Panduan Edukasi Seksual Anak Sesuai Usia untuk Cegah Pornografi
Ilustrasi mengajarkan anak.(Shutterstock/Sorapop Udomsri)
21:10
6 Februari 2025

Panduan Edukasi Seksual Anak Sesuai Usia untuk Cegah Pornografi

 Memberikan edukasi seksual yang tepat kepada anak merupakan langkah penting dalam melindungi mereka dari bahaya pornografi. Terlebih, Indonesia saat ini menempati peringkat keempat dunia dalam kasus pornografi anak.

Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid menyebutkan bahwa masalah ini menjadi salah satu alasan Presiden Prabowo Subianto memerintahkan kementeriannya, bersama tiga kementerian lain, untuk mempercepat penyusunan aturan perlindungan anak di dunia digital.

“Teman-teman sekalian, tentu bukan tanpa alasan, mengingat Indonesia saat ini tercatat sebagai negara keempat terbesar di dunia dalam ranah konten-konten pornografi untuk anak,” ujar Meutya dalam konferensi pers di Kemendikdasmen, Jakarta, Minggu (2/2/2025).

Panduan edukasi seksual sesuai usia anak

Psikolog klinis Disya Arinda menegaskan bahwa peran orangtua sangat besar dalam melindungi anak dari paparan pornografi. Salah satu caranya adalah dengan memberikan edukasi seksual sejak dini.

“Namun, pendekatannya harus hati-hati dan sesuai dengan usia anak,” kata Disya kepada Kompas.com, Kamis (6/2/2025).

Berikut tahapan edukasi seksual sesuai dengan usia anak:

1. Usia Bayi (0-2 Tahun)

Pendidikan seksual dapat dimulai sejak bayi dengan cara sederhana, seperti membiasakan anak memahami konsep persetujuan.

"Misalnya, ketika mengganti popok, orangtua bisa mengatakan, ‘ibu/ayah mau ganti popok, ya,’ karena kita akan menyentuh area privatnya. Ini membiasakan anak mengenal konsep konsen (persetujuan)," ujar Disya.

2. Usia 3-5 Tahun

Di usia prasekolah, anak mulai diajarkan mengenai bagian tubuhnya dan siapa saja yang boleh atau tidak boleh menyentuhnya.

"Pada usia ini, anak perlu mengenali anatomi tubuh yang benar dan memahami konsep privasi. Ajarkan mana bagian tubuh yang boleh dilihat orang lain dan mana yang tidak, serta bagaimana merespons jika ada orang lain yang mencoba menyentuh bagian tubuh tertentu," jelasnya.

Orangtua juga disarankan untuk mulai membiasakan anak menggunakan toilet tertutup dan tidak mengganti pakaian di tempat umum, seperti setelah berenang.

3. Usia 6-9 Tahun

Pada usia sekolah dasar, anak mulai diperkenalkan dengan konsep hubungan sehat dan tidak sehat.

"Anak harus memahami bahwa mereka memiliki hak penuh atas tubuhnya. Tidak ada seorang pun yang boleh menyentuh, melihat, atau mengajak mereka melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginannya," ujar Disya.

Di usia ini, pengawasan penggunaan gadget juga perlu diperketat agar anak tidak terpapar konten negatif di internet.

4. Usia 10-12 Tahun

Memasuki masa pubertas, anak mulai mengalami perubahan fisik dan emosional. Orangtua perlu memberikan edukasi tentang perubahan tubuh serta cara menghadapi informasi yang beredar di internet.

"Ajarkan mereka bahwa tidak semua informasi di internet benar, terutama terkait seksualitas. Orangtua juga perlu memberi pemahaman tentang konten apa yang baik untuk ditonton dan mana yang harus dihindari," katanya.

5. Usia di atas 12 Tahun

Di usia remaja, komunikasi dua arah antara orangtua dan anak menjadi semakin penting, terutama dalam membahas hubungan dengan lawan jenis.

"Pada usia ini, anak mulai merasakan ketertarikan terhadap lawan jenis. Orangtua perlu membuka ruang diskusi tentang batasan pribadi, hubungan yang sehat, serta dampak negatif dari pornografi," jelas Disya.

Editor: Tari Oktaviani

Tag:  #panduan #edukasi #seksual #anak #sesuai #usia #untuk #cegah #pornografi

KOMENTAR