Terima Kritikan, Ketua KPK Korsel Minta Maaf karena Gagal Tangkap Yoon Suk Yeol
Penyelidik antikorupsi meninggalkan kediaman Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol di Seoul pada 3 Januari 2025 setelah membatalkan upaya mereka untuk menangkap Yoon. - Kepala Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) Korea Selatan, Oh Dong-woon meminta maaf setelah pihaknya gagal menangkap Yoon Suk Yeol di kediamannya pada Jumat lalu. 
16:10
7 Januari 2025

Terima Kritikan, Ketua KPK Korsel Minta Maaf karena Gagal Tangkap Yoon Suk Yeol

Kepala Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) Korea Selatan, Oh Dong-woon meminta maaf atas kegagalannya menangkap Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan.

Dalam permintaan maaf tersebut, Oh Dong-woon berjanji akan berhasil dalam upaya kedua untuk menangkap Yoon Suk Yeol.

Seperti yang diketahui, CIO gagal menangkap Yoon Suk Yeol di kediamannya pada Jumat (3/1/2025) lalu.

Kegagalan CIO untuk menangkap Yoon karena dicegat 200 pasukan Dinas Keamanan Presiden Korsel (PSS).

Dalam sidang komite legislasi dan peradilan Majelis Nasional, Oh Dong-woon mengatakan ada "banyak masalah yang tidak terduga" dan dia mengambil "tanggung jawab penuh".

"CIO akan mempersiapkan secara matang untuk eksekusi surat perintah kedua dengan pemahaman bahwa itu bisa menjadi kesempatan terakhir," kata Oh, dikutip dari Yonhap.

Sebelumnya, CIO menghadapi kritikan tajam atas ketidakmampuannya dalam menyelidiki kasus Yoon Suk Yeol terkait darurat militer.

Bahkan, badan tersebut dianggap gagal berkoordinasi secara efektif dengan polisi dalam penyelidikan bersama mereka.

Kegagalan lembaga tersebut untuk mengambil tindakan efektif dalam penyelidikan dan koordinasinya yang buruk dikhawatirkan akan semakin menghambat penyelidikan.

Dikutip dari The Korea Times, CIO mengumumkan bahwa pihaknya telah meminta Kantor Penyelidikan Nasional (NOI) untuk mengambil alih pelaksanaan surat perintah penahanan.

"Mengingat keahlian polisi dalam melaksanakan surat perintah dan kemampuannya untuk membawa keseragaman pada sistem komando di tempat, kami yakin mempercayakan pelaksanaan kepada polisi akan memastikan penerapan yang cepat dan efisien," kata Wakil Kepala CIO, Lee Jae-seung.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah CIO membatalkan upayanya untuk menahan Yoon setelah dihalangi PSS pada hari Jumat.

Lee menambahkan bahwa lembaga tersebut tidak menyangka akan menghadapi perlawanan sekuat itu dari PSS.

Namun, CIO mengatakan pihaknya tidak akan melepaskan haknya untuk menyelidiki Yoon, dan menambahkan bahwa penyelidiknya akan menanyainya jika dia ditahan.

"Polisi setuju dengan kepemimpinan CIO dalam penyidikan karena kami memiliki keahlian hukum dan hak untuk mengajukan surat perintah penangkapan."

"Berdasarkan perkembangan penyidikan, jika pekerjaan kami selesai, kasus akan diteruskan ke kejaksaan, yang berwenang untuk mendakwa."

"Jika penyidikan oleh penasihat khusus terbukti, maka akan diserahkan kepada penasihat hukum," ucap Lee.

CIO juga mengatakan pihaknya akan meminta perpanjangan surat perintah penahanan, yang berakhir pada tengah malam pada hari Senin.

Tindakan agensi tersebut memicu kritik dari polisi dan tim hukum Yoon.

Polisi mengatakan permintaan untuk mengambil alih pelaksanaan surat perintah itu dilakukan secara sepihak oleh CIO, dan menambahkan bahwa tindakan itu tidak memiliki dasar hukum.

"Setelah melakukan peninjauan internal, kami memutuskan bahwa permintaan lembaga antikorupsi tersebut kontroversial secara hukum," kata Baek Dong-heum, seorang perwira polisi senior di NOI, dalam jumpa pers.

"Kami akan terus berkonsultasi dengan CIO terkait pelaksanaan surat perintah tersebut," lanjutnya.

Polisi juga memperingatkan bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk menangkap lagi pejabat keamanan presiden yang menghalangi pelaksanaan surat perintah tersebut.

Pengacara Yoon, Yun Gap-keun, mengutuk keputusan tersebut, menyamakannya dengan subkontrak dalam proyek konstruksi.

"Menyaksikan perilaku investigatif CIO yang tidak memiliki dasar hukum, menimbulkan keraguan tentang kualifikasi dan kemampuannya sebagai lembaga negara," kata Yun.

Tim hukum Yoon mengajukan pengaduan ke kejaksaan pada hari Senin, meminta penyelidikan terhadap 11 pejabat penegak hukum, termasuk kepala CIO Oh Dong-woon.

Mereka mengklaim bahwa lembaga antikorupsi tidak memiliki kewenangan untuk mengarahkan penyelidikan polisi, tetapi lembaga itu berupaya mengarahkan petugas polisi saat melaksanakan surat perintah penahanan.

Langkah CIO juga menuai kritik dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa.

"Hal ini jelas menunjukkan bahwa CIO tidak memiliki keahlian dan tanggung jawab, apalagi kemampuan untuk menyelidiki presiden," kata juru bicara PPP, Rep. Shin Dong-wook.

"Perilaku mengabaikan tugasnya sebagai lembaga negara merusak supremasi hukum dan tatanan konstitusional yang tidak dapat ditoleransi," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Editor: Siti Nurjannah Wulandari

Tag:  #terima #kritikan #ketua #korsel #minta #maaf #karena #gagal #tangkap #yoon #yeol

KOMENTAR