12 Rekomendasi Anime Historikal seperti Grave of The Fireflies, Cara Mudah Belajar Sejarah Jepang dari Era Heian sampai Showa
Sudahkah kamu menonton film animasi fiksi-historis yang tayang di Netflix berjudul Grave of The Fireflies yang menjadi alih wahana autobiografi Akiyuki Nosaka yang bercerita tentang Seita dan Setsuko yang hidup merana di tengah kecamuk PD II?
Film animasi garapan Studio Ghibli pada tahun 1988 ini memang secara telanjang menunjukkan luka yang diakibatkan oleh peperangan itu agar kita belajar dan jangan sekali-sekali melupakan sejarah.
Anime bergenre (fiksi-) historikal memang dibuat untuk mengajak penonton menjelajahi waktu melawan putaran jarum jam dan menawarkan sekilas pandang ke berbagai periode dunia dari masa yang telah silam.
Tingkat dedikasi dari orang-orang yang terlibat dalam proyek anime historical-fiction untuk menggambarkan gaya hidup masyarakat serta teknologi masa lalu secara akurat atau dapat dipercayalah yang menjadi daya tarik genre ini.
Beberapa anime bergenre ini terinspirasi oleh literatur klasik, sementara yang lain menciptakan cerita yang sama sekali baru dengan alur waktu yang unik untuk dijelajahi.
Maka dari itu, tak jarang kalau genre historikal selalu terikat dengan lema ‘fiksi’ sebab tak jarang mereka menyelipkan kejadian-kejadian fiksi di antara aliran sejarah yang telah terjadi.
Cerita dalam anime hisfic memang dapat terjadi di mana saja di belahan bumi manapun. Mulai dari dunia fantasi hingga luar angkasa nun jauh, tapi plot yang dibawakan masih terikat dengan suatu periode masa yang tercatat dalam sejarah itu sendiri.
Buat kamu yang ingin mengeksplorasi genre fiksi-historis karena baru saja nonton Grave of The Fireflies dan ingin mengulik lebih jauh sejarah Jepang, berikut ada 12 rekomendasi anime hisfic berlatar Jepang dari era Heian sampai Showa yang bisa kamu jadikan temanmu belajar di akhir pekan!
1. The Tale of Princess Kaguya (2013)
Rekomendasi yang pertama merupakan sebuah film animasi garapan Studio Ghibli yang mengadaptasi sebuah cerita rakyat Jepang yang ditulis pada era Heian berjudul Taketori Monogatari (terjemahan:The Tale of The Bamboo Cutter) yang juga tayang di Netflix.
Jauh di pedalaman, seorang pria bernama Okina bekerja sebagai penebang bambu di hutan, menebang tanaman berlubang hari demi hari. Suatu hari, ia menemukan bayi kecil di dalam tunas yang bersinar. Ia segera membawanya pulang, yakin bahwa ia adalah seorang putri yang dikirim ke Bumi sebagai berkah Ilahi dari surga.
Okina dan istrinya Ouna mengambil tanggung jawab untuk membesarkan bayi itu seperti anak mereka sendiri, mengawasinya saat ia tumbuh dengan cepat menjadi gadis muda yang enerjik. Diberi nama Kaguya, ia pun cocok dengan desa yang telah ia sebut sebagai rumah dan melakukan petualangan dengan anak-anak lain sembari menikmati apa yang ditawarkan masa muda.
Namun, ketika Okina menemukan banyak emas dan harta karun di hutan, kehidupan Kaguya berubah total. Percaya bahwa ini adalah hadiah lain dari surga, ia mengambil tanggung jawab untuk mengubah putrinya menjadi seorang putri sejati menggunakan kekayaan yang baru saja diperolehnya dengan memindahkan keluarganya ke sebuah rumah besar di ibu kota.
Saat ia meninggalkan teman-temannya untuk memasuki kehidupan bangsawan yang tidak diinginkan, asal-usul dan tujuan Kaguya pun perlahan terungkap.
The Tale of Princess Kaguya merupakan film terakhir Isao Takahata untuk Studio Ghibli. Dengan meninggalnya Takahata pada tahun 2018, film animasi ini juga menjadi film terakhirnya sebagai sutradara.
