![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![7 Tanda Seorang Pria Bersifat Manipulatif dan Memiliki Komunikasi Buruk dalam Hubungan, Menurut Psikologi](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/10/jawapos/7-tanda-seorang-pria-bersifat-manipulatif-dan-memiliki-komunikasi-buruk-dalam-hubungan-menurut-psikologi-1191981.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
7 Tanda Seorang Pria Bersifat Manipulatif dan Memiliki Komunikasi Buruk dalam Hubungan, Menurut Psikologi
- Menjalani sebuah hubungan memang tak selalu mudah. Terkadang, sulit membedakan apakah pasangan benar-benar peduli atau justru sedang berusaha memanipulasi kita.
Manipulasi sering kali dilakukan dengan cara halus, bahkan terselubung dalam sikap perhatian dan kasih sayang. Tanpa disadari, seseorang bisa saja dikendalikan tanpa mengetahui motif sebenarnya dari pasangan.
Di sisi lain, pengaruh yang positif dalam hubungan seharusnya terjadi secara alami, tanpa tekanan atau paksaan. Pengaruh ini datang dari kejujuran, transparansi, serta rasa saling menghormati.
Menurut psikologi, ada beberapa tanda yang bisa mengungkap sifat manipulatif seseorang. Dilansir dari Geediting pada Senin (10/2), berikut tujuh tanda pria yang memiliki sifat manipulatif dalam hubungan.
1. Gaslighting
Gaslighting adalah salah satu bentuk manipulasi paling berbahaya yang kerap digunakan untuk membuat seseorang meragukan persepsi dan ingatannya sendiri.
Istilah ini berasal dari film tahun 1944 yang menggambarkan seorang suami yang sengaja membuat istrinya merasa kehilangan kewarasannya. Teknik ini melibatkan penyangkalan terhadap peristiwa yang terjadi atau pernyataan yang telah diucapkan.
Seorang pria manipulatif bisa saja berkata bahwa kamu salah mengingat sesuatu atau bersikap seolah-olah kamulah yang terlalu sensitif. Tujuannya adalah membuatmu meragukan diri sendiri hingga kehilangan kepercayaan pada pemikiran dan perasaanmu.
Jika kamu sering merasa kebingungan atau mempertanyakan ingatan sendiri akibat interaksi dengan pasangan, ini bisa menjadi tanda bahwa dia bersifat manipulatif. Mengenali pola ini adalah langkah pertama untuk keluar dari hubungan yang tidak sehat.
2. Memanfaatkan Perasaan Bersalah (Emotional Blackmail)
Emotional blackmail atau pemerasan emosional adalah taktik manipulatif yang menggunakan rasa bersalah, ancaman, atau intimidasi untuk mengendalikan seseorang.
Misalnya, pasanganmu mungkin berkata, "Kalau kamu benar-benar mencintaiku, kamu pasti akan melakukan ini untukku," atau "Aku nggak percaya kamu lebih memilih teman-temanmu daripada aku. Apa kamu nggak peduli dengan hubungan kita?"
Kalimat-kalimat seperti ini bertujuan membuatmu merasa bersalah dan terpaksa mengikuti keinginannya. Jika kamu sering merasa terbebani oleh permintaan yang tidak masuk akal atau emosimu dijadikan senjata, ini adalah tanda pemerasan emosional yang harus diwaspadai.
3. Love Bombing
Love bombing adalah strategi manipulasi yang sering digunakan di awal hubungan dengan cara memberikan perhatian dan kasih sayang yang berlebihan.
Meskipun terasa menyenangkan, perhatian yang berlebihan ini sering kali bertujuan untuk membuatmu bergantung pada pasangan. Setelah kamu merasa nyaman, mereka mulai menunjukkan sifat aslinya dan mulai mengontrol hidupmu.
Teknik ini tidak hanya terjadi dalam hubungan romantis, tetapi juga digunakan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk menarik anggota baru. Jadi, jika seseorang terlalu berlebihan dalam menunjukkan kasih sayang di awal, sebaiknya kamu berhati-hati.
4. Memutarbalikkan Fakta
Pria manipulatif memiliki kemampuan luar biasa dalam memutarbalikkan fakta dan menyalahkan orang lain agar terlihat sebagai pihak yang benar.
Ketika kamu menyampaikan keluhan atau keberatan tentang perilakunya, dia justru mengalihkan pembicaraan dengan menyoroti kesalahanmu atau bahkan menuduhmu melakukan hal yang sama.
Jika kamu sering kali merasa bersalah atau justru meminta maaf padahal tidak melakukan kesalahan, itu bisa menjadi tanda bahwa pasanganmu menggunakan manipulasi untuk menghindari tanggung jawab.
5. Mengisolasi dari Orang Terdekat
Manipulasi juga bisa dilakukan dengan cara membuatmu menjauh dari keluarga dan teman-teman. Biasanya, hal ini dilakukan secara perlahan dan tanpa disadari.
Awalnya, dia mungkin sering mengajakmu menghabiskan waktu bersama dan mengatakan bahwa dia hanya ingin lebih dekat denganmu. Namun, lama-kelamaan, dia mulai meragukan niat baik orang-orang di sekitarmu, menyebut mereka tidak peduli atau tidak memahami hubungan kalian.
Tanpa sadar, kamu mulai menjauh dari support system yang sebenarnya penting untuk kesehatan mental dan emosionalmu. Jika kamu merasa semakin terisolasi sejak menjalin hubungan, itu bisa menjadi tanda manipulasi.
6. Perilaku Pasif-Agresif
Manipulasi tidak selalu dilakukan secara langsung. Beberapa pria manipulatif menggunakan sikap pasif-agresif untuk mengontrol pasangan.
Misalnya, dia akan memberi sindiran, mendiamkanmu ketika marah, atau menyampaikan kritik secara tidak langsung. Sikap seperti ini bertujuan untuk mengendalikan perasaanmu tanpa harus berkonfrontasi secara langsung.
Jika kamu sering merasa bingung dengan sikapnya atau merasa harus selalu menebak-nebak apa yang dia pikirkan, kemungkinan besar dia menggunakan cara pasif-agresif untuk memanipulasi hubungan.
7. Kurangnya Empati
Di balik segala bentuk manipulasi, ada satu kesamaan: kurangnya empati. Seorang pria manipulatif tidak benar-benar peduli dengan perasaanmu dan hanya melihatmu sebagai alat untuk mencapai tujuannya.
Dia tidak akan merasa bersalah jika menyakitimu, karena yang dia pikirkan hanyalah kepentingannya sendiri. Kurangnya empati ini juga sering kali menjadi ciri khas dari orang dengan gangguan kepribadian narsistik atau sosiopati.
Jika pasanganmu jarang menunjukkan kepedulian terhadap perasaanmu, selalu mengabaikan emosimu, atau tidak memiliki rasa simpati ketika kamu sedang kesulitan, ini bisa menjadi tanda besar bahwa dia bersifat manipulatif.
Mengenali tanda-tanda manipulasi dalam hubungan sangatlah penting untuk melindungi diri sendiri. Jika kamu merasa pasanganmu sering melakukan salah satu atau beberapa hal di atas, cobalah untuk mengevaluasi kembali hubungan tersebut.
Hubungan yang sehat didasarkan pada rasa saling menghormati, kejujuran, dan komunikasi yang baik. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat atau profesional jika merasa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.
Tag: #tanda #seorang #pria #bersifat #manipulatif #memiliki #komunikasi #buruk #dalam #hubungan #menurut #psikologi