![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Orang yang Lebih Suka Berkirim Pesan Teks Ketimbang Menelepon Biasanya Memiliki 7 Ciri Ini, Menurut Psikologi](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/10/jawapos/orang-yang-lebih-suka-berkirim-pesan-teks-ketimbang-menelepon-biasanya-memiliki-7-ciri-ini-menurut-psikologi-1195841.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Orang yang Lebih Suka Berkirim Pesan Teks Ketimbang Menelepon Biasanya Memiliki 7 Ciri Ini, Menurut Psikologi
- Pernah kenal seseorang yang selalu memilih mengirim pesan teks daripada mengangkat telepon? Atau malah kamu sendiri yang lebih suka berkirim pesan daripada harus berbicara langsung? Ternyata, menurut psikologi, kebiasaan ini bisa mengungkap beberapa hal menarik tentang kepribadian seseorang.
Orang yang lebih suka berkirim pesan teks cenderung memiliki karakteristik tertentu. Baik dalam cara mereka berkomunikasi, menangani interaksi sosial, hingga bagaimana mereka mengatur waktu dan energi mereka.
Dilansir dari laman Blog Herald pada Senin (10/2) berikut tujuh ciri yang biasanya dimiliki oleh mereka yang lebih memilih mengetik pesan dibandingkan menerima panggilan telepon.
1. Menghargai Efisiensi
Bagi mereka yang lebih suka berkirim pesan teks, komunikasi bukan sekadar tentang berbicara, tetapi juga tentang efisiensi. Mengirim pesan memungkinkan seseorang langsung menyampaikan inti pembicaraan tanpa perlu basa-basi panjang seperti saat menelepon.
Selain itu, pesan teks memungkinkan multitasking. Seseorang bisa mengirim pesan sambil mengerjakan tugas lain, tanpa harus memberikan perhatian penuh seperti saat berbicara di telepon. Jadi, bukan berarti mereka tidak peduli dengan lawan bicara, tetapi lebih kepada bagaimana mereka ingin mengelola waktu seefisien mungkin.
2. Butuh Waktu untuk Berpikir Sebelum Menjawab
Psikologi menunjukkan bahwa orang yang lebih suka berkirim pesan teks sering kali adalah mereka yang suka mempertimbangkan kata-kata mereka dengan matang sebelum merespons.
Berbeda dengan menelepon yang menuntut respons cepat, berkirim pesan memungkinkan seseorang memiliki lebih banyak waktu untuk menyusun jawaban dengan hati-hati. Hal ini sering ditemukan pada orang yang lebih analitis atau perfeksionis, yang ingin memastikan bahwa pesan mereka disampaikan dengan tepat.
3. Merasa Interaksi Sosial Menguras Energi
Percakapan telepon tidak hanya tentang kata-kata, tetapi juga tentang nada bicara, ekspresi suara, dan ritme berbicara. Hal ini bisa terasa melelahkan, terutama bagi orang-orang yang cenderung introvert atau mereka yang memiliki kecemasan sosial.
Berkirim pesan teks memberikan kesempatan untuk mengatur energi sosial mereka dengan lebih baik. Tidak perlu terus-menerus "siap siaga" dalam percakapan seperti saat menelepon. Sebaliknya, mereka bisa merespons dengan tempo mereka sendiri, tanpa merasa kelelahan secara emosional.
4. Lebih Menyukai Komunikasi yang Jelas dan Langsung
Kepribadian orang yang suka chat sering kali menunjukkan kecenderungan untuk menghindari ambiguitas dalam komunikasi. Tanpa intonasi suara atau ekspresi wajah yang bisa membingungkan, pesan teks memungkinkan informasi disampaikan dengan lebih lugas.
Selain itu, pesan teks juga memberikan rekam jejak tertulis. Ini berguna jika seseorang perlu merujuk kembali pada informasi penting, tanpa perlu mengandalkan ingatan semata. Orang-orang yang menghargai kejelasan biasanya lebih nyaman dengan komunikasi tertulis karena lebih mudah untuk diorganisir dan dipahami kembali.
5. Merasa Canggung Saat Menelepon
Beberapa orang mengalami rasa canggung yang cukup besar saat harus berbicara di telepon. Entah karena takut salah ucap, tidak tahu kapan harus berbicara, atau sekadar merasa tidak nyaman dengan hening yang tiba-tiba muncul dalam percakapan.
Dalam pesan teks, semua kecanggungan itu bisa dihindari. Tidak ada tekanan untuk segera merespons, tidak ada kebingungan soal nada suara atau ekspresi lawan bicara, dan tidak perlu khawatir apakah percakapan akan berjalan dengan lancar atau tidak.
Banyak orang yang menolak ditelepon bukan karena mereka tidak suka berbicara, tetapi karena menelepon terasa lebih menegangkan dibandingkan sekadar mengirim pesan singkat.
6. Suka Merasa Memegang Kendali atas Percakapan
Salah satu alasan utama orang memilih berkirim pesan teks adalah karena mereka bisa lebih mengendalikan jalannya percakapan. Saat menelepon, seseorang tidak tahu pasti berapa lama panggilan akan berlangsung, apakah mereka bisa segera mengakhiri pembicaraan, atau apakah mereka akan terjebak dalam obrolan yang tidak mereka inginkan.
Dengan pesan teks, semua itu lebih fleksibel. Mereka bisa membalas saat merasa siap, mengatur tempo percakapan, bahkan mengakhiri obrolan tanpa merasa bersalah. Ini adalah keuntungan besar bagi mereka yang lebih suka memiliki kendali dalam interaksi sosialnya.
7. Mengekspresikan Diri Lebih Baik dalam Tulisan
Bagi sebagian orang, berbicara secara langsung bisa terasa sulit. Mereka mungkin kesulitan menyusun ide, mencari kata yang tepat, atau mengungkapkan perasaan dengan jelas.
Dalam tulisan, ada ruang untuk berpikir lebih lama, mengedit, dan memastikan bahwa pesan yang disampaikan benar-benar mencerminkan maksud mereka. Itulah mengapa kepribadian orang yang suka chat sering kali dikaitkan dengan mereka yang lebih nyaman mengekspresikan diri melalui kata-kata tertulis daripada percakapan verbal.
Kesimpulannya, berkirim pesan teks bukan sekadar soal kenyamanan, tetapi juga mencerminkan aspek psikologis seseorang. Jadi, jika kamu termasuk orang yang lebih suka berkirim pesan teks daripada menelepon, bukan berarti kamu antisosial atau tidak peduli. Bisa jadi, itu hanya caramu untuk berkomunikasi dengan cara yang paling nyaman dan sesuai dengan kepribadianmu!
Tag: #orang #yang #lebih #suka #berkirim #pesan #teks #ketimbang #menelepon #biasanya #memiliki #ciri #menurut #psikologi