Jika Anda Masih Memiliki 10 Ciri Kebiasaan Ini, Anda Akan Tetap Bangkrut Tidak Peduli Berapa Banyak Uang yang Anda Hasilkan
Ilustrasi seorang pria yang kehabisan uang. (Freepik)
07:42
1 Februari 2025

Jika Anda Masih Memiliki 10 Ciri Kebiasaan Ini, Anda Akan Tetap Bangkrut Tidak Peduli Berapa Banyak Uang yang Anda Hasilkan

 

 – Memiliki keamanan finansial, bisa berarti memiliki kebebasan untuk membuat keputusan tanpa khawatir tentang uang. Namun, memiliki banyak uang tidak selalu berujung pada kekayaan, terutama jika Anda belum bisa mengendalikan cara berpikir Anda tentang uang.

Orang-orang yang tetap miskin, tidak peduli berapa banyak yang mereka hasilkan, sering kali menghadapi masalah yang sama dalam mengelola keuangan. Masalah ini biasanya berasal dari pengalaman masa lalu atau pandangan yang tidak sehat tentang uang.

Seperti dilansir dari laman Your Tango, berikut adalah 10 ciri kebiasaan yang akan membuat Anda tetap bangkrut tidak peduli berapa banyak uang yang Anda hasilkan. Penting untuk kita menyadari kebiasaan ini agar bisa segera belajar dan mulai membangun kekayaan yang nyata.

  1. Gagal menetapkan tujuan keuangan

Salah satu alasan utama orang kesulitan secara finansial, meskipun memiliki penghasilan yang solid, adalah karena mereka gagal menetapkan tujuan keuangan yang jelas.

Tanpa peta jalan untuk masa depan, mereka akan menemukan diri mereka hidup dari gaji ke gaji. Sering kali, mereka membuat keputusan pengeluaran yang impulsif, fokus pada kepuasan jangka pendek alih-alih keamanan keuangan jangka panjang.

  1. Tidak terorganisir dengan uang

Meskipun seseorang memperoleh penghasilan yang stabil, ketidakterorganisasian dapat menghalangi mereka untuk melacak berapa banyak uang yang mereka miliki atau ke mana uang itu pergi.

Kurangnya kesadaran ini sering kali mengarah pada pengeluaran berlebihan dan membuatnya sulit untuk membangun kekayaan.

Untuk mengendalikan situasi ini, langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah melacak pengeluaran dan memahami kebiasaan pengeluaran. Anggaran kemudian dapat dibuat untuk mengalokasikan uang pada kebutuhan dan tabungan.

  1. Tidak menetapkan batas keuangan

Dalam hal keuangan, menetapkan batas dengan orang lain bisa sama pentingnya dengan mengelola pengeluaran pribadi.

Kedermawanan adalah hal yang patut dicontoh, tetapi menghabiskan lebih banyak uang untuk menyesuaikan diri dengan orang lain bisa menguras keuangan pribadi dan merusak hubungan.

Menetapkan batas keuangan berarti mendefinisikan apa yang bersedia Anda keluarkan dan mengkomunikasikan batas tersebut dengan jelas.

Ini adalah langkah perlindungan yang dapat Anda lakukan untuk memastikan kesehatan keuangan Anda diprioritaskan tanpa mengorbankan hubungan Anda.

  1. Kesulitan menghadapi kecemasan keuangan

Kecemasan keuangan dapat menciptakan hambatan signifikan dalam mengelola uang. Kecemasan ini sering menyebabkan penghindaran, stres, dan perdebatan tentang keuangan yang sepertinya tidak pernah mencapai kesimpulan yang jelas.

Orang-orang mungkin menunda membuka tagihan, menghindari memeriksa rekening bank mereka, atau menjadi defensif tentang pilihan pengeluaran mereka.

Menghadapi kecemasan keuangan memerlukan percakapan jujur tentang uang dan menciptakan ruang untuk mengeksplorasi ketakutan Anda. Berbicara terbuka tentang keuangan dapat membantu mengurangi stres dan mengalihkan fokus dari ketakutan ke tindakan, ini akan membuatnya lebih mudah untuk mengendalikan keadaan.

