Menurut Riset dan Pakar, Inilah 9 Tipe Kepribadian yang Paling Dihindari Orang-orang dengan Kecerdasan Tinggi, Apa Saja?
– Orang dengan kecerdasan tinggi memiliki karakteristik unik yang membedakan mereka dari kebanyakan orang. Mereka lebih intuitif, kreatif, serta memiliki kesadaran diri yang tinggi.
Selain itu, mereka cenderung selektif dalam membangun hubungan sosial untuk menjaga ketenangan batin dan menghindari energi negatif yang dapat menghambat perkembangan diri.
Salah satu kebiasaan orang dengan kecerdasan tinggi adalah menghindari individu dengan pola pikir dan perilaku yang dianggap tidak sehat atau merugikan.
Mereka menghargai kejujuran, keterbukaan, dan keseimbangan dalam interaksi sosial. Oleh karena itu, ada tipe kepribadian tertentu yang mereka pilih untuk tidak berurusan dengannya.
Dilansir dari Your Tango, Rabu (5/2), berikut sembilan tipe kepribadian yang umumnya dihindari oleh orang dengan kecerdasan tinggi.
1. Orang yang Suka Menyalahkan dan Membuat Orang Lain Merasa Bersalah
Orang dengan kecenderungan blame-shifting dan guilt-tripping sering menghindari tanggung jawab atas kesalahan mereka sendiri. Menurut psikolog Lynn Margolies, mereka cenderung membebankan perasaan bersalah pada orang lain agar terhindar dari ketidaknyamanan emosional.
Individu cerdas, yang terbiasa menghadapi percakapan sulit dengan kejujuran, akan merasa frustrasi saat berhadapan dengan orang yang selalu menghindari tanggung jawab.
2. Orang Tanpa Kesadaran Diri (Self Awareness)
Kesadaran diri berkaitan erat dengan kreativitas dan kepercayaan diri. Orang cerdas cenderung memahami emosi dan persepsi diri mereka dengan baik.
Mereka juga peka terhadap perubahan suasana dalam percakapan serta kebutuhan emosional orang lain. Sebaliknya, individu yang tidak memiliki kesadaran diri sering kali mengabaikan dampak perilaku mereka terhadap lingkungan sekitar.
3. Orang yang Ignorant dan Berpikiran Tertutup
Sebuah studi di Personality and Individual Differences menunjukkan bahwa pola pikir dikotomis—yang cenderung stagnan dan kurang rasa ingin tahu—berkaitan dengan rendahnya kecerdasan dan keterampilan kognitif.
Meskipun orang cerdas terbuka terhadap perbedaan pendapat, mereka enggan berdiskusi dengan individu yang menolak perspektif baru atau menutup diri terhadap wawasan baru.
4. Orang yang Hanya Mengikuti Status Quo Tanpa Berpikir Kritis
Individu yang hanya mengikuti ekspektasi sosial tanpa mempertanyakan atau menganalisis secara kritis sering kali tidak menarik bagi orang cerdas. Mereka menghargai kebebasan berpikir dan kreativitas, sehingga cenderung menghindari individu yang hanya berjalan sesuai arus tanpa refleksi mendalam.
5. Orang dengan Kepribadian Narsistik dan Ego Setinggi Langit
Menurut hipnoterapis Nancie Barwick, individu narsistik sering kali kesulitan membangun hubungan yang sehat karena mereka lebih mengutamakan kekuasaan dan validasi eksternal.
Mereka cenderung merendahkan orang lain dan menghindari akuntabilitas. Orang cerdas yang menghargai hubungan berbasis kepercayaan dan kesetaraan akan memilih untuk menjauh dari tipe kepribadian ini.
6. Orang yang Tidak Konsisten
Sebuah studi dari University of Oxford menunjukkan bahwa individu dengan kecerdasan tinggi lebih cenderung mempercayai orang lain. Namun, mereka juga sangat selektif dalam memilih siapa yang mereka percayai.
Jika seseorang terus-menerus bersikap tidak konsisten dan merusak hubungan, mereka akan dengan cepat menarik diri dari interaksi tersebut.
7. Orang yang Gemar Bergosip
Penelitian yang dipublikasikan di The Academy of Management Review mengungkap bahwa gosip dan penyebaran rumor dapat merusak kepercayaan dalam hubungan sosial.
Orang cerdas, yang sangat menghargai transparansi dan komunikasi yang membangun, akan menghindari drama sosial yang tidak produktif ini.
8. Orang dengan Ketergantungan Emosional Berlebihan (Codependent)
Orang yang memiliki hubungan codependent sering kali mengadopsi pola perilaku tidak sehat, seperti menyalahkan orang lain demi kenyamanan pribadi.
Sebuah penelitian berjudul The Impact of Codependency on Relationships (2009) menyebutkan bahwa individu dengan ketergantungan emosional cenderung memanipulasi orang lain demi menjaga hubungan.
Bagi orang cerdas yang sadar akan batasan pribadi, menghindari hubungan codependent adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan emosional mereka.
9. Orang yang Tidak Memiliki Ambisi
Ambisi dan rasa ingin tahu adalah elemen penting dalam kepribadian orang cerdas. Harvard Business Review menyebutkan bahwa meskipun perfeksionisme dan ambisi tidak selalu membawa dampak positif, keduanya tetap menjadi pendorong utama bagi individu yang ingin berkembang.
Oleh karena itu, mereka cenderung menjauh dari orang yang tidak memiliki dorongan untuk tumbuh dan belajar.
Kesimpulannya, orang-orang dengan kecerdasan tinggi bukan hanya selektif dalam hubungan sosial mereka, tetapi juga sangat sadar akan energi yang mereka investasikan dalam interaksi sehari-hari.
Dengan menghindari individu yang memiliki sifat-sifat di atas, mereka dapat lebih fokus pada pengembangan diri, hubungan yang lebih bermakna, dan lingkungan sosial yang lebih positif.
***
Tag: #menurut #riset #pakar #inilah #tipe #kepribadian #yang #paling #dihindari #orang #orang #dengan #kecerdasan #tinggi #saja