Sering Dikaitkan dengan Tanda Kelemahan, Ternyata Inilah 5 Kekuatan dari Orang yang Suka Overthinking: Apa Saja?
Overthinking atau berpikir secara berlebihan adalah perilaku dari setiap orang yang meratapi masa lalu, mencemaskan masa depan, atau mungkin pada masalah yang terjadi saat ini.
Overthinking ini sering kali dikaitkan dengan tanda kelemahan. Sementara mengutip dari laman Siloam Hospitals, overthinking disebut mampu menyebabkan stres, gangguan kecemasan, mengganggu kualitas tidur, hingga aktivitas sehari-hari.
Namun terlepas dari hal itu, ternyata ada 5 kekuatan dari orang yang suka overthinking sebagaimana dilansir dari laman Psychology Today pada Selasa (04/02). Simak!
1. Kemauan untuk mengerahkan upaya kognitif
Orang yang suka overthinking tidak selalu menyadari bahwa orang lain jauh lebih enggan mengerahkan upaya kognitif daripada mereka, dan pada hakikatnya ini adalah kekuatan.
Orang tidak memiliki ide yang produktif tanpa berusaha melakukannya. Misalnya, orang yang paling kreatif menghabiskan lebih banyak waktu untuk secara sengaja mencoba menjadi kreatif.
Menariknya, penelitian terbaru telah menunjukkan hubungan antara kemauan untuk mengerahkan upaya kognitif dan kecemasan yang lebih tinggi. Kekhawatiran yang tak berujung sangat membutuhkan usaha.
2. Kemauan untuk meninjau kembali topik secara berulang dalam jangka waktu yang lama
Orang yang suka merenung berulang kali memutar ulang peristiwa dan pengalaman dengan cara yang negatif. Para inovator juga meninjau kembali dan bergulat dengan ide-ide mereka.
Para inovator tahu bahwa ide-ide hebat jarang sekali terbentuk sepenuhnya dalam sekali kesempatan. Orang-orang kreatif meninjau kembali ide-ide mereka yang belum selesai secara berulang kali, terkadang selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, karena pengalaman mereka memicu lebih banyak koneksi.
Pemikiran produktif sering kali terjadi seperti teka-teki gambar. Pertama, hanya ada beberapa bagian di tempat yang benar, dan gambaran keseluruhannya tidak jelas. Saat lebih banyak bagian teka-teki dimasukkan, gambaran keseluruhannya terungkap dengan sendirinya.
Pada dasarnya, bersedia meninjau kembali topik merupakan suatu kekuatan. Jika kamu sering merenung atau khawatir, kiat-kiat di akhir postingan akan membantu meninjau kembali topik secara lebih produktif, menggunakan pola yang berasal dari penelitian tentang inovasi.
3. Kemauan untuk merenungkan pengalaman di luar konteks
Pembelajaran yang produktif memerlukan transfer pengetahuan, yakni dengan mempelajari suatu prinsip dalam satu konteks dan menggunakannya pada konteks lain.
Kita tidak akan memperdalam pembelajaran jika tidak mempertimbangkan semua itu. Misalnya, jika kamu menonton kuliah daring, untuk pembelajaran yang optimal, konsep-konsep dari kuliah tersebut akan muncul di benak itu di kemudian hari, minggu itu, atau tahun itu.
Jika kamu berpikir tentang alasan seorang kolega bersikap tidak ramah kepadamu beberapa jam setelah kejadian itu, itulah yang sedang kamu lakukan. Versi pola pikir yang produktif dan tidak produktif, menginspirasi atau menyedihkan, akan saling keterkaitan.
4. Kemauan untuk tidak terburu-buru mencapai kesimpulan kognitif
Penutupan kognitif adalah tergesa-gesa mengambil kesimpulan atau memutuskan tindakan. Misalnya, kamu langsung menggunakan ide pertama tanpa memikirkannya lebih lanjut.
Orang-orang menjadi pemecah masalah yang lebih efektif jika mereka hanya mempertimbangkan lebih banyak cara untuk melakukan sesuatu. Ini bisa sesederhana mempertimbangkan isi pesan untuk email penting atau sekedar membalas pesan orang tua.
Orang yang mempertimbangkan lebih banyak opsi sebelum memutuskan satu opsi akan cenderung menghasilkan produk serta keputusan yang lebih baik.
5. Pengamatan diri
Pemikir yang tidak produktif sering kali terlibat dalam banyak pemikiran yang merujuk pada diri sendiri. Sekali lagi, ada versi membantu dan tidak membantu dari hal ini.
Misalnya, untuk menyalurkan pemikiran yang merujuk pada diri sendiri secara produktif, kamu dapat mengamati kapan, di mana, dengan siapa, dan lain-lain. Tanpa eksperimen, ide-ide tetap tidak teruji, melalui tindakanlah kita melihat kebenaran dari pemikiran ini.
Pada intinya, overthinking ini bisa kita gunakan dalam hal positif. Bukan mengulang-ulang pikiran yang tidak ada solusinya, tapi menghasilkan jalan keluar yang out of the box.
***
Tag: #sering #dikaitkan #dengan #tanda #kelemahan #ternyata #inilah #kekuatan #dari #orang #yang #suka #overthinking #saja