Israel Menyerang saat Ada Acara Anak-anak di Pengungsian, Satu Warga Palestina Tewas
Kondisi Kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 21 Desember 2023 setelah diserang Israel. 
10:30
8 Februari 2024

Israel Menyerang saat Ada Acara Anak-anak di Pengungsian, Satu Warga Palestina Tewas

Israel menyerang sebuah mobil milik warga sipil di dekat kamp pengungsian warga Palestina di Kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.

Serangan itu terjadi di tengah acara yang digelar untuk menghibur anak-anak di sana.

Video dari Al Jazeera memperlihatkan momen sebelum dan setelah serangan.

Akibat serangan itu, muncul kepanikan dan ketakutan di antara anak-anak dan orang dewasa di pengungsian.

Jumlah korban tewas dalam serangan itu belum diketahui secara pasti. Namun, jurnalis Al Jazeera bernama Tareq Abu Azzoum melaporkan setidaknya satu warga Palestina tewas.

Video itu juga memperlihatkan kondisi mobil setelah dibom oleh Israel.

Ada banyak orang yang mengerumuni mobil itu dan berusaha menarik keluar korban dari kendaraan.

Anak-anak ketakutan

Israel dilaporkan bersiap melancarkan operasi militer di Rafah yang menjadi tempat mengungsi bagi warga Palestina.

Para pengungsi takut akan adanya serangan Israel ke kota itu.

Salah satu dari mereka adalah Safia Marouf. Dia takut akan hal yang bakal terjadi.

“Anak-anak selalu ketakutan dan jika kami ingin meninggalkan Rafah, kami tidak taku ke mana akan pergi. Apa yang akan menjadi takdir kami dan anak-anak kami?” kata Marouf.

Hal yang mirip juga disampaikan oleh Dana Ahmed (40) yang mengungsi dari Kota Gaza ke Rafah.

Kini dia dan ketiga anaknya tinggal di tenda pengungsian di kota itu.

“Saya takut Israel akan memulai operasi militer darat di Rafah,” ujar Ahmed.

Ahmed mengaku tak bisa tidur tenang karena suara jet tempur Israel meraung di langit dan ada ledakan mengguncang tanah.

“Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada Kami. Sekarang ke mana kami harus pergi? Situasinya mengerikan. Saya merasa seperti berada di dalam film horor.”

PBB cemas

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres juga mengkhawatirkan kemungkinan adanya operasi militer Israel di Rafah.

Guterres menilai jika operasi militer benar-benar dilakukan Israel, hal itu akan memunculkan dampak buruk.

“Saya terutama cemas karena ada laporan bahwa militer Israel ingin memfokuskan hal selanjutnya di Rafah, di sana ada ribuan warga Palestina yang telah terjepit,” kata Guterres hari Rabu, (7/2/2024), dikutip dari Anadolu Agency.

Ucapan Guterres dilontarkan setelah Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Senin, (5/2/2024), mengatakan target selanjutnya di Gaza ialah Rafah.

Gallant mengklaim Rafah sebagai “benteng terakhir” milik kelompok Hamas.

“Tindakan seperti itu akan memperburuk sesuatu yang sudah menjadi bencana kemanusiaan dengan dampak regional yang tidak terhitung,” kata Guterres mengungkapkan kecemasannya.

“Inilah saatnya untuk segera melakukan gencatatan senjata dan pembebasan semua sandera tanpa syarat,” ujarnya menambahkan.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. (AFP)

Dia menyebut situasi di Gaza kini menjadi “luka yang membusuk di dalam nurani kita” dan luka itu mengancam seluruh kawasan itu.

“Operasi militer Israel menyebabkan kehancuran dan kematian di Gaza dalam skala dan kecepatan yang tidak ada bandingannya sejak saya menjadi Sekretaris Jenderal,” kata Guterres.

Guterres turut mendukung solusi dua negara untuk mengatasi konflik antara Israel dan Palestina.

Sementara itu, serangan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 27.500 warga Palestina dan melukai 66.978 lainnya.

Serangan itu membuat 85 persen warga Gaza menjadi pengungsi. Mereka kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Adapun 60 persen insfrastruktur di Gaza telah rusak atau hancur.

(Tribunnews/Febri)

Editor: Wahyu Gilang Putranto

Tag:  #israel #menyerang #saat #acara #anak #anak #pengungsian #satu #warga #palestina #tewas

KOMENTAR