Namun, di antara banyak film yang ia sutradarai, The Tale of Princess Kaguya adalah filmnya yang paling indah dan juga yang paling memilukan sejak Grave of The Fireflies.
Banyak yang menginterpretasikan Putri Kaguya sebagai wanita penggoda yang mematikan, tetapi Isao Takahata membingkai perjuangannya sebagai korban dari keadaan di sekitarnya. Semakin kita melihatnya tumbuh, Kaguya tetap menjadi sosok yang selalu memikat bagi orang-orang di sekitarnya, ia pun menjadi karakter yang sangat relevan.
Selama kamu menonton film animasi ini, kamu akan dibawa ikut merasakan kegembiraannya, kesedihannya, tetapi juga kesediaannya untuk menentang norma-norma yang ditetapkan oleh penguasa feodal yang membuatnya terpaksa hidup di dalamnya.
Film animasi ini dibuat dengan rasa cinta Isao Takahata terhadap cerita rakyat kuno yang terasa begitu murni, seperti mimpi untuk setiap momen yang sangat kontemplatif, sebagai momen bagi sang Sutradara untuk merenungkan lagi kariernya. Dengan penegasan kembali warisan cerita rakyat klasik yang bertahan lama, Takahata juga telah menciptakan apa yang benar-benar juga merupakan karyanya yang paling menakjubkan!
2. The Heike Story (2022)
Rekomendasi anime historikal selanjutnya adalah serial garapan Naoko Yamada (Liz and The Blue Bird dan A Silent Voice) yang mengadaptasi sebuah sastra tertua di Negeri Matahari Terbit yang bercerita tentang hikayat klan Heike yang saat itu memegang kekuasaan yang sangat besar di tanah Jepang.
Tidak seorang pun yang tahu siapa yang menulis cerita Heike yang asli sebab kisah ini menyebar melalui tradisi oral atau folklore. Namun, Naoko Yamada yang menggarap adaptasi anime ini bersandar pada versi modern-nya yang dikarang oleh Hideo Furukawa.
Cerita bermula ketika seorang gadis muda, yang dikaruniai mata yang memungkinkannya melihat masa depan, dengan bodohnya tidak menghormati klan Heike dan membuat sang Ayah yang buta harus membayar tindakan tersebut dengan nyawanya.
Segera setelah itu, seperti yang telah ditakdirkan, Taira no Shigemori—putra tertua dari pemimpin klan—bertemu dengan gadis malang yang sama, yang sekarang menyebut dirinya "Biwa."
Biwa memberi tahu dia bahwa kejatuhan Heike sudah dekat. Setelah mengetahui ketidakadilan besar yang dialami Biwa di tangan Heike, Shigemori bersumpah untuk menerima dan merawatnya daripada membiarkannya terbunuh.
Di era meningkatnya ketegangan militer, klan Heike berada di tengah-tengah perebutan kekuasaan yang licik dan perang berdarah sudah di depan mata. Shigemori, yang matanya memungkinkan dia melihat roh orang mati, merasa cemas sekaligus berharap dapat mencegah kehancuran klannya.
Namun, Biwa enggan mengungkapkan masa depan kepadanya dan harus beradaptasi dengan kehidupan barunya yang penuh dengan kebahagiaan dan kesedihan dalam bab penting dalam sejarah Jepang ini.
The Heike Story, merupakan pengingat bahwa semua yang berkembang pasti akan jatuh tak ubahnya bunyi lonceng di kuil Jetavana yang menandakan berlalunya segala hal.
Biwa yang mampu melihat masa depan bagai aliran air yang hening dan tak ubahnya senar-senar pada alat musiknya, menganggap kelebihan tersebut tak ubahnya belenggu sebab dengan melihat masa yang akan datang maka ia pun ‘buta’ terhadap masa kini.
Tak peduli sekeras apapun ia berusaha untuk mengubah takdir kehancuran klan Heike, Biwa terus menemu jalan buntu. Tak ada yang yang bisa gadis itu perbuat, sebab kehancuran klan Heike tak ubahnya karma dari Yang Maha Kuasa atas kerakusan, ketamakan, dan keserakahan mereka sendiri.
