Amerika Incar Greenland, Vance: Kami Tak Peduli Protes Denmark
Wilayah Greenland saat ini tengah menjadi incaran pemerintah Amerika Serikat (AS), meski hal itu mendapatkan protes dari Denmark.
Kengototan AS untuk mengakuisisi Greenland bisa terlihat dari pernyataan Wakil Presiden AS JD Vance.
Dia menolak untuk mengesampingkan kemungkinan AS mengakuisisi Greenland, dengan mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump serius dengan gagasan tersebut.
"tidak peduli apa yang diteriakkan orang Eropa kepada kita." katanya.
Dalam wawancara dengan Fox News pada Minggu (2/2), Vance menegaskan kembali minat pemerintah terhadap Greenland, wilayah Denmark, dan menganggapnya sebagai masalah keamanan nasional.
"Itu sangat penting bagi keamanan nasional kita. Ada jalur laut di sana yang digunakan oleh China, Rusia, yang sejujurnya, Denmark, yang mengendalikan Greenland, tidak menjalankan tugasnya dan tidak menjadi sekutu yang baik," kata Vance.
"Jadi Anda harus bertanya pada diri sendiri, bagaimana kita akan menyelesaikan masalah itu, menyelesaikan keamanan nasional kita sendiri?" kata Vance.
"Jika itu berarti kita perlu mengambil lebih banyak kepentingan teritorial di Greenland, itulah yang akan dilakukan Presiden Trump, karena dia tidak peduli apa yang diteriakkan orang Eropa kepada kita. Dia peduli untuk mengutamakan kepentingan warga negara Amerika," katanya lagi.
Vance menambahkan bahwa dia yakin akuisisi Greenland adalah sebuah "kemungkinan" dan berpendapat bahwa penduduk pulau itu tidak puas dengan pemerintahan Denmark.
"Anda mungkin memiliki 55.000 orang yang tinggal di Greenland yang sebenarnya tidak senang dengan pemerintahan Denmark. Mereka memiliki sumber daya alam yang luar biasa di sana," kata Vance.
"Mereka memiliki negara yang sangat melimpah yang tidak diizinkan oleh Denmark untuk dikembangkan dan dieksplorasi. Tentu saja, Donald Trump akan mengambil pendekatan yang berbeda jika dia menjadi pemimpin Greenland," katanya.
Jajak pendapat tunjukkan penentangan Greenland terhadap kepemilikan AS
Namun, jajak pendapat baru-baru ini bertentangan dengan klaim Vance, dengan survei bulan lalu menunjukkan bahwa 85 persen penduduk Greenland menentang bergabung dengan AS, Firstpost melaporkan pada Senin.
Disebutkan bahwa para kritikus berpendapat bahwa minat Trump terhadap Greenland bukan tentang keamanan dan lebih tentang sumber dayanya yang belum dimanfaatkan, termasuk mineral penting, minyak dan gas.
Meski pulau itu memiliki nilai strategis - terletak di antara Amerika Utara dan Eropa serta di sepanjang rute perdagangan Arktik utama - para ahli berpendapat bahwa insentif ekonomi mungkin merupakan kekuatan pendorong sebenarnya di balik dorongan Trump untuk perluasan wilayah.
Trump telah melontarkan gagasan untuk mengakuisisi Greenland, bahkan mengancam tindakan militer untuk wilayah tersebut. Dia juga telah membuat pernyataan provokatif mengenai akuisisi wilayah asing lainnya, termasuk Terusan Panama dan Kanada.
Para pengamat melihat pernyataan ini sebagai bagian dari pola retorika ekspansionis yang lebih luas yang bertujuan untuk menegaskan dominasi Amerika.
Denmark belum secara resmi menanggapi komentar baru Vance, tetapi para pemimpin Denmark sebelumnya dengan tegas menolak setiap diskusi tentang penjualan atau penyerahan Greenland kepada AS. (Antara).
Tag: #amerika #incar #greenland #vance #kami #peduli #protes #denmark