Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad Terancam Sendiri Hadapi Pemberontak Suriah, di Mana Sekutunya?
Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Saat pemberontak melancarkan serangan mendadak, pemimpin Suriah terancam sendirian, lantas di mana sekutunya? 
13:50
7 Desember 2024

Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad Terancam Sendiri Hadapi Pemberontak Suriah, di Mana Sekutunya?

- Pasukan pemberontak di Suriah selatan dilaporkan telah merebut sebagian besar wilayah Deraa, yang menjadi tempat lahirnya pemberontakan tahun 2011 melawan Presiden Bashar al-Assad.

Saat pemberontak melancarkan serangan mendadak yang dengan cepat merebut tidak hanya Aleppo, tetapi juga kota penting Hama dan serangkaian kota lain di barat laut negara itu, pemimpin Suriah terancam sendirian.

Terakhir kali Presiden Suriah Bashar Assad menghadapi masalah serius yakni pada 10 tahun lalu, pada puncak perang saudara di negara itu.

Ketika itu pasukannya kehilangan kendali atas sebagian kota terbesar, Aleppo, dan lawan-lawannya mendekati ibu kota, Damaskus.

Saat itu, ia diselamatkan oleh pendukung internasional utamanya, Rusia, dan sekutu regional lamanya, Iran, yang bersama dengan milisi Hizbullah yang kuat di Lebanon.

Negara-negara itu membantu pasukan Assad merebut kembali Aleppo, sehingga perang benar-benar menguntungkannya.

Namun, kini Rusia disibukkan dengan perangnya di Ukraina.

Kemudian, Hizbullah, yang pada suatu waktu mengirim ribuan pejuangnya untuk memperkuat pasukan Assad, telah dilemahkan oleh konflik selama setahun dengan Israel.

Sementara itu, Iran telah melihat proksinya di seluruh wilayah tersebut terdegradasi oleh serangan udara Israel.

"Hari-hari dan minggu-minggu mendatang akan menjadi sangat penting dalam menentukan apakah serangan pemberontak menimbulkan ancaman eksistensial terhadap rezim Assad atau apakah rezim tersebut berhasil mendapatkan kembali pijakannya dan memukul mundur perolehan pemberontak baru-baru ini," kata Mona Yacoubian, seorang analis di United States Institute for Peace, dilansir AP News.

“Meskipun melemah dan teralihkan, sekutu Assad tidak mungkin menyerah begitu saja terhadap serangan pemberontak,” tulisnya dalam sebuah analisis.

Pemberontak Suriah Menguasai Sebagian Besar Wilayah

Pemantau perang yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa "faksi lokal" berhasil menguasai banyak lokasi militer di sana setelah "pertempuran sengit" dengan pasukan pemerintah.

Menurut kantor berita Reuters, sumber pemberontak mengatakan mereka telah mencapai kesepakatan agar tentara ditarik dan pejabat militer diberi perjalanan aman ke ibu kota, Damaskus - sekitar 100 km (62 mil) jauhnya.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), pemantau perang yang berbasis di Inggris, mengatakan pemberontak di selatan sekarang menguasai lebih dari 90 persen wilayah Deraa dan hanya wilayah Sanamayn yang masih berada di tangan pemerintah.

Diberitakan BBC, Kota Deraa memiliki kepentingan strategis dan simbolis.

Kota ini merupakan ibu kota provinsi dan dekat dengan jalur penyeberangan utama di perbatasan Yordania.

Selain itu juga menjadi tempat meletusnya protes pro-demokrasi pada tahun 2011 - yang memicu perang saudara yang sedang berlangsung di negara tersebut, yang telah menewaskan lebih dari setengah juta orang.

Di tempat lain, pasukan pimpinan Kurdi mengatakan mereka telah merebut kota Deir Ezzor, basis utama pemerintah di padang pasir luas di bagian timur negara itu.

Diketahui, sudah lebih dari seminggu sejak pemberontak di utara melancarkan serangan kilat - yang terbesar terhadap pemerintah Suriah dalam beberapa tahun, yang telah mengungkap kelemahan militer negara itu.

Setidaknya 370.000 orang diperkirakan telah mengungsi sejauh ini akibat serangan pemberontak, menurut PBB, yang mengatakan pertempuran tersebut juga "memperburuk situasi yang sudah mengerikan bagi warga sipil di wilayah utara negara tersebut".

Beberapa warga sipil terjebak di daerah garis depan dan tidak dapat mencapai lokasi yang lebih aman.

Pejuang antipemerintah berjalan melewati benteng bersejarah Aleppo pada tanggal 5 Desember 2024, saat pasukan pemberontak, yang dipimpin oleh kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS), merebut kota Hama, beberapa hari setelah merebut pusat komersial negara itu, Aleppo. Pejuang antipemerintah berjalan melewati benteng bersejarah Aleppo pada tanggal 5 Desember 2024, saat pasukan pemberontak, yang dipimpin oleh kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS), merebut kota Hama, beberapa hari setelah merebut pusat komersial negara itu, Aleppo. (AFP/OMAR HAJ KADOUR)

SOHR mengatakan lebih dari 820 orang, termasuk 111 warga sipil, telah tewas di seluruh negeri sejak pemberontak yang dipimpin Islam memulai serangan mereka minggu lalu.

Mereka merebut Hama, di sebelah utara Homs, pada Kamis (5/12/2024), yang menjadi pukulan besar kedua bagi Presiden Assad, yang kehilangan kendali atas Aleppo minggu lalu.

Pemimpin kelompok militan Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammed al-Jawlani, mengatakan kepada penduduk Homs "waktu kalian telah tiba".

Para pemberontak telah maju ke selatan, dan Homs akan menjadi perhentian berikutnya di jalan menuju Damaskus.

Di sisi lain, Presiden Suriah Bashar al-Assad telah bersumpah untuk "menghancurkan" para pemberontak dan menuduh kekuatan Barat mencoba menggambar ulang peta wilayah tersebut.

Namun, analis mengatakan pasukannya mengalami demoralisasi, menghadapi gaji rendah dan korupsi di jajarannya.

Bashar al-Assad mengumumkan kenaikan gaji sebesar 50 persen dalam beberapa hari terakhir, menurut kantor berita negara SANA.

Rusia dan Iran, sekutu terpenting rezim tersebut, telah menyatakan dukungan berkelanjutan terhadap Assad,

Namun, mereka belum memberikan bantuan militer seperti yang selama ini mendukung kekuasaannya, dan Moskow kini mendesak warga negara Rusia untuk meninggalkan negara itu.

AS pada Jumat (6/12/2024) juga menyarankan warganya untuk meninggalkan Suriah "sementara pilihan komersial masih tersedia di Damaskus".

Sebelumnya, pejuang Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan sekutu mereka mengambil alih Hama dan membebaskan narapidana dari penjara pusatnya di tengah pertempuran sengit, sementara militer mengatakan telah mengerahkan kembali pasukan di luar kota.

Hama adalah rumah bagi satu juta orang dan terletak 110 km selatan Aleppo, yang direbut pemberontak minggu lalu.

Di Aleppo, kota berpenduduk dua juta orang, beberapa layanan publik dan fasilitas penting - termasuk rumah sakit, toko roti, pembangkit listrik, air, internet, dan telekomunikasi - terganggu atau tidak berfungsi karena kekurangan pasokan dan personel.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Suriah

Editor: Siti Nurjannah Wulandari

Tag:  #pemerintahan #presiden #bashar #assad #terancam #sendiri #hadapi #pemberontak #suriah #mana #sekutunya

KOMENTAR