Orang-orang yang Tertinggal dalam Kehidupan Seiring Bertambahnya Usia Biasanya Menunjukkan 7 Kebiasaan Halus Ini Menurut Psikologi
- Seiring bertambahnya usia, setiap orang menjalani perjalanan hidup dengan ritme yang berbeda.
Beberapa orang terus berkembang, mencapai tujuan mereka, dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Namun, ada juga individu yang tampaknya "tertinggal" dibandingkan rekan-rekan sebayanya—baik dalam karier, kehidupan sosial, maupun perkembangan pribadi.
Fenomena ini bukan hanya soal keberuntungan atau keadaan eksternal, tetapi sering kali berkaitan dengan kebiasaan dan pola pikir yang secara halus menghambat kemajuan seseorang.
Dalam psikologi, kebiasaan-kebiasaan tertentu dapat menjadi penghambat utama bagi seseorang untuk tumbuh dan berkembang.
Dilansir dari Geediting pada Minggu (2/2), terdapat tujuh kebiasaan halus yang sering dimiliki oleh orang-orang yang tertinggal dalam kehidupan seiring bertambahnya usia:
1. Menunda dan Selalu Mencari Alasan (Prokrastinasi Kronis)
Menunda pekerjaan atau keputusan penting adalah kebiasaan yang dapat menjadi penghambat terbesar dalam kehidupan.
Orang-orang yang tertinggal dalam hidup sering kali memiliki kecenderungan untuk menunda tindakan dengan berbagai alasan, seperti:
“Aku akan melakukannya nanti ketika waktunya tepat.”
“Aku masih belum siap.”
“Aku takut hasilnya tidak sempurna.”
Psikologi menyebut kebiasaan ini sebagai prokrastinasi, yang merupakan bentuk penghindaran dari ketidaknyamanan.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin sering seseorang menunda, semakin sulit untuk keluar dari lingkaran ini.
Lama-kelamaan, kesempatan berlalu, dan tanpa disadari, mereka tertinggal jauh dari orang-orang yang lebih proaktif.
2. Takut Mengambil Risiko dan Keluar dari Zona Nyaman
Banyak orang yang tertinggal dalam kehidupan cenderung terlalu nyaman dengan rutinitas mereka dan enggan mengambil risiko.
Mereka memilih zona nyaman karena takut gagal atau menghadapi ketidakpastian.
Dalam psikologi, ini disebut sebagai "fixed mindset"—pola pikir tetap yang membuat seseorang percaya bahwa kemampuannya tidak bisa berkembang.
Sebaliknya, orang-orang sukses memiliki "growth mindset", yang meyakini bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk belajar dan berkembang.
Mereka yang takut keluar dari zona nyaman sering kali mendapati bahwa kehidupan mereka stagnan, sementara orang lain yang berani mengambil langkah maju telah mencapai berbagai kemajuan.
3. Terjebak dalam Lingkungan atau Hubungan yang Tidak Sehat
Lingkungan memiliki peran besar dalam perkembangan seseorang.
Orang-orang yang tertinggal sering kali tetap berada dalam lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan mereka, seperti:
Berteman dengan orang-orang yang pesimis dan tidak mendukung.
Berada dalam hubungan yang toxic dan menguras energi.
Dikelilingi oleh orang-orang yang tidak memiliki tujuan jelas.
Menurut teori "social influence", manusia cenderung terpengaruh oleh lingkungan dan orang-orang di sekitar mereka.
Jika seseorang terus berada di lingkungan yang negatif, kemungkinan besar mereka juga akan terjebak dalam siklus yang sama, sulit untuk berkembang, dan akhirnya tertinggal dibandingkan yang lain.
4. Tidak Mau Belajar Hal Baru atau Mengembangkan Diri
Dunia terus berkembang, dan orang-orang yang tidak mengikuti perkembangan ini cenderung tertinggal.
Salah satu kebiasaan halus yang sering dimiliki oleh mereka yang tertinggal dalam hidup adalah kurangnya keinginan untuk belajar hal baru.
