Ledakan Guncang Pangkalan Militer Rusia, Tampung Bomber Nuklir Tu-95 dan Tu-160
Foto Satelit Maxar Tunjukkan Pangkalan Udara Rusia tempat Tu-95 dan Tu-160. 
08:50
18 September 2024

Ledakan Guncang Pangkalan Militer Rusia, Tampung Bomber Nuklir Tu-95 dan Tu-160

Sebuah ledakan mengguncang salah satu pangkalan militer strategis Rusia di wilayah Saratov, Senin (16/9/2024) malam waktu setempat, menurut laporan awal dikabarkan Kanal 24 Ukraina.

Suara ledakan dahsyat dilaporkan terdengar di area Pangkalan Udara Engels-2, CNBC melaporkan.

Situs tersebut menampung pembom strategis Rusia Tu-95 dan Tu-160.

Dilansir Newsweek, pangkalan militer tersebut terletak sekitar 805 kilometer di tenggara Moskow.

Pangkalan tesebut juga sudah beberapa kali menjadi sasaran selama perang.

Sejumlah saluran Telegram turut membagikan rekaman yang katanya menunjukkan saat ledakan terdengar di wilayah tersebut.

"Ledakan di lapangan terbang Engels di wilayah Saratov," kata seorang jurnalis Ukraina Andriy Tsaplienko, di saluran Telegramnya.

Ia juga membagikan rekaman video, yang mencatat bahwa militer Rusia menempatkan pesawat pembom Tu-95 di pangkalan udara tersebut.

"Meskipun belum jelas apa yang menyebabkan ledakan tersebut, kami akan terus memantau," tulis Tsaplienko.

Target yang Sah

Kyiv telah mengatakan bahwa pangkalan militer Rusia adalah target yang sah dalam perang kedua negara.

Pasukan Ukraina juga secara teratur menargetkan lokasi itu menggunakan pesawat nirawak jarak jauh.

Serangan di wilayah Rusia biasanya diklaim oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dan Direktorat Intelijen Utama Ukraina (HUR).

Pada Maret kemarin, drone Ukraina menargetkan pangkalan tersebut saat 11 pesawat, termasuk sembilan bomber- enam Tu-95 dan tiga Tu-160- ditempatkan di sana.

Media Ukraina, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa HUR berada di balik serangan itu.

Serangan Serupa

Pada bulan Januari, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebuah drone telah jatuh di wilayah Saratov dengan dua drone ditembak jatuh di atas Pangkalan Udara Engels-2.

Perlu diketahui, pesawat pembom strategis Rusia Tu-95 dan Tu-160 mampu melakukan serangan nuklir dan konvensional jarak jauh.

Bomber ini telah berulang kali digunakan oleh militer Rusia untuk meluncurkan serangan rudal ke Ukraina.

Mengenal Tu-95

Tupolev Tu-95 adalah pesawat penembak bom strategis dengan 4 mesin turboprop dilengkapi platform rudal.

Pertama diterbangkan pada tahun 1952.

Tu-95 mulai digunakan Uni Soviet pada tahun 1956 dan diperkirakan dapat digunakan Angkatan Udara Rusia sampai setidaknya 2040.

Sebuah perkembangan pesawat bomber angkatan laut dinamakan Tu-142, sedangkan perkembangan pesawat penumpang disebut Tu-114.

Pesawat ini memiliki empat mesin Kuznetsov NK-12 dengan baling-baling kontra-berputar. Ini adalah satu-satunya pembom strategis bertenaga baling-baling yang masih digunakan operasional hari ini.

Tu-95 adalah salah satu pesawat militer yang paling keras, terutama karena ujung bilah baling-balingnya bergerak lebih cepat daripada kecepatan suara.

Sayap ke belakang yang khas dipasang pada sudut 35 derajat.

Tu-95 terbilang unik sebagai pesawat yang digerakkan baling-baling dengan sayap menyapu yang telah dibangun dalam jumlah besar.

lihat fotoSuara ledakan dahsyat dilaporkan terdengar di area Pangkalan Udara Engels-2. Situs tersebut menampung pembom strategis Rusia Tu-95 dan Tu-160. Suara ledakan dahsyat dilaporkan terdengar di area Pangkalan Udara Engels-2. Situs tersebut menampung pembom strategis Rusia Tu-95 dan Tu-160.