Menonton anime ini, kamu akan diajak untuk ‘membaca’ salah satu epik paling ikonik dari Jepang yang menceritakan sejarah klan Heike dan Perang Genpei (1180-1185).
Selain itu kamu juga akan menemu banyak pelajaran penting dalam hidup di sepanjang kisah para anggota klan yang penuh suka-duka yang diceritakan oleh Biwa dengan nada pedih.
Serial animasi ini dapat kamu saksikan secara legal di kanal Bilibili atau Bstation ya, teman-teman!
3. Elusive Samurai (2024)
Berikutnya adalah anime yang baru saja ditayangkan di Netflix dan iQIYI, berjudul Elusive Samurai yang berlatar pada era Muromachi, hampir lima abad setelah meletusnya Perang Genpei dari Hikayat Klan Heike.
Bercerita tentang Tokiyuki Houjou, seorang bangsawan berusia delapan tahun yang riang, merasa puas dengan kehidupan yang tenang di Kamakura dan tidak begitu peduli dengan tanggung jawab berat yang harus dipikulnya saat ia akhirnya menggantikan ayahnya sebagai shogun berikutnya.
Alih-alih mendedikasikan dirinya untuk berlatih pedang atau memanah dengan giat, Tokiyuki justru lebih ahli dalam seni menghindar, dengan cekatan menghindari para penasihatnya dan menemukan tempat persembunyian yang sempurna. Namun, kehidupannya yang damai hancur ketika sebuah kudeta tiba-tiba secara brutal memusnahkan klannya.
Dihantui rasa bersalah karena menjadi satu-satunya yang selamat, Tokiyuki berpikir untuk bergabung dengan keluarganya dalam kematian.
Namun, nasibnya berubah drastis ketika pendeta misterius Yorishige Suwa tiba-tiba mendorongnya ke medan perang. Yorishige, yang bernubuat bahwa Tokiyuki suatu hari akan menjadi pahlawan besar, meninggalkan bocah itu tanpa pilihan selain mencari jalan keluar dari tentara musuh.
Saat Tokiyuki berjuang untuk bertahan hidup melawan musuh-musuh ini, ia menemukan sensasi baru dalam meningkatkan taruhan permainan petak umpet yang biasa ia mainkan.
Dengan tujuan baru dan janji sekutu yang kuat dari Yorishige, Tokiyuki bersumpah untuk membalaskan dendam keluarganya; bukan melalui kemampuannya untuk bertarung, tetapi melalui bakatnya yang luar biasa untuk melarikan diri.
4. Dororo (2019)
Anime yang berlatar pada sebuah masa di antara era Muromachi dan Sengoku ini bercerita tentang seorang daimyo serakah bernama Daigo Kagemitsu yang sedang sekarat, dan ia akan melakukan apa saja demi kekuasaan, bahkan meninggalkan Buddha dan membuat perjanjian dengan para iblis.
Doa-doanya dijawab oleh 12 iblis yang memberinya kekuatan yang diinginkannya dengan membantu pertumbuhan wilayahnya, tetapi dengan harga tertentu, yaitu putra pertama Kagemitsu harus lahir dengan tidak memiliki anggota tubuh, hidung, mata, telinga, bahkan kulit.
Anak ini dibuang ke sungai dan dilupakan. Namun, seperti yang diharapkan, ia diselamatkan oleh seorang dukun yang memberinya organ-organ prostetik yang dilengkapi dengan senjata, sehingga memungkinkannya bertahan hidup dan berjuang sendiri.
Bocah bernama Hyakkimaru itu pun hidup dan tumbuh, meskipun ia tidak dapat melihat, mendengar, atau merasakan apa pun, ia harus mengalahkan para iblis yang telah menjadikannya tumbal. Dengan kematian masing-masing iblis, ia mendapatkan kembali organ-organ tubuh yang seharusnya menjadi miliknya.
Selama bertahun-tahun ia mengembara sendirian, hingga suatu hari seorang anak yatim-piatu, Dororo, berteman dengannya.
