7 Cara Mencegah Kanker untuk Orang Usia 10-20 Tahun, Sederhana tapi Krusial
ilustrasi anak terkena kanker (freepik)
16:34
3 Februari 2025

7 Cara Mencegah Kanker untuk Orang Usia 10-20 Tahun, Sederhana tapi Krusial

Kanker adalah penyakit paling mematikan di dunia, termasuk Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan jenis kanker paling banyak di Tanah Air adalah kanker payudara, kanker kolorektal, kanker paru-paru, kanker serviks, dan kanker liver. Namun, ada juga jenis kanker lain yang paling banyak diderita anak-anak Indonesia, tepatnya usia 0-19 tahun.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat merilis data Globocan pada 2020 tentang penderita kanker di Indonesia. Dari penelitian itu, leukemia atau kanker darah menduduki peringkat pertama sebagai kanker yang paling banyak menggerogoti anak-anak Indonesia dengan presentase 34,8 persen. Disusul kanker getah bening 5,7 persen dan kanker otak 5,7 persen. Sedangkan sisanya adalah kanker jenis lain.

Ironinya, presentase kesembuhan kanker anak di Indonesia hanya 30 persen. Situasi ini menekankan pentingnya tindakan pencegahan. Meski penyebab kanker beragam, tetapi ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi potensi terkena kanker di usia muda.

Menyadur UW Medicine, berikut ini 7 cara mencegah kanker dari usia 10 tahun sampai 20 tahun.

1. Melakukan vaksin

Vaksin untuk mencegah beberapa jenis kanker sudah bisa dilakukan di Indonesia, yaitu vaksinasi HPV. Vaksinasi HPV diberikan untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus pemicu kanker mulut, kanker serviks hingga kanker penis. Vaksinasi ini penting dilakukan saat anak-anak, mengingat sebagian besar manusia terinfeksi HPV selama hidup mereka.

Berdasarkan data WHO, sekitar 625.600 wanita dan hampir 70.000 pria didiagnosis menderita kanker terkait HPV setiap tahun. Maka dengan melakukan vaksinasi HPV, orang bisa mencegah terkena kanker terkait HPV hingga presentase 90 persen.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan semua anak melakukan vaksinasi HPV pada usia 11 atau 12 tahun. Anak-anak juga bisa memulai vaksinasi HPV sedini mungkin, mulai 9 tahun. Vaksinasi HPV di Indonesia sudah bisa diakses di puskesmas hingga rumah sakit terdekat.

2. Jangan merokok

Tidak merokok adalah salah satu cara pencegahan kanker yang cukup efektif bagi anak usia 10 tahun sampai 20 tahun. Pasalnya, sekarang banyak kasus anak di Indonesia berani merokok meski masih di bawah umur. Padahal, produk tembakau yang dijual sangat adiktif dan sudah dikaitkan dengan banyak jenis kanker, tidak cuma kanker paru-paru.

Dengan tidak merokok, maka anak usia 10 tahun sampai 20 tahun bisa menurunkan risiko terkena 12 jenis kanker. Selain itu, mereka juga bisa mendapatkan banyak manfaat kesehatan lainnya. Ajuran ini tidak cuma berlaku untuk rokok tembakau, tetapi juga rokok elektrik. Penelitian menunjukkan bahwa merokok elektrik mengandung risiko sama besarnya dengan mengunyah tembakau.

Maka bagi anak usia 10 tahun sampai 20 tahun, alangkah baiknya untuk tidak merokok sekalian sebelum terlambat. Namun jika Anda sudah memulai merokok, mulailah mengurangi sampai menghentikannya.

Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi pintar buatan ilmuwan Jonathan Bricker untuk membantu mengatasi kecanduan merokok. Aplikasi bernama QuitBot ini bisa diakses gratis di Google Play Store.

3. Hindari berjemur

Upaya pencegahan kanker yang bisa dilakukan anak sejak kecil adalah menghindari hobi berjemur di bawah sinar Matahari. Pasalnya, banyak berjemur saat masih muda berpotensi meningkatkan risiko terkena melanoma atau kanker kulit. Selain itu, Anda harus rutin menggunakan suncreen atau tabir surya setiap hari untuk mengurangi risiko terkena kanker kulit.

Melamoma adalah kanker kulit paling mematikan yang disebabkan oleh paparan sinar UV melalui matahari. Kebanyakan kasus kanker kulit sangat berkaitan dengan terkena paparan sinar Matahari pada masa kanak-kanak. Maka budayakan kebiasaan memakai sunscreen, topi atau payung untuk mencegah paparan berlebihan sinar Matahari.

