Sosok Jose Andres, Koki Spanyol yang Kirim Kapal Berisi Bantuan 200 Ton ke Jalur Gaza
Kapal pertama yang membawa bantuan ke Jalur Gaza itu transit di Siprus pada Jumat (15/3/2024).
Setelah bongkar muatan di Siprus dan diperiksa oleh pihak Israel, bantuan itu akan dikirim ke pelabuhan di Jalur Gaza utara, yang saat ini sedang dibangun.
Jose Andres mengatakan bantuan itu akan didistribusikan melalui jaringan organisasi amalnya di Jalur Gaza.
Termasuk melalui 60 dapur dan gudang bantuan yang sedang dibangun di sana.
Jose Andres adalah pemilik restoran dan koki ternama yang lahir di Spanyol pada tahun 1969.
Ia pergi dari rumah orang tuanya saat berusia 15 tahun dan belajar hidup mandiri dengan mengandalkan keahliannya di bidang perhotelan, dikutip dari The Washington Post.
Jose Andres lalu bersekolah di sekolah kuliner, hingga mendapat bimbingan di bawah pengawasan seorang koki terkemuka.
Sebelum berangkat ke Amerika Serikat (AS) pada usia 21 tahun, Jose Andres menghabiskan waktu di Angkatan Laut Spanyol.
Pada tahun 1993, Jose Andres memimpin restoran terkemuka di New York dan Washington.
Termasuk restoran “No Blues” yang terkenal di New York, dan “Jalio,” yang tersebar di seluruh dunia.
Ia kemudian mulai meluncurkan lebih dari 30 restoran, sebagian besar di AS.
Saat bekerja di DC, Jose Andres menjadi sukarelawan di inisiatif DC Central Kitchen, yang menggunakan kembali makanan di kota untuk disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
Hal ini memicu minatnya pada filantropi, dan ia mendirikan World Central Kitchen pada tahun 2010.
Tiga tahun kemudian, ia mendapat kewarganegaraan AS dan menikah serta memiliki tiga anak perempuan.
Global Central Kitchen
Misi pertama Jose Andres melalui Global Central Kitchen adalah mengirimkan makanan ke Haiti dan daerah-daerah yang dilanda bencana.
Yayasan tersebut mulai membantu orang-orang yang terkena bencana atau mengalami krisis kelaparan.
Para pekerja di yayasan itu memasak untuk para pengungsi yang tinggal di perbatasan AS-Meksiko dan melarikan diri dari perang Ukraina, dikutip dari Al Arabi.
Hamas Palestina vs Israel
Jalur Gaza saat ini dilanda kelaparan akibat pengepungan dan serangan mematikan dari tentara Israel.
Tercatat lebih dari 23 warga Palestina meninggal dunia akibat kelaparan.
Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 31.554 jiwa dan 73.547 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (15/3/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #sosok #jose #andres #koki #spanyol #yang #kirim #kapal #berisi #bantuan #jalur #gaza