Sepasang orang terdampar yang tak diduga ini kini berjuang demi kelangsungan hidup dan kemanusiaan mereka di dunia yang tak kenal ampun dan dipenuhi iblis.
Mampukah Hyakkimaru mendapatkan kembali apa yang hilang darinya? Dan mampukah Dororo membalaskan kematian orang tuanya? Tonton kisah mereka di kanal Prime Video, ya!
5. Sword of The Stranger (2007)
Bercerita pada periode Sengoku di Jepang, tentang seorang anak yatim piatu bernama Kotarou dan anjingnya Tobimaru yang mencuri dari penduduk desa yang tidak menaruh curiga untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Namun, Kotarou terpaksa tetap melarikan diri saat ia mendapati dirinya diburu oleh para pembunuh yang dikirim oleh Dinasti Ming di Tiongkok untuk alasan misterius yang tidak melibatkan kejahatan kecilnya.
Untungnya, keduanya bertemu dengan Nanashi, seorang ronin atau samurai tak bertuan yang berlindung di sebuah kuil kecil, saat Kotarou diserang dan Tobimaru diracun.
Meskipun samurai itu menyelamatkan pasangan yang tak berdaya itu dari para pengejar mereka, ia merasa tidak perlu membantu mereka lebih jauh; tetapi saat ditawari permata sebagai imbalan atas jasanya sebagai pengawal, ia dengan enggan menerima tawaran pekerjaan dari Kotarou—hanya sampai Tobimaru sembuh dan keduanya mencapai tujuan mereka.
Saat ketiganya memulai perjalanan yang berbahaya, segera menjadi jelas bahwa jalan mereka penuh dengan bahaya, karena Dinasti Ming kini telah mengirim seorang pendekar pedang yang mengerikan untuk menangkap Kotarou dan memenuhi ramalan tertentu.
Anime yang sekilas mirip dengan Dororo ini bisa kamu saksikan di kanal Crunchyroll, lho!
6. Mushishi (2005-2015)
“The cure is lies in the curse,” begitu kata Ginko, si tokoh utama, seorang ‘Ahli Mushi’ yang jalan kaki keliling Jepang
Berfokus pada entitas fana yang dikenal sebagai mushi, yang meskipun hidup berdampingan dengan kita, tapi esensinya sendiri sukar dijelaskan; eksistensinya yang antara ada dan tiada-lah yang membuatnya terkesan supranatural—nyaris mistis.
Entitas yang unik, sebab beberapa mushi mencoba untuk memikat manusia yang tidak menaruh curiga menuju ke liang lahat mereka lebih awal; sementara mushi yang lain memberikan bantuan kepada yang masih hidup.
Ginko adalah seorang pengembara misterius yang bekerja sebagai ‘mushishi’ atau ahli mushi, seseorang yang pekerjaannya menyelidiki dan memecahkan misteri yang melibatkan mushi. Ya, profesinya mirip-mirip dengan tabib atau dukun.
Bedanya, Ginko tidak menetap di suatu tempat dan selalu berkeliling untuk membantu orang-orang yang sedang kesusahan karena mushi sambil merenung perihal hakikat dari makhluk tersebut.
Sepanjang serial animasi ini, kamu akan mendapat banyak definisi perihal mushi. Namun, semuanya hanyalah definisi samar dari entitas abstrak yang menghuni dunia nan penuh warna ini. Banyaknya defisini soal mushi ini dikarenakan menyebut mereka sebagai bentuk kehidupan akan menjadi penyederhanaan yang berlebihan. Informasi terperinci tentang mushi masih langka, karena sebagian besar manusia tidak menyadari keberadaan mereka.
Jadi apa itu mushi, dan mengapa mereka ada? Ini adalah pertanyaan yang terus-menerus dipikirkan oleh Ginko yang mendedikasikan hidupnya untuk meneliti mushi dengan harapan memahami tempat mereka dalam hierarki kehidupan dunia.
Ginko, sebagai seorang yang 11-12 dengan tabib atau dukun musafir, selalu berkeliling ke sepenjuru Jepang untuk membantu orang-orang yang sedang kesusahan karena ‘mushi’ sambil merenung perihal hakikat dari makhluk tersebut yang eksistensinya cukup sulit dijelaskan.
