AS Bekukan Bantuan Luar Negeri: Fokus pada Israel dan Mesir
Pengambilan Sumpah Jabatan Presiden Amerika Serikat ke-47 Donald Trump. Pemerintahan Donald Trump baru-baru ini mengumumkan sebuah langkah yang menciptakan gelombang reaksi di kalangan organisasi kemanusiaan dan negara-negara yang bergantung pada bantuan internasional. 
11:30
25 Januari 2025

AS Bekukan Bantuan Luar Negeri: Fokus pada Israel dan Mesir

Pemerintahan Donald Trump baru-baru ini mengumumkan sebuah langkah yang menciptakan gelombang reaksi di kalangan organisasi kemanusiaan dan negara-negara yang bergantung pada bantuan internasional.

Pada 24 Januari 2025, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan memo yang menginstruksikan pembekuan hampir semua bantuan luar negeri, dengan pengecualian khusus untuk dua negara: Israel dan Mesir.

Kebijakan ini bukan hanya soal angka—namun juga menyentuh kehidupan jutaan orang di seluruh dunia.

Bantuan untuk Israel dan Mesir Tetap Berlanjut

Israel dan Mesir telah lama menjadi dua penerima terbesar bantuan luar negeri dari AS.

Meskipun keduanya menghadapi kritik serius terkait pelanggaran hak asasi manusia, bantuan mereka tetap dialirkan.

Ini menimbulkan pertanyaan besar di benak banyak orang:

Apakah nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan akan terabaikan demi kepentingan politik?

“Bantuan yang diterima Israel dan Mesir berlangsung sesuai perintah yang telah ditetapkan, meskipun ada tekanan untuk menghentikannya,” ujar seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya.

Pihak Departemen Luar Negeri mengonfirmasi bahwa pembekuan ini tidak akan berlaku untuk bantuan kemanusiaan darurat, seperti bantuan makanan.

Namun, program-program penting di sektor kesehatan, termasuk Rencana Darurat Presiden untuk Bantuan AIDS (PEPFAR), diperkirakan akan terpengaruh.

Risiko Krisis Kemanusiaan yang Berkepanjangan

Pembekuan bantuan luar negeri ini dikhawatirkan akan memperburuk krisis global.

Banyak negara yang sangat bergantung pada bantuan internasional untuk bertahan hidup terancam terputus aksesnya. “Kebijakan ini berpotensi menyebabkan hilangnya nyawa, terutama di negara-negara yang sangat membutuhkan bantuan,” kata Al Jazeera, menyoroti dampak yang meresahkan.

Organisasi kemanusiaan berulang kali mengingatkan bahwa krisis kesehatan, kelaparan, dan kondisi sosial lainnya dapat semakin memburuk jika tidak ada intervensi segera.

Mantan pejabat USAID juga menekankan bahwa upaya penyelamatan nyawa yang telah dibangun selama bertahun-tahun dapat hancur dalam sekejap karena keputusan ini.

Nasib Ukraina yang Tak Pasti

Sementara itu, Ukraina, yang saat ini sangat bergantung pada bantuan militer AS dalam menghadapi invasi Rusia, masih berada dalam ketidakpastian.

Apakah bantuan yang sangat mereka butuhkan akan terpengaruh oleh kebijakan ini?

Hingga saat ini, belum ada kejelasan dari pihak pemerintah AS.

Dengan lebih dari $60 miliar yang dikeluarkan untuk bantuan luar negeri pada tahun 2023, yang sebagian besar digunakan untuk program-program di seluruh dunia, kebijakan ini terasa sangat kontras.

Angka tersebut sebenarnya hanya sekitar 1 persen dari total pengeluaran pemerintah AS.

Namun, pengaruhnya terhadap jutaan jiwa di negara-negara yang tengah berjuang melawan krisis sangatlah nyata.

Kesimpulan: Apa Arti Kebijakan Ini bagi Dunia?

Pembekuan bantuan luar negeri yang diumumkan oleh Pemerintahan Trump adalah langkah yang berisiko dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang komitmen AS terhadap kemanusiaan.

Di saat dunia membutuhkan dukungan dan perhatian lebih, keputusan ini berpotensi merusak upaya penyelamatan nyawa di banyak negara.

Ke depan, sangat penting bagi kebijakan luar negeri untuk tetap berfokus pada nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar, agar tidak ada yang terpinggirkan dalam pencarian untuk mencapai kestabilan global.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Editor: timtribunsolo

Tag:  #bekukan #bantuan #luar #negeri #fokus #pada #israel #mesir

KOMENTAR