dengan begitu, masalah bisa diselesaikan tanpa harus merusak pernikahan atau sampai berujung perceraian. 

4. Meremehkan dan Merendahkan Pasangan

Dari semua kebiasaan buruk, ini adalah yang paling berbahaya dan sering menjadi penyebab utama perceraian. Saat seseorang mulai meremehkan atau merendahkan pasangannya, itu berarti ia merasa lebih baik dari pasangannya. Contohnya, seseorang yang sering berkata dengan nada sinis, "Kamu ini nggak becus, apa sih yang bisa kamu lakukan?" Sikap seperti ini membuat pasangan merasa tidak dihargai dan bisa menghancurkan pernikahan dengan cepat.

Jika ingin menjaga pernikahan tetap sehat, sebaiknya berhenti meremehkan pasangan dan mulai menunjukkan rasa hormat. Ubah kritik menjadi apresiasi, misalnya, "Aku tahu kamu sudah berusaha, mungkin kita bisa cari cara lain bersama." Dengan begitu, hubungan bisa tetap kuat dan terhindar dari perceraian.

Pernikahan bukan sekadar soal cinta, tetapi juga tentang bagaimana menjaga komunikasi dan saling menghormati. 4 kebiasaan sepele ini mungkin terlihat biasa, tetapi jika dibiarkan, bisa merusak pernikahan dan berujung perceraian. Oleh karena itu, penting untuk lebih sadar dalam menjaga hubungan agar tetap harmonis.

Jangan biarkan kebiasaan sepele menghancurkan rumah tangga yang sudah dibangun dengan susah payah. Jika ingin pernikahan tetap bahagia, hindari kritik berlebihan, sikap defensif yang berlebihan, mengabaikan pasangan, dan meremehkan pasangan. Dengan komunikasi yang baik dan saling menghargai, pernikahan bisa tetap langgeng dan penuh kebahagiaan.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #kata #pakar #hubungan #kebiasaan #sepele #bisa #merusak #pernikahan #berujung #perceraian

KOMENTAR