Pentingnya Membangun Empati untuk Remaja, Perhatikan 7 Langkah Ini
Ilustrasi seseorang yang penuh empati sedang mengobrol. (foto: pexels/Liza Summer)
12:06
3 Februari 2025

Pentingnya Membangun Empati untuk Remaja, Perhatikan 7 Langkah Ini

– Simpati dan empati merupakan salah satu sifat yang dikaruniakan Tuhan kepada setiap manusia. Setiap manusia memiliki kadar sifat simpati dan empati yang berbeda-beda.

Namun, masih dapat diasah dengan baik, apalagi pada fase remaja yang membutuhkan bimbingan agar dapat memberikan simpati dan empati kepada orang lain dengan mempertimbangkan kemanusiaan dan tanpa adanya kekerasan verbal dan fisik baik kepada diri sendiri maupun orang lain.

Untuk kamu remaja yang penuh simpati dan empati, memiliki sikap ini memiliki keuntungan bagi diri kamu sendiri dan orang lain. Memiliki sikap ini artinya menumbuhkan simpati dan empati kepada orang lain tanpa membeda-bedakan orang tersebut dan bagaimana berperilakumu kepada orang lain. Berbeda dengan simpati, sikap empati memiliki tingkatan sikap yang lebih tinggi daripada sikap simpati.

Remaja merupakan kelompok sosial yang perlu untuk diberdayakan untuk menumbuhkan sifat empati ini. Nilai empati ini perlu ditumbuhkan kepada remaja agar mereka dapat mengetahui dan mengidentifikasi jenis-jenis masalah sosial apa saja yang ada di sekitar mereka, sehingga mereka dapat melakukan tindakan yang tepat apa yang harus dilakukan.

Dirangkum dari beberapa sumber seperti hellosehat.com, orami.co.id, dan alodokter.com, berikut ini 7 langkah bagaimana remaja memiliki empati penuh kepada orang lain, yuk simak langkah-langkah berikut ini.

1. Meningkatkan Tingkat Literasi Buku

Membaca dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan rasa empati kepada orang lain dan menambah wawasan bagi si pembaca. Membaca buku merupakan literasi dasar yang harus dimiliki semua orang, tidak terkecuali para remaja. Bentuk bacaan buku ini sangat beragam jenisnya, dapat buku fiksi, surat kabar, jurnal, dan konten online yang mendiseminasikan informasi tentang kehidupan orang ataupun karakter yang merepresentasikan seseorang ataupun kelompok sosial.

Jenis bacaan untuk meningkatkan literasi tentu banyak ragamnya, para remaja pada buku yang diminatinya, seperti koleksi buku fiksi, nonfiksi, surat kabar, jurnal ataupun hal yang lainnya. Saat membaca buku tersebut, cobalah untuk mendalami apa isi buku tersebut dan bagaimana kehidupan karakter pada kisah pada buku tersebut dan bagaimana pikiran mereka.

Dari hal sederhana tersebut, seseorang dapat membangun rasa empati dengan baik dan mulai menapaki kehidupan sosial secara nyata dan bertindak penuh empati serta dapat menyelesaikan masalah sosial dengan baik.

2. Mengajari Anak Mengenali Emosi Negatif

Mengajari anak mengenali emosi negatif merupakan langkah yang bagus untuk menumbuhkan sifat empati. Emosi negatif merupakan jenis emosi yang rentan berubah menjadi perilaku negatif pula, seperti kekerasan berupa verbal maupun fisik. Anak dapat meniru perilaku ini dari orang tuanya ataupun orang lain karena pergaulan pada lingkungan sosialnya.

Jika sejak dini anak sudah diajari mengatasi emosi negatif secara positif, kamu telah mengajari dengan tepat. Namun hal tersebut dapat berubah saat mereka beranjak menuju dewasa, terutama saat pada saat remaja. Ketika seorang anak memukul temannya, coba untuk jangan langsung memarahinya. Sebaiknya lerai pertengkaran anak dan menunggu sampai ia merasa tenang.

Ketika sudah tenang, memberikan pemahaman bahwa apa yang dia lakukan dan ekspresikan kurang tepat. Dari situ kamu bisa mengajari untuk berbagi dan menghargai satu sama lain. Kesabaran dan diplomasi merupakan langkah yang tepat bagi anak untuk mencoba menyelesaikan permasalahannya secara nyata.