Gaya penceritaan anime ini mirip dengan penyampaian folklore atau cerita rakyat, yang mana banyak bersumber dari sejarah tuturan yang ada di tengah masyarakat Jepang saat itu—di pertengahan zaman Edo dan Meiji—sehingga memberi kesan ketika kita sedang dibacakan dongeng oleh kakek-nenek di desa.
Yang membuat Mushishi begitu direkomendasikan untuk kamu tonton adalah perpaduan antara sifat mistis dan magis dari hal-hal supernatural dengan kisah-kisah manusia yang nyata. Kamu tidak hanya dapat terhubung dengan dirimu sendiri melalui jenis penceritaan ini, tetapi juga merasakan misteri dan keajaiban semesta yang sangat didambakan oleh jiwa-jiwa yang butuh ketenangan.
Menonton Mushishi, selain kamu seolah ikut Ginko mengembara keliling Jepang di zaman dahulu, dan kamu mungkin juga bakalan menemukan makna-makna tersembunyi dari berbagai peristiwa di dalam kehidupan ini.
7. Mononoke (2007)
Sebelum lanjut membahas rekomendasi anime hisfic yang bisa membantumu belajar sejarah Jepang, perlu diketahui bahwa anime yang satu ini berbeda dengan anime Princess Mononoke garapan Studio Ghibli ya, sebab serial anime garapan Studio Toei Animation berjudul Mononoke yang direkomendasikan ini bergenre horor, teman-teman. Jadi, jangan sampai kamu keliru nonton!
Bercerita tentang seorang Kusuriuri atau si Penjual Obat, seorang ahli ilmu medis dan hal-hal supranatural yang berkelana melintasi Jepang pada zaman feodal (tepatnya sekitar akhir era Edo dan menjelang awal era Meiji) demi mencari roh-roh jahat untuk dibasmi.
Namun, ketika ia menemukan roh jahat atau mononoke tersebut, ia tidak bisa begitu saja membunuhnya sebab ia harus terlebih dahulu mempelajari Bentuk (katachi), Kebenaran (makoto), dan Nalar (kotowari) dari mereka agar dapat menggunakan Pedang Pengusiran Setan yang perkasa dan melawannya.
Sang Penjual Obat harus memulai pengusiran setan dengan analisis psikologis yang intens dan kerja investigasi yang cermat, karena ia harus terlebih dahulu mempelajari tentang mononoke sebelum ia bisa membasmi mereka.
Seperti yang telah disebutkan, anime hisfic ini memiliki bumbu horor yang kental. Namun, definisi ‘horor’ yang ada pada anime ini agak berbeda bila dibandingkan dengan anime-anime lain yang cenderung terstigma pada tempat-tempat angker atau wingit, sebab Mononoke yang hadir dengan gaya lukisan ukiyo-e nan colorful dengan warna-warni solid sehingga menambah kesan sureal di dalamnya dan gaya storytelling semi-episodik yang diselingi dengan staccato—momen-momen kosong—di antara adegan tertentu ini menawarkan ‘horor’ yang lebih nyata kepada para penontonnya.
Berkat animasinya yang serupa dengan lukisan warna-warni dengan gradasi solid tanpa tone-tone gelap dan selipan momen-momen staccato, atmosfer horor dalam anime ini malah lebih horor daripada anime horor lainnya.
Sama seperti Ginko dari Mushishi yang berkelana demi mencari hakikat mushi, Kusuriuri juga melakukan pengembaraan demi memahami hakikat dari mononoke. Esensi ‘roh jahat’ yang berusaha dipahami oleh si Penjual Obat ini didefinisikan sebagai roh pendendam, pemarah, nakal, licik, dan penuh tipu-daya yang sering kali memengaruhi, bahkan membahayakan makhluk hidup lain; mereka akan selalu ada di mana-mana dan tidak ada habisnya. Dari sekian banyak jenis mononoke (yang tumpang-tindih dengan jenis ayakashi), ada lima yang diceritakan anime ini: Zasshiki-warashi, Umibozu, Nopperabou, Nue, dan Bakeneko.