Sejauh ini, belum ada rekomendasi pemeriksaan untuk mendeteksi kanker kulit sedini mungkin. Namun, banyak dokter menyarankan agar kamu segera memeriksakan kulit kamu secara teratur jika melihat ada pertumbuhan bintik atau benjolan baru di tubuh.

4. Mencari tahu riwayat kesehatan keluarga

Pencegahan kanker pada anak usia 10 tahun sampai 20 tahun bisa dilakukan dengan mengumpulkan riwayat kesehatan keluarga. Terutama terkait anggota keluarga yang menderita kanker. CDC menyarankan agar riwayat kesehatan keluarga yang terkena kanker didiskusikan dengan dokter melalui konsultasi atau cek kesehatan.

Apabila dalam keluarga ada yang terkena kanker payudara, ovarium, pankreas, prostat, atau kanker lainnya, maka Anda berpotensi memiliki mutasi genetik kanker. Mutasi yang dimaksud adalah BRCA1/2, ATM, TP53, atau PALB2.

Artinya, Anda berisiko tinggi terkena kanker di masa depan karena masalah genetik. Segera berdiskusi dengan dokter tentang pengujian dan konseling genetik, khususnya apakah kamu memerlukan pemeriksaan kanker dini.

5. Jalani pemeriksaan

Tindakan pencegahan selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan kanker di usia muda. Hal ini bisa dilakukan setelah Anda menemukan adanya riwayat keluarga yang menderita kanker. Meski pemeriksaan kanker saat belum menimbulkan gejala jarang dilakukan, tetapi tidak ada salahnya mencoba.

Sejauh ini memang tidak ada rekomendasi untuk pemeriksaan kanker payudara, kanker paru-paru, atau kanker prostat bagi mereka yang berusia di bawah 40 tahun.

Namun apabila ada anggota keluarga Anda yang terkena kanker kolorektal, maka potensi Anda menderita kanker serupa sangat tinggi. Hal ini bisa dicegah dengan menjalani pemeriksaan kolonoskopi di usia remaja.

6. Hindari minum alkohol

Anjuran ini sangat penting ditaati anak-anak masa sekolah menengah dan kuliah. Pasalnya, alkohol bisa meningkatkan peluang seseorang terkena kanker, terutama jika sudah dikonsumsi sejak usia muda.

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker menggolongkan alkohol sebagai karsinogen kuat. Mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan peluang terkena kanker mulut, kanker faring, kanker laring, kanker esofagus, kanker hati, kanker kolorektal, dan kanker payudara.

WHO juga telah menyatakan tidak ada jumlah konsumsi alkohol yang dinyatakan aman terkait kanker. Artinya, mengonsumsi minuman keras dalam kadar alkohol kecil atau besar sama-sama dapat memicu kanker. Maka, alangkah lebih baik jika Anda tidak mengonsumsi alkohol sama sekali.

7. Aktif olahraga

Rutin berolahraga akan mengurangi potensi seseorang terkena kanker. Kebiasaan aktif melakukan olahraga ini akan bertahan sampai dewasa jika dipupuk dengan baik sejak masih kecil. Para ahli menganjurkan setidaknya anak-anak melakukan olahraga selama 1 jam setiap hari.

Aktivitas fisik yang menyehatkan ini bisa dilakukan anak usia 10 tahun sampai 20 tahun, kapan dan di mana saja. Seperti melakukan olahraga di sekolah, kampus, maupun tempat lain yang dirasa nyaman. Jenis olahraga juga bisa menyesuaikan dengan usia.

Misal anak-anak yang lebih kecil akan lebih menikmati olahraga bersama keluarga atau teman-temannya. Sedangkan anak yang beranjak dewasa lebih nyaman dengan olahraga yang intens, seperti jogging hingga fitness. Semua itu baik dilakukan secara rutin dan tidak berlebihan agar memberikan manfaat kesehatan.

Yuk, mulai rajin melakukan cara-cara pencegahan kanker sedini mungkin. Apabila Anda menemukan gejala atau tanda kanker di tubuh, segera memeriksakan diri ke dokter. Jaga kesehatan selalu, ya!

Editor: Ruth Meliana

Tag:  #cara #mencegah #kanker #untuk #orang #usia #tahun #sederhana #tapi #krusial

KOMENTAR