Lakukan 7 Tips Sederhana Ini untuk Melatih Empati dan Meningkatkan Kecerdasan Emosional
Ilustrasi orang yang berempati dan memiliki kecerdasan emosional. (Freepik)
14:12
3 Februari 2025

Lakukan 7 Tips Sederhana Ini untuk Melatih Empati dan Meningkatkan Kecerdasan Emosional

 

Empati dan kecerdasan emosional bukan hanya tentang membangun percakapan yang mendalam, tetapi seringkali ditunjukkan dalam beberapa perilaku paling sederhana untuk memahami perasaan orang lain.

Ini bisa dari kita mendengarkan ketika berinteraksi santai hingga cara kita menanggapi perselisihan, tindakan-tindakan sederhana ini dapat menunjukkan banyak hal tentang kemampuan kita untuk terhubung dengan orang lain pada tingkat emosional.

Dilansir dari Blog Herard, terdapat tujuh perilaku sederhana yang dapat mengembangkan empati kita dan menunjukkan kecerdasan emosional yang kita miliki. Perilaku ini perlu kita biasakan agar dapat memahami perasaan orang lain lebih dalam.

  1. Mendengarkan secara aktif

Kita semua tahu komunikasi adalah kunci mambangun hubungan bermakna, tetapi beberapa dari kita yang benar-benar fokus mendengarkan. Mendengarkan secara aktif adalah perilaku sederhana yang dapat melatih empati dan meningkatkan kecerdasan emosional.

Bukan hanya sekedar mendengarkan apa yang dikatakan orang lain, tetapi juga benar-benar memahami perasaan dan pengalaman mereka. Melatih empati dan menunjukkan kecerdasan emosional tinggi tidak hanya sekedar mendengarkan.

Kita perlu terlibat, mengajukan pertanyaan, dan menunjukkan minat tulus dalam memahami pandangan orang lain. Ini bukan tentang menunggu giliran berbicara, tetapi tentang menciptakan ruang di mana orang lain merasa didengar dan dipahami.

Perilaku ini dapat menumbuhkan empati, yaitu aspek penting dari kecerdasan emosional. Bila kita mendengarkan seseorang secara aktif, kita tidak sekadar mengakui perkataannya, tetapi juga perasaan dan pengalamannya.

  1. Kesadaran diri

Kita mungkin pernah berada dalam situasi rapat yang penuh tekanan di tempat kerja. Semua orang tampak tegang dan tingkat stres mereka juga sangat tinggi. Hal itu bisa kita rasakan ketika tingkat kecemasan kita meningkat, karena mengikuti tekanan energi di ruangan itu.

Di sinilah berlatih empati dengan kesadaran diri berperan penting, karena ini adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi kita sendiri, dan ini merupakan bagian penting dari kecerdasan emosional.

Alih-alih membiarkan emosi kita mengambil kontrol sepenuhnya, luangkan waktu sejenak untuk mengakui apa yang tengah kita rasakan. Mengenali rasa cemas dapat membantu kita untuk mengelola respons dan tetap fokus selama rapat.

 

Kesadaran diri emosional seperti sebuah kompas dalam diri, ini tidak mencegah kita merasakan emosi yang kuat, tetapi membantu kita untuk menanganinya dengan lebih efektif.

Meningkatkan kecerdasan emosional kita perlu memiliki kesadaran ini. Kita akan mampu mengenali emosi, memahami mengapa kita merasakannya, dan kemudian menggunakan pemahaman ini untuk memandu perilaku kita.

  1. Berempati

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain, dan merupakan landasan kecerdasan emosional. Jika kita ingin menunjukkan tingkat empati tinggi, kita perlu menempatkan diri kita pada posisi orang lain.

Entah itu memahami pikiran, perasaan, dan pengalaman orang lain dari sudut pandangnya. Ini lebih dari sekadar mengenali emosi orang lain, karena ini tentang merasakan apa yang mereka rasakan.