Menonton Mononoke, kamu tidak hanya diajak untuk melihat kehidupan masyarakat Jepang pada masa-masa peralihan dari era Edo ke Meiji yang mulai terpengaruh oleh budaya dan teknologi dari Barat, tapi kamu juga diajak untuk mengetahui betapa mengerikannya kelakuan manusia kepada manusia lain yang bahkan lebih kejam daripada roh-roh jahat sekalipun!
8. Golden Kamuy (2018-sekarang)
Rekomendasi anime yang bisa membantumu belajar sejarah Jepang adalah Golden Kamuy. Berlatar pada era Perang Jepang-Rusia (1904-1905) di Hokkaido.
Saichi Sugimoto tanpa lelah mendulang emas. Dijuluki "Sugimoto yang Abadi" karena aksinya yang menantang maut dalam pertempuran tersebut.
Mantan prajurit itu mencari peruntungan demi memenuhi janji yang dibuat kepada sahabatnya sebelum ia terbunuh dalam pertempuran untuk menghidupi keluarganya, terutama jandanya yang membutuhkan perawatan di luar negeri karena penglihatannya yang kian memburuk.
Suatu hari, seorang teman yang mabuk menceritakan kepada Sugimoto kisah seorang pria yang membunuh sekelompok suku Ainu dan mencuri emas dalam jumlah besar. Sebelum ditangkap oleh polisi, ia menyembunyikan emas itu di suatu tempat di Hokkaido.
Satu-satunya petunjuk lokasinya adalah peta berkode yang ditatokan ke tubuh teman satu selnya dengan imbalan bagian dari harta karun itu, jika mereka berhasil melarikan diri dan menemukannya.
Sugimoto tidak terlalu memikirkan kisah itu sampai ia menemukan mayat pria pemabuk itu dengan tato yang sama seperti yang dijelaskan dalam cerita.
Namun, sebelum ia sempat menenangkan pikirannya, seekor beruang grizzly—penyebab kematian pria itu—mendekati Sugimoto, berniat menghabiskan makanannya. Ia diselamatkan oleh seorang gadis muda Ainu bernama Asirpa, yang ayahnya kebetulan adalah salah satu Ainu yang terbunuh.
Dengan keterampilan berburu Asirpa dan naluri bertahan hidup Sugimoto, keduanya sepakat untuk bekerja sama dan menemukan harta karun tersembunyi—satu untuk mendapatkan kembali apa yang seharusnya menjadi hak kaumnya, dan yang lainnya untuk memenuhi keinginan terakhir temannya.
Dengan menonton Golden Kamuy secara legal di Netflix dan Bstation, kamu akan diajak Sugimoto dan Asirpa untuk melakukan pengembaraan absurd mencari harta karun menuju bagian utara Jepang sambil mengajarimu berbagai kebudayaan suku Ainu yang unik dan luar biasa menjelang era Taisho.
9. Demon Slayer (2019-sekarang)
Kamu pasti sudah kenal dengan anime garapan Studio Ufotable yang terkenal dengan sakuga-sakuga flashy dan membuat siapa saja terpukau ini, kan?
Bercerita tentang Tanjirou Kamado yang sejak kematian ayahnya, beban menafkahi keluarga jatuh ke pundaknya. Meski hidup miskin di pegunungan terpencil, keluarga Kamado dapat menikmati kehidupan yang relatif damai dan bahagia.
Suatu hari, Tanjirou memutuskan untuk pergi ke desa setempat untuk menghasilkan sedikit uang dengan menjual arang.
Dalam perjalanan pulang, malam tiba, memaksa Tanjirou untuk berlindung di rumah seorang pria aneh, yang memperingatkannya tentang keberadaan iblis pemakan daging yang mengintai di hutan pada malam hari.
Ketika akhirnya tiba di rumah keesokan harinya, ia disambut dengan pemandangan yang mengerikan—seluruh keluarganya telah dibantai.
Lebih buruk lagi, satu-satunya yang selamat adalah saudara perempuannya Nezuko, yang telah berubah menjadi iblis haus darah.