3. Melakukan meditasi

Teknik pernapasan masuk ke dalam langkah untuk menjadi langkah awal dari metode yang kedua. Meditasi merupakan teknik pernapasan yang menjadi langkah efektif untuk mengatasi bagaimana kamu mengatur diri sendiri agar tetap tenang di sebuah keadaan atau situasi sosial. Meditasi merupakan teknik pernapasan yang bagus untuk mengasah sikap empati kepada orang lain dengan tetap menenangkan diri terlebih dahulu diri sendiri.

Anak yang melakukan meditasi cenderung lebih bahagia, memupuk rasa sayang kepada sesame, dan memiliki kepercayaan dirinya lebih tinggi. Remaja dapat diajari hal ini sejak awal agar baik untuk kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa anak. Meditasi pun dapat meningkatkan kepercayaan diri dengan baik.

4. Biasakan untuk Tidak Mengejek ataupun Mem-bully Siapa pun

Perilaku bullying merupakan perilaku yang bersifat destruktif. Perilaku ini merupakan perilaku buruk yang merendahkan martabat seseorang. Hal ini sangat tidak dibenarkan dan berlaku bagi semua orang. Mengajarkan perilaku ini dapat dengan cara menumbuhkan rasa empati pada anak dengan mengajarkan remaja agar tidak mem-bully atau mengejek temannya, dalam berbagai bentuk, baik verbal maupun fisik.

Berilah pengertian pada anak bahwa sengaja menyakiti perasaan orang lain dalam bentuk apapun adalah sebuah tindakan yang salah. Untuk menumbuhkan sikap empati, ajarkan anak kamu untuk segera meminta maaf ketika mereka dengan sengaja atau tidak melontarkan kata-kata cacian atau intimidasi pada orang lain.

Penting bagi para remaja untuk mengetahui bahwa siapa pun, bahkan individu ataupun kelompok sosial tertentu yang terlihat atau bertindak berbeda, juga memiliki perasaan yang sama seperti dirinya. Jadi, sejak remaja memahami bahwa semua orang pantas diperlakukan dengan baik dan terhormat, termasuk dirinya.

5. Jadilah Pendengar yang Baik

Latihan untuk mengasah empati adalah menjadi pendengar yang baik. Mendengar cerita seseorang merupakan tindakan yang tepat untuk mengasah empati. Latihan mendengar tidak hanya sekadar mendengar saja, tapi mendengar dengan penuh perhatian dan seksama. Latihan mendengar tentu tidak mudah karena kita tidak mengalami langsung apa yang terjadi.

Remaja biasanya telah mengenal sistem dan perangkat komunikasi, seperti handphone. Dari sini, ketika seorang teman baik menelepon dan perlu curhat tentang keadaan dirinya atau sulitnya hal-hal yang ia alami, empati dimulai ketika seseorang mendengarkan emosi terlebih dahulu.

6. Tumbuhkan Rasa Ingin Tahu

Menumbuhkan rasa ingin tahu dalam hal ini adalah rasa ingin tahu tentang kehidupan dibalik seseorang. Mengembangkan rasa ingin tahu yang tinggi dapat mengasah empati kepada orang lain dengan baik. Contohnya dengan menjalin pertemanan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, baik dari segi agama, etnis, dan politik. Remaja mulai mengenal dunia lewat pendidikan dengan beragam jenis karakter anak-anak. Dengarkan apa yang mereka katakan. Memahami apa yang membuat mereka bergairah, bahagia, atau sedih.

7. Menawarkan Bantuan

Wujud dari empati tertinggi adalah menawarkan sebuah bantuan. Remaja yang paham akan kesedihan temannya, akan dekat dengan menempatkan diri mereka pada posisi orang lain. Remaja yang berempati pada puncaknya akan membantu untuk memaksimalkan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan orang lain. Dengan membantu orang lain sesuai dengan apa yang dibutuhkannya, maka sikap empati telah terwujud secara utuh pada remaja tersebut dengan membantu orang lain.

Dengan menjadi empati, seseorang telah terselamatkan dari beberapa keburukan dari lingkungan sosial yang negative. Dengan berempati, seorang remaja dapat membantu temannya untuk lebih menjadi pribadi yang lebih baik dan meminimalisir perilaku tidak mengenakkan, seperti bullying yang dapat mengancam keselamatan seseorang, bahkan jiwa seseorang.

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #pentingnya #membangun #empati #untuk #remaja #perhatikan #langkah

KOMENTAR