Kenapa Mayoritas Kasus Kanker Anak Ditemukan di Stadium Akhir? Ini Saran Ahli
Banyak kasus kanker anak baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut, sedangkan pada orang dewasa justru kerap diketahui lebih cepat.
Ketua UKK Hemato Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Eddy Supriyadi mengatakan, keterlambatan mendeteksi ini membuat penanganan menjadi lebih sulit dan memperkecil peluang kesembuhan.
"Di Indonesia, kasus kanker anak sering ditemukan dalam tahap lanjut. Jika dibagi menjadi empat stadium, mayoritas pasien anak terdiagnosis pada stadium 3 atau 4," ujar Eddy, Selasa (4/2/2025).
Menurut Eddy, salah satu jenis kanker anak yang sulit terdeteksi sejak dini adalah leukemia. Penyakit ini umumnya berkembang tanpa menunjukkan gejala mencolok, sehingga sering kali baru disadari setelah mencapai stadium lanjut.
Orang tua mungkin tidak menyadari perubahan fisik pada anak karena awalnya tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan.
Tanda-tanda leukemia biasanya baru muncul pada tahap lebih lanjut, seperti pucat, nyeri otot, perdarahan, serta demam yang berlangsung dalam jangka waktu lama. Kondisi ini umumnya diketahui setelah anak dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, tumor padat pada anak masih bisa dideteksi lebih dini dengan memperhatikan adanya kelainan fisik, seperti benjolan di perut atau gejala kanker mata retinoblastoma.
Eddy menegaskan bahwa deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan pasien.
"Jika retinoblastoma terdeteksi pada stadium awal, tingkat kesembuhannya bisa mencapai lebih dari 95 persen," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga, I Dewa Gede Ugrasena menjelaskan bahwa pasien kanker anak memiliki respons lebih baik terhadap pengobatan dibandingkan pasien dewasa.
Pengobatan seperti kemoterapi lebih efektif pada anak karena mereka belum terlalu banyak terpapar zat karsinogenik dari lingkungan atau gaya hidup.
Namun, Ugrasena menekankan bahwa dalam melakukan kemoterapi, dokter harus mempertimbangkan dampak jangka panjangnya terhadap tumbuh kembang anak. Pendekatan terapi antara anak dan dewasa sangat berbeda karena efek samping pada anak dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan mereka di masa depan.
"Pada pasien anak, efek jangka panjang dari kemoterapi harus dipikirkan dengan matang, karena bisa berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan mereka," ungkapnya. (antara)
Tag: #kenapa #mayoritas #kasus #kanker #anak #ditemukan #stadium #akhir #saran #ahli