  1. Menghindari bertanggung jawab atas keuangan

Orang-orang yang menghindari akuntabilitas cenderung menyalahkan faktor eksternal atas kesulitan keuangan mereka. Mereka mungkin akan menyalahkan orang lain atau keadaan daripada mengakui bagaimana kebiasaan mereka sendiri berkontribusi pada situasi keuangan mereka.

Menjadi bertanggung jawab berarti mengambil tanggung jawab atas pilihan keuangan Anda, tidak peduli betapa sulitnya proses tersebut. Akuntabilitas ini memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi kesalahan, belajar darinya, dan tumbuh secara finansial.

  1. Takut belajar literasi keuangan

Literasi keuangan sangat penting untuk kita membuat keputusan keuangan yang cerdas, namun banyak orang menghindari belajar tentangnya karena terasa menakutkan atau membingungkan.

Ketakutan tersebut bisa berasal dari perjuangan keuangan di masa lalu atau kurangnya paparan terhadap pendidikan keuangan.

Kunci untuk mengatasi ketakutan ini adalah memulai dengan langkah kecil dan menetapkan tujuan keuangan yang dapat dicapai. Mengambil langkah-langkah kecil untuk meningkatkan pengetahuan keuangan akan membangun rasa percaya diri dan menempatkan Anda pada jalur menuju kemandirian finansial.

  1. Menggunakan kepemilikan material untuk merasa tervalidasi

Beberapa orang mengandalkan kepemilikan material, seperti mobil mewah atau pakaian desainer untuk mencari validasi atau meningkatkan harga diri mereka. Meskipun ini mungkin memberikan kepuasan jangka pendek, itu tidak akan menyelesaikan kebutuhan emosional yang lebih dalam.

Siklus pengeluaran untuk merasa berharga bisa berlangsung tanpa henti, karena itu memilih untuk membangun harga diri dari dalam, daripada melalui objek eksternal, sangat penting untuk kebahagiaan jangka panjang dan kesehatan keuangan.

  1. Terus membandingkan diri dengan orang lain

Hidup dalam dunia ‘comparison culture’ dapat membuat diri Anda sulit merasa puas dengan apa yang Anda miliki.

Terus-menerus mengukur posisi finansial Anda dengan orang lain dapat menciptakan rasa kekurangan, yang memicu ketidakpuasan, yang pada akhirnya menyebabkan pengeluaran berlebihan untuk mencoba mengejar.

Fokus pada rasa syukur dan menghargai apa yang Anda miliki dapat membantu Anda memutus siklus ini dan mendorong pola pikir yang lebih puas dan bertanggung jawab secara finansial.

  1. Menganggap kekayaan sebagai kesuksesan

Bagi sebagian orang, kekayaan finansial menjadi simbol utama dari kesuksesan, ini yang membuat mereka menghabiskan uang secara berlebihan dan mengabaikan tabungan untuk masa depan.

Ketika kekayaan menjadi ukuran utama kesuksesan, pencarian barang-barang material dapat menutupi hal-hal yang benar-benar penting, seperti hubungan dan pertumbuhan pribadi.

Mendefinisikan ulang kesuksesan dan fokus pada kesehatan keuangan jangka panjang daripada penampilan jangka pendek dapat membantu Anda memutus pola ini.

  1. Membiarkan emosi mengendalikan pengeluaran

Pengeluaran emosional adalah masalah umum. Orang yang terikat secara emosional dengan uang mungkin kesulitan untuk membuat keputusan keuangan yang logis.

Baik mereka menggunakan pengeluaran untuk mengatasi stres atau perasaan kurang, emosi sering kali dapat mengalahkan akal sehat finansial.

Mengidentifikasi pemicu emosional di balik pengeluaran dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya dapat membantu Anda menciptakan hubungan yang lebih sehat dengan uang dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.

 ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #jika #anda #masih #memiliki #ciri #kebiasaan #anda #akan #tetap #bangkrut #tidak #peduli #berapa #banyak #uang #yang #anda #hasilkan

KOMENTAR