![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Bijak Menggunakan Media Sosial: Hindari 7 Kebiasaan Online yang Diam-diam Menguras Energi Emosional Anda, Kata Psikologi](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/09/jawapos/bijak-menggunakan-media-sosial-hindari-7-kebiasaan-online-yang-diam-diam-menguras-energi-emosional-anda-kata-psikologi-1177820.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Bijak Menggunakan Media Sosial: Hindari 7 Kebiasaan Online yang Diam-diam Menguras Energi Emosional Anda, Kata Psikologi
- Kita hidup di era digital di mana media sosial menjadi bagian besar dalam kehidupan sehari-hari. Menggulir, mengeklik, dan mengonsumsi konten tampaknya tidak berbahaya, tetapi psikologi mengatakan sebaliknya.
Ada beberapa kebiasaan online yang tanpa disadari bisa menguras energi emosional kita, membuat kita merasa lelah, cemas, atau bahkan tidak bersemangat tanpa tahu penyebabnya.
Dilansir dari laman News Reports pada Minggu (9/2), berikut adalah delapan perilaku daring yang perlu Anda waspadai agar tidak terjebak dalam siklus kelelahan emosional.
1. Doomscrolling
Siapa yang pernah terjebak dalam siklus membaca berita buruk tanpa henti? Ini disebut doomscrolling, kebiasaan di mana kita terus-menerus menelusuri informasi negatif, meskipun kita tahu itu hanya membuat perasaan semakin buruk.
Otak manusia secara alami lebih fokus pada ancaman, ini bagian dari mekanisme bertahan hidup kita. Tapi di era media sosial, hal ini justru membuat kita mudah terjebak dalam konsumsi berita yang memicu kecemasan dan stres. Terus-menerus terpapar berita buruk bisa membuat kita merasa tidak berdaya dan kehilangan harapan, tanpa kita sadari.
2. Perbandingan Sosial Secara Online
Pernah merasa kurang beruntung setelah melihat unggahan teman di media sosial? Anda tidak sendirian. Psikologi menyebut ini sebagai teori perbandingan sosial. Ketika kita terus-menerus membandingkan hidup kita dengan orang lain secara daring, kita sering kali merasa tidak cukup baik, tidak cukup sukses, atau tidak cukup bahagia.
Padahal, yang kita lihat hanyalah potongan kecil dari kehidupan orang lain, momen terbaik mereka, bukan realitas utuhnya. Hal ini bisa menguras energi emosional dan menurunkan rasa percaya diri jika tidak disadari.
3. Terlibat Debat Online
Saat melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan nilai atau pemahaman kita, rasanya gatal ingin langsung masuk ke kolom komentar dan mengoreksi. Namun, menurut psikologi, perdebatan daring jarang menghasilkan perubahan yang nyata.
Ketika seseorang merasa diserang dalam diskusi online, mereka cenderung bertahan dengan pendapatnya daripada mempertimbangkan perspektif lain. Ini sering kali berujung pada adu argumen yang melelahkan, bukan percakapan yang konstruktif. Alih-alih mendapatkan kepuasan, kita justru merasa frustrasi dan kelelahan secara emosional.
4. Langsung Mengecek Ponsel Setelah Bangun Tidur
Bangun tidur, langsung meraih ponsel, membuka media sosial, dan menggulir berita atau notifikasi. Kedengarannya sepele, tapi efeknya besar. Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan ini bisa meningkatkan kadar kortisol, hormon yang memicu stres.
Dengan langsung menyerap banyak informasi sejak pagi, otak kita masuk ke mode reaktif, bukannya memulai hari dengan tenang. Akibatnya, kita bisa merasa kewalahan bahkan sebelum benar-benar memulai aktivitas.
5. Merasa Perlu Merespons Segera
Notifikasi berbunyi, langsung balas. Ada pesan masuk, langsung jawab. Meskipun terlihat seperti hal kecil, kebiasaan online ini bisa menciptakan tekanan tersendiri.
Menurut psikologi, keadaan selalu siaga ini bisa menyebabkan stres dan kelelahan emosional. Tanpa disadari, kita terus berada dalam mode respons, sulit untuk benar-benar rileks. Faktanya, sebagian besar hal tidak membutuhkan balasan secepat itu, dan kita bisa menetapkan batasan agar tidak merasa terbebani.
6. Menggulir Tanpa Tujuan
Pernah berencana hanya membuka media sosial sebentar, tapi akhirnya terjebak menggulir tanpa henti selama berjam-jam? Ini adalah bentuk konsumsi pasif yang sebenarnya bisa menguras energi emosional tanpa kita sadari.
Alih-alih merasa segar setelah scrolling, kita justru sering merasa lelah dan tidak puas. Otak kita terus terstimulasi oleh berbagai konten, tanpa mendapatkan istirahat yang sebenarnya. Akibatnya, bukan relaksasi yang didapat, melainkan rasa kosong dan kelelahan mental.
7. Mengunggah untuk Validasi
Media sosial bisa menjadi tempat berbagi pengalaman dan momen berharga, tetapi jika kita mulai merasa perlu mengunggah sesuatu hanya untuk mendapatkan validasi dari orang lain, ini bisa menjadi masalah.
Ketika kepuasan kita bergantung pada jumlah like, komentar, atau reaksi dari orang lain, kita bisa terjebak dalam siklus pencarian validasi eksternal. Jika unggahan kita tidak mendapatkan respons seperti yang diharapkan, ini bisa menimbulkan perasaan tidak cukup baik atau kurang dihargai.
Media sosial memang memberikan banyak manfaat, tetapi jika kita tidak bijak dalam menggunakannya, kita bisa terjebak dalam kebiasaan online yang menguras energi emosional tanpa disadari.
Memahami bagaimana perilaku daring tertentu memengaruhi kesejahteraan mental kita bisa membantu kita lebih sadar dalam menggunakan media sosial.
***
Tag: #bijak #menggunakan #media #sosial #hindari #kebiasaan #online #yang #diam #diam #menguras #energi #emosional #anda #kata #psikologi