Tak perlu Panik, Ini 9 Cara Efektif Menenangkan Balita yang Tantrum, Nomor 7 Sering Terlewatkan
– Saat balita tantrum, mungkin kita sebagai orang tua sulit bahkan lupa untuk menahan diri untuk tidak meledak. Selama balita tantrum, penting bagi orang tua untuk mengetahui akar permasalahannya dan sebisa mungkin mengendalikan emosi.
Dalam artikel ini, disajikan sembilan cara efektif untuk menenangkan balita tantrum. Dari sembilan cara efektif tersebut, nomor tujuh paling sering dilewatkan oleh orang tua, apakah itu? Dilansir dari Parents, berikut penjelasannya.
1. Tangani perilaku agresif dengan segera
Apakah anak anda menjadi agresif saat mengamuk, memukul, menendang, menggigit, atau melempar barang? Segera hentikan mereka dan jauhkan mereka dari situasi tersebut.
Jelaskan bahwa meskipun perasaan mereka wajar, menyakiti orang lain atau diri mereka sendiri tidaklah wajar.
Pikirkan: "Tidak apa-apa marah padaku, tetapi tidak boleh memukul. Aku tidak akan membiarkanmu memukulku".
Atau: "Menara balokmu roboh, dan kamu marah. Tidak apa-apa. Tetapi tidak boleh melempar balok."
Tetaplah tenang, tetapi bersikaplah tegas. Dalam hal perilaku agresif, mencontohkan perilaku tanpa kekerasan dan menangani konflik secara produktif adalah cara terbaik untuk mengajarkan anak anda perilaku yang Anda harapkan.
2. Biarkan anak anda marah
"Terkadang seorang anak hanya perlu melampiaskan amarahnya. Jadi, biarkan saja," kata Linda Pearson, RN, seorang praktisi perawat keluarga yang tinggal di Denver dan salah satu penulis The Discipline Miracle. Orang tua hanya perlu memastikan tidak ada yang dapat menyakiti mereka atau orang lain.
"Saya sangat percaya pada pendekatan ini karena membantu anak-anak belajar cara melampiaskan amarah dengan cara yang tidak merusak. Mereka mampu melampiaskan perasaan mereka, menenangkan diri, dan mendapatkan kembali kendali diri, tanpa terlibat dalam pertengkaran atau adu kemauan dengan Anda," lanjutnya.
Anda harus tetap dekat dengan balita anda dan berada di sana untuk memberikan dukungan dan sebagai sumber ketenangan.
Idenya bukanlah untuk mengabaikan dan memutus hubungan dengan anak anda, tetapi membiarkan mereka merasakan perasaan mereka di tempat yang tenang, aman, dan terdukung.
3. Tentukan tujuan anda
Terkadang, mengalah sedikit bisa menjadi strategi yang bijak. Namun, perhatikan keseimbangannya. Jika anda terlalu sering menggunakan strategi ini, anda akan gagal karena berpotensi memperkuat perilaku tantrum, menurut Dr Rubinowitz.
Namun, ada kalanya menyerah sedikit tidak apa-apa. Meskipun suap ("Aku akan memberimu es krim jika kamu berhenti menangis!") jarang membantu dalam jangka panjang, Anda dapat menghargai permintaan anak anda untuk memutar lagu yang sama berulang-ulang sebagai imbalan atas perjalanan mobil yang damai, misalnya.
4. Gunakan perintah singkat
Tantrum sering kali dapat dielakkan dengan perintah yang singkat, sederhana, dan langsung ke intinya. Semakin spesifik perintahnya, semakin baik ("Jangan pukul anjing").
Jika balita anda sedang dalam suasana hati yang tidak menentu, berikan mereka ide yang jelas tentang apa yang anda ingin mereka lakukan.
"Ayo mewarnai" memberi mereka tugas untuk diselesaikan dan tidak terlalu samar dibandingkan perintah seperti "Jadilah anak baik". Perubahan suasana juga bisa efektif ("Saatnya menyiram bunga!").
5. Alihkan perhatian mereka
"Anak-anak memiliki rentang perhatian yang cukup pendek—yang berarti mereka biasanya mudah teralihkan," kata Dr. Levy.
Jika anak anda mengamuk di supermarket karena anda tidak mau membeli sereal yang sangat manis, cobalah ganti topik dan katakan dengan antusias sesuatu seperti, "Hei, kita tidak bisa membeli sereal yang terlalu manis."
6. Peluk mereka
"Ini mungkin terasa seperti hal terakhir yang ingin anda lakukan saat anak anda mengamuk, tetapi ini benar-benar dapat membantu mereka tenang," tegas Dr. Levy. Teknik ini menurut Dr Levy membantu balita yang sedang tantrum.
"Saya berbicara tentang pelukan yang erat, bukan pelukan yang sangat lembut. Dan jangan katakan sepatah kata pun saat anda melakukannya, sekali lagi, anda hanya akan memasuki pertarungan keinginan yang sia-sia.
Pelukan membuat anak merasa aman dan memberitahu mereka bahwa anda peduli pada mereka, meskipun anda tidak setuju dengan perilaku mereka," tambahnya.
7. Jangan Berteriak
Ingat, anak anda akan mengikuti arahan anda dalam hal menangani kemarahannya. Jika anda berteriak, mereka akan meniru volume suara anda karena jauh di lubuk hati, mereka ingin terlibat dan terhubung dengan anda.
Berfokus pada fakta bahwa mereka merasa frustrasi atau sedih dapat membantu anda tetap tenang di tengah kekacauan.
Jika anda meninggikan suara, yang terjadi pada kebanyakan dari kita, mintalah maaf dan mintalah kesempatan kedua: "Aku tidak bermaksud membentakmu. Maaf. Bukan begitu caraku berbicara padamu. Bisakah kita mulai lagi?"
Intinya, contohkan perilaku yang ingin anda lihat dari balita anda, termasuk membuat kesalahan dan bertanggung jawab atasnya.
8. Bantu hilangkan rasa frustrasi
Apakah balita anda menjerit dan menangis karena tidak bisa memakai sepatu? Bantu mereka menguasai tugas itu sehingga mereka bisa merasakan kepuasan sebagai gantinya.
Jika mereka ingin melakukan sesuatu yang tidak aman, seperti memanjat tangga, akui keinginan mereka, tetapi tegaskan kembali aturan Anda: "Ibu tahu kamu ingin memanjat yang tinggi, tetapi itu tidak boleh". Cobalah alternatif, jika memungkinkan: "Kamu bisa memanjat tangga perosotan di taman".
9. Ganti lokasi
Jika anak Anda mengamuk di tempat umum, gendong mereka dan bawa mereka dengan tenang ke tempat yang aman. Bawa mereka ke mobil atau toilet umum, tempat mereka bisa melampiaskan amarah.
Begitu anda sampai di sana, jelaskan posisi anda dengan lembut, dan tetaplah tenang. Terkadang, sekadar menyentuh atau membelai anak dapat menenangkan mereka.
Ajari anak anda cara yang sehat untuk menghadapi emosi yang tidak nyaman. Saat anak anda menggunakan cara yang sesuai secara sosial untuk mengekspresikan perasaan, berikan penguatan.
Tag: #perlu #panik #cara #efektif #menenangkan #balita #yang #tantrum #nomor #sering #terlewatkan