Berlatih meningkatkan kecerdasan emosional membawa empati alami dalam diri kita ke tahap lebih lanjut. Ini karena kita dapat menggunakannya untuk memandu interaksi kita dengan orang lain, mendorong pemahaman dan hubungan positif.

  1. Pengaturan emosi

Kita semua pernah mengalami momen ketika emosi telah menguasai kita. Mungkin kita pernah membentak rekan kerja karena frustrasi, atau membiarkan stres mempengaruhi hari kita yang indah.

Berlatih meningkatkan kecerdasan emosional dapat memiliki kemampuan dalam mengendalikan dan mengelola emosi kita, terutama dalam situasi yang penuh tekanan.

Pengaturan emosi bukan hanya tentang mengendalikan emosi negatif, tetapi juga tentang menemukan jalan keluar yang efektif untuk menghadapi emosi-emosi tersebut dan tidak membiarkannya mengontrol tindakan kita.

  1. Menumbuhkan rasa syukur

Kita mungkin mengalami situasi di mana segala sesuatunya terasa sangat menantang. Contohnya, mengalami putus cinta yang berat, berjuang dengan pekerjaan, dan merasa seperti tenggelam di bawah tekanan yang berat.

Selama situasi ini, kita perlu menemukan kepositifan dalam mempraktikkan rasa syukur. Sebelum kita tidur, cobalah untuk menuliskan tiga hal yang kita syukuri hari itu. Hal-hal yang sesederhana seperti menikmati kopi hangat atau bertemu seorang teman.

Rasa syukur merupakan emosi kuat yang dapat memberi dampak perubahan pada pola pikir dan kebahagiaan kita secara keseluruhan, ini juga meningkatkan rasa empati dan kecerdasan emosional kita.

Dengan mengungkapkan rasa syukur, kita memiliki kemampuan untuk menemukan hal positif dalam sebagian besar situasi, bahkan saat keadaan sedang sulit. Ini bukan tentang mengabaikan emosi negatif tetapi tentang menemukan keseimbangan dan menghargai hal-hal baik dalam hidup.

  1. Pikiran terbuka

Kita mungkin pernah terlibat dalam diskusi panas dan memperhatikan seseorang bersedia mempertimbangkan sudut pandang berbeda, meskipun sudut pandang tersebut bertentangan dengan sudut pandangnya sendiri.

Itulah keterbukaan pikiran dalam tindakan, dan itu tanda jelas kecerdasan emosional yang tinggi. Dengan kita berlatih berpikiran terbuka, kita akan selalu siap mengevaluasi kembali keyakinan kita ketika dihadapkan dengan fakta baru.

Kita perlu memahami bahwa perspektif kita bukan satu-satunya dan bersedia belajar dari pengalaman orang lain. Berpikiran terbuka juga berarti merasa nyaman dengan ketidakpastian.

Hal ini membutuhkan fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi atau ide baru. Perilaku ini mencerminkan pemahaman bahwa pertumbuhan pribadi sering kali datang dari menantang keyakinan kita sendiri dan bersikap reseptif terhadap ide-ide baru.

Oleh karena itu, ketika kita berdiskusi, amati bagaimana orang-orang menanggapi pendapat yang berbeda. Dengan kita menunjukkan keterbukaan dan rasa ingin tahu kemungkinan besar kecerdasan emosional kita semakin tinggi.

  1. Responsivitas pada kritik

Berlatih meningkatkan kecerdasan emosional dapat dimulai dari menghadapi kritik. Entah positif maupun negatif, kita dapat menjadikan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Kita perlu memahami bahwa kritik bukanlah hal yang bersifat pribadi, tetapi melihatnya sebagai informasi penting yang dapat membantu kita berkembang.

Entah itu rekan kerja yang menyarankan pendekatan berbeda terhadap suatu proyek, atau teman yang menunjukkan kekurangan dalam perilaku kita. Dalam berlatih empati, kita perlu mendengarkan, merenung, dan menyesuaikan diri sebagaimana mestinya.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #lakukan #tips #sederhana #untuk #melatih #empati #meningkatkan #kecerdasan #emosional

KOMENTAR