Ditemukan di Reruntuhan Gaza, 2 Pemimpin Hamas Dimakamkan, Al-Qassam Ikut Salat Jenazah
Upacara pemakaman ini dilakukan pada Jumat (24/1/2025) setelah gencatan senjata antara Israel-Hamas berlaku di Jalur Gaza.
Upacara doa dan pemakaman berlangsung di dalam Masjid Al-Omari di Gaza, yang juga menjadi sasaran pengeboman Israel selama perang.
Masjid tersebut membawa simbolisme besar bagi ketabahan warga Gaza dan dianggap sebagai salah satu masjid tertua dan terbesar di Jalur Gaza.
"Jenazah Mushtaha dan Odeh ditemukan kemarin, Kamis (23/1/2025) dari bawah reruntuhan, sementara upacara pemakaman berlangsung di tengah kerumunan besar warga Palestina dan pemimpin gerakan Hamas," kata Anas Al-Sharif, koresponden Al Jazeera di Gaza, pada hari ini.
Upacara tersebut juga dihadiri secara luar biasa oleh anggota Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dengan seragam dan senjata lengkap, di samping kehadiran sejumlah pemimpin faksi Palestina.
Israel Klaim Bunuh 3 Pemimpin Hamas dalam Serangan Tahun Lalu
Pada awal Oktober 2024, tentara pendudukan Israel mengumumkan pembunuhan 3 pemimpin gerakan Hamas, Rawhi Mushtaha, Sami Odeh, dan Sameh al-Sarraj, dalam serangan udara yang dilakukan “3 bulan lalu” di Jalur Gaza, sementara Hamas belum membantah atau mengonfirmasi klaim tersebut saat itu.
Dalam pernyataannya pada saat itu, tentara pendudukan Israel menggambarkan Rawhi Mushtaha sebagai “kepala pemerintahan Hamas di Jalur Gaza”, tangan kanan mantan kepala Biro Politik Yahya Sinwar (juga menjadi martir), dan salah satu pembantu terdekatnya.
Selain itu, pihak tentara pendudukan Israel saat itu mengatakan Sami Odeh adalah kepala Dinas Keamanan Umum di Hamas, sementara Sameh al-Sarraj digambarkan bertanggung jawab atas urusan keamanan di Biro Politik Hamas.
Sebelumnya, Yahya Sinwar dan Rawhi Mushtaha termasuk di antara tahanan Palestina yang dibebaskan oleh perlawanan dalam kesepakatan dengan tentara Israel yang ditangkap Gilad Shalit pada bulan Oktober 2011, dengan imbalan pembebasan 1.027 tahanan Palestina dari penjara Israel.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 47.283 jiwa dan 111.472 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (23/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.
Dua pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), Rawhi Mushtaha dan Sami Odeh, yang syahid dalam serangan Israel tahun lalu, jenazahnya ditemukan di bawah reruntuhan pada Kamis (23/1/2025). Jenazah Rawhi Mushtaha dan Sami Odeh akan dimakamkan pada Jumat (25/1/2025) hari ini di Gaza. (Al Jazeera)Israel mengklaim ada 101 tahanan yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 tahanan dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Pada Minggu (19/1/2025), Israel-Hamas melakukan pertukaran 3 wanita Israel dengan 90 warga Palestina sebagai bagian dari tahap 1 dalam perjanjian gencatan senjata.
Israel dan Hamas dijadwalkan akan kembali melakukan pertukaran tahanan pada 25 Januari 2025, dengan menukar 4 tahanan Israel dengan 180 tahanan Palestina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #ditemukan #reruntuhan #gaza #pemimpin #hamas #dimakamkan #qassam #ikut #salat #jenazah