Orang yang Tumbuh Jadi People Pleaser Bisa Mengembangkan 11 Sifat Ini Saat Dewasa, Apa Kamu Juga?
– Menjadi orang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain atau dikenal dengan istilah people pleaser sering kali dimulai sejak masa kanak-kanak. Mereka cenderung lebih fokus pada kebutuhan dan keinginan orang lain, mengabaikan diri sendiri demi mendapatkan persetujuan atau perhatian.
Ketika beranjak dewasa, pola pikir dan perilaku ini bisa bertahan, bahkan membentuk karakter dan kebiasaan yang semakin mendalam, memengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain di berbagai aspek kehidupan.
Namun, meskipun menjadi people pleaser tampaknya membawa keuntungan dalam bentuk hubungan yang lancar dan disukai banyak orang, dampaknya terhadap kesejahteraan mental dan emosional seseorang bisa cukup besar.
Melansir dari laman Parade, Rabu (5/2), dalam artikel ini akan mengulas 11 sifat yang sering berkembang pada orang yang tumbuh menjadi people pleaser ketika mereka beranjak dewasa. Apa saja itu?
- Berusaha menghindari konflik
Meskipun konflik tidak menyenangkan, penyelesaian konflik justru bisa memperkuat hubungan. Namun, bagi people pleaser, mereka sering kali menghindari konflik karena takut hal itu bisa merusak hubungan dan tidak disukai.
Bagi orang seperti ini, perbedaan pendapat atau ketidaksetujuan dengan orang lain dianggap sebagai ancaman karena bisa menyebabkan ketegangan dengan teman atau orang di sekitar mereka. Karena itu, mereka cenderung menghindari konflik agar tetap dianggap baik dan diterima oleh orang lain.
- Sulit menetapkan batasan
Batasan itu sebenarnya penting karena dapat melindungi diri kita dan orang lain. Namun, anak-anak yang terbiasa menjadi people pleaser sering kali kesulitan untuk menetapkan batasan saat dewasa.
Ketika mereka masih kecil, mereka cenderung memprioritaskan kebutuhan orang lain agar bisa mendapatkan persetujuan. Ketika dewasa, kebiasaan ini membuat mereka kesulitan untuk menetapkan dan mempertahankan batasan pribadi karena takut ditolak atau tidak disetujui oleh orang lain.
- Sering merasa cemas
Kecemasan bisa disebabkan oleh banyak hal, dan salah satunya mungkin berasal dari kebiasaan ingin selalu membuat orang lain bahagia dengan segala cara.
Orang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain sering kali merasa harus memikirkan apa yang diinginkan orang lain, memenuhi kebutuhan mereka, dan melakukan apa saja untuk membuat mereka senang.
Hal ini pada akhirnya bisa menimbulkan kecemasan, terutama karena mereka tidak pernah benar-benar tahu apakah orang lain sudah cukup puas.
- Mengabaikan pendapat dan emosi sendiri
Menjadi people pleaser bisa baik dalam beberapa situasi, tetapi jika terus-menerus dilakukan untuk memenuhi keinginan orang lain, itu bisa berbahaya.
Orang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain sering kali mengabaikan pendapat sendiri dan cenderung tidak mengungkapkan perasaan mereka. Mereka juga sering meminta maaf jika melakukan sesuatu yang berbeda dari harapan orang lain.
Akhirnya, kebiasaan ini bisa menghalangi hubungan yang tulus dan sangat melelahkan secara emosional.
- Berempati
Orang-orang yang tumbuh dengan kebiasaan menjadi people pleaser dan membawa sifat itu hingga dewasa sebenarnya bukanlah orang yang buruk. Salah satu sisi positif dari sifat ini adalah mereka cenderung memiliki empati dan kesadaran emosional yang tinggi terhadap orang lain.
Karena sifat tersebut, mereka sering kali sangat memperhatikan dan peka terhadap perasaan orang lain.
- Ketergantungan pada validasi
Keinginan untuk menyenangkan semua orang bisa membuat seseorang terus-menerus mencari persetujuan dari orang lain, meskipun mereka sudah dewasa dan mandiri.
Ketergantungan pada persetujuan orang lain ini membuat mereka kesulitan merasa percaya diri dengan keputusan atau tindakan mereka sendiri. Mereka sering mengikuti tren atau apa yang disukai orang lain, tetapi mereka tidak benar-benar tahu apa yang sebenarnya mereka sukai untuk dilakukan atau dikenakan.
- Sensitif terhadap kritik
Kritik, bahkan yang paling ringan dan lembut sekalipun, bisa membuat seseorang yang terbiasa menyenangkan orang lain merasa kesal.
Karena mereka memiliki kebutuhan besar akan persetujuan dan rasa takut terhadap ketidaksetujuan, orang yang suka menyenangkan orang lain sering kali menganggap kritik sebagai serangan pribadi.
Mereka menjadi sangat sensitif terhadap feedback negatif, karena mereka melihatnya sebagai konfirmasi atas kekurangan yang mereka rasakan. Akibatnya, mereka merasa hancur setiap kali menerima apapun yang bukan persetujuan penuh dari orang lain.
- Sensitif terhadap perubahan orang lain
Orang yang suka menyenangkan orang lain cenderung ingin disukai oleh semua orang. Namun, hal ini bisa menyebabkan ketegangan dalam hubungan.
Mereka sangat sensitif terhadap perubahan sekecil apapun dalam sikap atau tindakan orang lain, karena perubahan tersebut bisa membuat mereka merasa seperti ditolak.
- Berusaha tampil seperti orang lain
People pleaser sering kali berusaha untuk tampil atau berbicara seperti orang lain, sehingga mereka bisa kehilangan jati diri dan identitas mereka sendiri.
Sikap ini bisa menyebabkan masalah dalam hubungan romantis, karena orang seperti ini cenderung terjebak dalam hubungan yang toxic.
- Mengabaikan kebutuhan sendiri
Orang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain cenderung lebih mengutamakan untuk memenuhi harapan orang lain dan sering kali mengabaikan kebutuhan serta keinginan mereka sendiri.
Sebagai orang dewasa, mereka mungkin merasa kesulitan untuk mengenali atau memprioritaskan tujuan dan minat pribadi mereka
- Harga diri rendah
Perilaku menyenangkan orang lain sering kali berasal dari keinginan untuk menemukan nilai diri melalui cara melayani orang lain.
Orang yang seperti ini sering kali mengukur nilai diri mereka dari seberapa banyak mereka bisa menyenangkan orang lain, sehingga mereka menjadi kurang percaya diri dengan nilai diri mereka sendiri.
***
Tag: #orang #yang #tumbuh #jadi #people #pleaser #bisa #mengembangkan #sifat #saat #dewasa #kamu #juga