Rusia Tegaskan Hak Rakyat Palestina di Tanah Gaza
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menegaskan bahwa Gaza merupakan bagian integral dari wilayah yang akan menjadi negara Palestina di masa depan.
Hak Rakyat Palestina
Dalam jumpa pers di Saransk, Rusia, Zakharova menyatakan, "Gaza adalah bagian dari negara Palestina yang diinginkan di masa depan bersama dengan Yerusalem Timur dan Tepi Barat. Hak rakyat Palestina untuk tinggal di tanah mereka adalah hak yang tak terbantahkan," kutipnya dari Anadolu Agency.
Zakharova menekankan bahwa Rusia mendukung penyelesaian konflik Palestina-Israel melalui resolusi politik yang komprehensif.
Ia menambahkan, solusi tersebut harus berlandaskan pada hukum internasional yang diakui, termasuk keputusan Majelis Umum PBB dan Prakarsa Perdamaian Arab.
"Solusi yang adil dan langgeng bagi kedua belah pihak ini harus menghasilkan negara Palestina yang merdeka dalam perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," ungkap Zakharova.
Kontroversi Usulan Trump
Usulan Trump mengenai pemindahan warga Palestina dari Gaza ke negara lain menuai kritik keras dari banyak negara, termasuk PBB.
Dalam pernyataannya, Trump menyebut, "Anda berbicara tentang satu setengah juta orang dan kami hanya membersihkan semuanya." Pernyataan ini dianggap sebagai tindakan yang tidak menghormati hak-hak dasar rakyat Palestina dan melanggar prinsip-prinsip keadilan internasional.
Banyak pihak menilai bahwa rencana tersebut dapat memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza yang sudah menderita akibat konflik berkepanjangan dengan Israel.
Zakharova menegaskan dukungan Rusia terhadap solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian yang abadi di Timur Tengah.
"Kami sangat yakin bahwa hanya penerapan solusi dua negara yang dapat memastikan perdamaian abadi di Timur Tengah," katanya.
Perkembangan Terkini di Gaza
Sementara itu, situasi di Gaza semakin memanas.
Brigade Al-Quds melaporkan bentrokan sengit di Tubas, di mana serangan Israel menargetkan kamp pengungsi Fara.
Dalam insiden tersebut, sejumlah korban jiwa dilaporkan jatuh akibat tembakan pejuang Palestina terhadap tentara Israel.
Di sisi lain, pasukan Israel juga menangkap dua warga Palestina di Tulkarem selama penggerebekan dini hari.
Selain itu, serangan Israel di kamp pengungsi Tulkarem mengakibatkan satu warga Palestina tewas akibat luka tembak.
Kondisi di penjara Israel juga menjadi sorotan, di mana tahanan Palestina yang dibebaskan menggambarkan situasi sebagai "bencana." Kelompok hak asasi manusia mendesak tindakan global untuk menghentikan penyiksaan di penjara Israel.
Dengan situasi yang semakin memanas, masyarakat internasional terus menyerukan keadilan dan menghormati hak-hak rakyat Palestina untuk tinggal di tanah mereka.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).