Orang yang enggan belajar sering kali memiliki pola pikir seperti:
"Aku sudah tahu semua yang aku butuhkan."
"Aku sudah terlalu tua untuk belajar hal baru."
"Belajar itu sulit dan membuang waktu."
Padahal, dalam psikologi, pembelajaran seumur hidup (lifelong learning) adalah salah satu kunci utama dalam menjaga otak tetap aktif dan produktif.
Orang-orang yang terus belajar cenderung lebih fleksibel, mudah beradaptasi, dan lebih siap menghadapi tantangan zaman.
5. Selalu Menyalahkan Keadaan atau Orang Lain
Mereka yang tertinggal dalam kehidupan sering kali memiliki kebiasaan menyalahkan faktor eksternal atas kegagalan mereka. Mereka mungkin berkata:
"Aku gagal karena ekonomi sedang buruk."
"Aku tidak berhasil karena bosku tidak menyukaiku."
"Aku tidak bisa sukses karena lahir di keluarga miskin."
Dalam psikologi, ini disebut sebagai "external locus of control", yaitu kecenderungan untuk percaya bahwa hidup seseorang sepenuhnya dikendalikan oleh faktor luar.
Sebaliknya, orang-orang sukses memiliki "internal locus of control", di mana mereka percaya bahwa kesuksesan mereka ditentukan oleh usaha dan keputusan yang mereka buat sendiri.
6. Terlalu Fokus pada Masa Lalu dan Tidak Move On
Orang yang tertinggal dalam hidup sering kali menghabiskan terlalu banyak waktu meratapi kesalahan atau kegagalan masa lalu. Mereka mungkin sering berpikir:
"Seandainya aku memilih jalur karier yang berbeda dulu, hidupku pasti lebih baik."
"Aku pernah gagal dalam bisnis, jadi aku tidak akan mencoba lagi."
"Aku dulu memiliki kesempatan emas, tapi sekarang semuanya terlambat."
Dalam psikologi, ini disebut sebagai rumination, yaitu kebiasaan berpikir berulang-ulang tentang kegagalan atau kesalahan masa lalu tanpa mencari solusi.
Padahal, orang-orang yang terus maju dalam hidup justru belajar dari kesalahan mereka dan menggunakan pengalaman tersebut sebagai batu loncatan untuk masa depan yang lebih baik.
7. Tidak Memiliki Tujuan atau Rencana Jangka Panjang
Orang-orang yang tertinggal sering kali menjalani hidup tanpa tujuan yang jelas.
Mereka hanya menjalani hari demi hari tanpa rencana konkret tentang apa yang ingin mereka capai.
Dalam teori psikologi goal-setting theory, menetapkan tujuan yang jelas adalah faktor utama dalam mencapai kesuksesan. Orang-orang yang sukses biasanya:
Menetapkan target jangka pendek dan jangka panjang.
Membuat strategi konkret untuk mencapainya.
Selalu mengevaluasi dan menyesuaikan rencana mereka.
Tanpa tujuan yang jelas, seseorang cenderung terombang-ambing dan tidak memiliki arah, yang akhirnya membuat mereka tertinggal dibandingkan orang-orang yang memiliki visi yang lebih kuat.
Kesimpulan
Tertinggal dalam kehidupan bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba.
Biasanya, itu adalah hasil dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang terus dilakukan selama bertahun-tahun.
Jika Anda merasa tertinggal, jangan khawatir—kebiasaan ini masih bisa diubah.
Dengan menyadari dan memperbaiki pola pikir serta tindakan Anda, Anda bisa mulai mengejar ketertinggalan dan menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Jadi, kebiasaan mana yang masih sering Anda lakukan? Sudah saatnya untuk berubah!
Tag: #orang #orang #yang #tertinggal #dalam #kehidupan #seiring #bertambahnya #usia #biasanya #menunjukkan #kebiasaan #halus #menurut #psikologi