



Terlibat Langsung dalam Perang Israel-Iran, Amerika Serikat Serang Tiga Lokasi Nuklir Iran
- Amerika Serikat secara resmi terlibat dalam konflik bersenjata antara Israel dan Iran dengan meluncurkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran pada Minggu dini hari.
Langkah ini menandai keterlibatan langsung AS dalam perang yang telah berlangsung selama sembilan hari, yang sebelumnya hanya melibatkan Israel dan Iran.
Melansir laman AP News, Presiden AS Donald Trump menyampaikan pernyataan langsung dari Gedung Putih bahwa serangan tersebut berhasil menghancurkan fasilitas nuklir penting milik Iran, yang terletak di Fordo, Natanz, dan Isfahan.
Namun, belum ada verifikasi independen atas kerusakan tersebut. Trump menegaskan bahwa serangan ini adalah pesan tegas kepada Iran dan menyatakan bahwa bila Iran membalas, AS akan melancarkan serangan lanjutan.
"Akan ada perdamaian, atau tragedi besar bagi Iran," ujar Trump.
Serangan udara ini juga menandai eskalasi besar dalam konflik, terutama karena fasilitas yang diserang dikenal sangat terlindungi dan terletak jauh di bawah tanah.
AS menggunakan pesawat pengebom siluman B-2 yang mampu menjatuhkan bom penghancur bunker GBU-57, senjata konvensional seberat 13.500 kilogram yang dirancang untuk menembus target bawah tanah.
Trump mengklaim bahwa semua pesawat penyerang telah kembali dengan selamat dan menyebut serangan ini sebagai ‘momen bersejarah’ bagi AS, Israel, dan dunia.
Iran, melalui Organisasi Energi Atom-nya, mengakui bahwa serangan memang terjadi, namun menegaskan bahwa program nuklir mereka tidak akan berhenti.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji keputusan Trump dan menyebutnya sebagai tindakan yang akan mengubah sejarah.
Ia juga mengatakan jika AS telah menunjukkan kekuatan yang tidak bisa dilakukan negara lain.
Israel sebelumnya telah melancarkan serangan terhadap sistem pertahanan udara dan kemampuan rudal Iran dalam upaya untuk melemahkan pertahanan musuhnya dan membuka jalan bagi serangan terhadap infrastruktur nuklir.
Namun, untuk menghancurkan situs seperti Fordo yang sangat terlindungi, Israel memerlukan bantuan Amerika.
Tindakan militer ini pun memicu kekhawatiran besar akan meluasnya konflik ke seluruh kawasan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinan mendalam atas eskalasi ini, memperingatkan bahwa konflik bisa ‘lepas kendali’ dan berdampak luas bagi penduduk sipil, stabilitas regional, dan dunia.
Iran telah berulang kali memperingatkan bahwa keterlibatan AS akan dianggap sebagai deklarasi perang penuh.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bahkan memperingatkan bahwa serangan semacam ini akan menyebabkan ‘kerusakan yang tidak bisa diperbaiki’ bagi AS.
Kelompok pemberontak Houthi di Yaman, yang didukung Iran, juga memperingatkan bahwa mereka akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal AS di Laut Merah jika AS benar-benar bergabung dalam perang.
Keputusan Trump untuk terlibat dalam perang ini juga bertentangan dengan janji kampanyenya yang berulang kali menyuarakan penarikan AS dari konflik-konflik asing.
Ia juga pernah mengecam keterlibatan militer besar-besaran sebagai bagian dari ‘intervensi mahal yang tidak perlu’.
Namun, setelah dua bulan negosiasi diplomatik yang gagal dengan Iran dan tekanan dari Israel serta anggota Kongres Partai Republik, Trump akhirnya memutuskan bahwa serangan militer adalah satu-satunya cara untuk menghentikan program nuklir Iran.
Menurut laporan, Trump sebelumnya dua kali membujuk Netanyahu untuk menunda serangan ke Iran demi memberi waktu bagi diplomasi, namun Israel tetap melanjutkan serangannya.
Kini, dengan pertahanan udara Iran yang disebut-sebut telah dilumpuhkan oleh Israel, AS melihat ini sebagai kesempatan terbaik untuk menghancurkan fasilitas nuklir utama Iran.
Meski AS belum menyatakan apakah akan terus melancarkan serangan tambahan, militer Israel mengindikasikan bahwa mereka sedang mempersiapkan diri untuk perang jangka panjang.
Trump juga menegaskan bahwa ia tidak berniat mengirim pasukan darat ke Iran, namun menegaskan bahwa opsi militer lainnya tetap terbuka jika Iran membalas.
Sementara itu, Duta Besar AS di Israel telah mengumumkan bahwa pemerintah AS mulai mengatur penerbangan evakuasi bagi warganya dari wilayah konflik, menandakan kekhawatiran bahwa situasi bisa memburuk dalam waktu dekat.
Dalam salah satu pernyataan media sosialnya, Trump juga mengeluarkan ancaman langsung kepada Ayatollah Khamenei, menyatakan bahwa lokasi persembunyiannya diketahui, namun tidak akan diserang ‘setidaknya untuk saat ini’.
Konflik ini juga menjadi kelanjutan dari keputusan Trump pada 2018 yang menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) yang ditandatangani pada 2015 di era pemerintahan Barack Obama.
Trump menilai kesepakatan itu terlalu lemah dan tidak cukup mengekang ambisi nuklir Iran.
Kini, dengan menyerang langsung fasilitas nuklir Iran, Trump mencoba memberikan tekanan maksimum untuk memaksa Teheran menghentikan program nuklirnya, meskipun risiko perang yang lebih luas tampak semakin nyata.
Tag: #terlibat #langsung #dalam #perang #israel #iranamerika #serikat #serang #tiga #lokasi #nuklir #iran