Mengenal Tu-160

Tupolev Tu-160 - Beliey Lebed atau Angsa Putih adalah pesawat pembom supersonik sayap rendah (low wing) dengan sayap sweep variabel yang dirancang oleh Tupolev pada tahun 1980.

Pesawat ini dioperasikan oleh Angkatan Udara Rusia, dengan jumlah pesawat sebanyak 16 unit.

Pesawat ini merupakan yang terbesar dalam sejarah penerbangan militer, untuk kategori pesawat supersonik dan pesawat dengan sayap geometri variabel.

Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur terberat di dunia yang berjenis pembom terbesar berat lepas landas maksimum.

Di antara para pilot pesawat ini dijuluki sebagai "White Swan".

Pesawat ini mulai bertugas pada tahun 1987, dan merupakan pesawat pembom strategis terakhir yang dirancang khusus untuk Uni Soviet.

Perang Rusia-Ukraina

1. Pasukan Rusia menembaki area di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina tenggara, Selasa (17/9/2024) malam, menewaskan dua orang dan melukai lima orang , kata gubernur daerah Ivan Fedorov, The Guardian melaporkan.

Fedorov, menulis di Telegram, mengatakan tim penyelamat sedang mencari di bawah reruntuhan di kota Komishuvakha, tenggara pusat daerah Zaporizhzhia.

2. Pasukan Rusia merebut kota Ukrainsk, Ukraina, di wilayah Donetsk timur pada hari Selasa (17/9/2024), kantor berita milik pemerintah Rusia, RIA, dan para blogger perang pro-Rusia melaporkan.

Kemajuan ini dicapai saat Pasukan Rusia maju ke arah barat dalam upaya untuk mengambil alih seluruh Donbas. 

Pasukan Rusia mengibarkan bendera mereka di sebuah poros ventilasi ranjau di pinggiran kota, yang berpenduduk lebih dari 10.000 orang sebelum perang, RIA melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di militer Rusia.

Staf Umum militer Ukraina, dalam laporan larut malam, tidak mengatakan apa pun tentang Ukrainsk yang berpindah tangan, menyebutnya sebagai salah satu dari beberapa daerah yang diserang Rusia.

Dikatakan 34 serangan telah dicatat di dekat kota Pokrovsk.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi klaim medan perang dari kedua belah pihak karena pembatasan pelaporan di zona perang.

3. Sebelum merebut Ukrainsk, Pasukan Rusia merebut kembali kendali atas dua desa di wilayah Kursk barat dari Ukraina.

Rusia mengonfirmasi pencapaian terbarunya ini pada Senin (16/9/2024) kemarin.

Moskow menyebut operasi di Kursk sebagai serangan balasan yang signifikan di sana.

Pasukan Rusia telah memerangi pasukan Ukraina di wilayah Kursk sejak 6 Agustus 202.

Kala itu, Kyiv mengejutkan Moskow dengan serangan terbesar di tanah Rusia sejak perang dunia kedua.

Ukraina kemudian merebut 100 desa di wilayah seluas lebih dari 1.300 kilometer persegi. 

Kendati demikian, klaim Rusia tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen pada Senin (16/9/2024).

4. Pemilik Facebook Meta mengatakan pada hari Senin (16/9/2024) bahwa mereka melarang RT, Rossiya Segodnya, dan jaringan media pemerintah Rusia lainnya dari platformnya.

Dikatakan, alasannya adalah media tersebut telah menggunakan taktik penipuan untuk melakukan operasi pengaruh secara rahasia secara daring.

Larangan tersebut, yang dikritik keras oleh Kremlin.

Kebijakan baru dari Meta menandai peningkatan tajam dalam tindakan yang dilakukan oleh perusahaan media sosial terbesar di dunia terhadap media pemerintah Rusia.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #ledakan #guncang #pangkalan #militer #rusia #tampung #bomber #nuklir

KOMENTAR