Dipenuhi oleh amarah dan kebencian, Tanjirou bersumpah untuk membalaskan dendam keluarganya dan tinggal bersama satu-satunya saudaranya yang tersisa.
Bersama kelompok misterius yang menyebut diri mereka Korps Pembasmi Iblis, Tanjirou akan melakukan apa pun untuk membasmi iblis dan melindungi sisa-sisa kemanusiaan saudara perempuannya yang tercinta.
Melalui anime yang bisa kamu saksikan di Netflix ataupun Bstation ini, kamu akan diajak untuk melihat kehidupan masyarakat Jepang di era Taisho yang sudah semakin terpengaruh modernisasi. Pun kamu akan diajak mengikuti petualangan Tanjirou Kamado membasmi iblis dan mencari obat demi sang Adik, Nezuko.
10. The Wind Rises (2013)
Meskipun rabun jauh telah memupus mimpi Jirou Horikoshi untuk menjadi pilot, ia tidak menyerah.
Pemuda ini pun meninggalkan kampung halamannya untuk belajar teknik penerbangan di Universitas Kekaisaran Tokyo dengan satu tujuan sederhana: merancang dan membangun pesawat seperti pahlawannya, pelopor pesawat Italia Giovanni Battista Caproni.
Kedatangannya di ibu kota, bertepatan dengan Gempa Besar Kanto di tahun 1923, saat ia menyelamatkan seorang pembantu dari keluarga gadis muda bernama Naoko Satomi; peristiwa bencana ini menandai dimulainya lebih dari dua dekade kerusuhan dan keresahan sosial yang mengarah pada penyerahan Jepang pada Perang Dunia II.
Bagi Jirou, tahun-tahun menjelang produksi pesawat tempur Mitsubishi A6M Zero yang terkenal akan menguji tiap serat di tubuhnya.
Banyaknya perjalanan dan pengalaman hidup hanya mendorong si pemuda untuk terus maju—bahkan saat ia menyadari peran ciptaannya dalam perang dan kenyataan pahit dalam kehidupan pribadinya.
Seiring berjalannya waktu, ia harus menghadapi pertanyaan yang mustahil: dengan biaya apa ia mengejar mimpinya yang indah?
The Wind Rises, adalah film animasi yang sarat dengan sejarah tentang industri pesawat terbang di Jepang. Film animasi yang dapat disaksikan di Netflix ini sangat cocok untuk kamu tonton di akhir pekan sambil belajar sejarah, apalagi film animasi ini bisa disebut sebagai ‘Habibie & Ainun’ versi anime, lho!
11. In This Corner of the World (2016)
Suzu Urano adalah gadis yang polos dan baik hati yang suka menggambar dan berkhayal. Tumbuh besar di pinggiran kota Hiroshima bersama keluarganya, ia sangat senang membantu bisnis rumput laut milik neneknya.
Namun, saat ia beranjak dewasa, Suzu meninggalkan rumah tercintanya untuk menikahi Shuusaku Houjou, seorang pria yang hampir tidak dikenalnya.
Saat ia berintegrasi ke dalam rumah tangga suami barunya, sang pengantin yang rindu kampung halaman berjuang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang tidak dikenalnya saat perang kian meluas jauh melampaui titik yang tidak dapat kembali.
Saat perang mencapai halaman belakang rumah Suzu dan kedamaian berganti menjadi kebrutalan, bagaimana ia akan menghidupi dirinya sendiri dan orang-orang yang ia cintai di sepanjang jalan?
In This Corner of the World melukiskan gambaran kehidupan sehari-hari yang penuh warna, tapi menghantui pada tahun-tahun sebelum dan sesudah Perang Dunia II, memamerkan kegigihan dan ketabahan orang Jepang biasa selama salah satu periode tergelap dalam sejarah modern.
Film animasi historikal yang sekilas mirip dengan film-film animasi garapan Studio Ghibli ini dapat kamu tonton secara legal di Netflix.
12. Showa Genroku Rakugo Shinju (2016-2017)
Rekomendasi anime bertema sejarah Jepang yang terakhir adalah Showa Genroku Rakugo Shinju, yang sesuai dengan judulnya, berlatar di era Showa (1926-1989).
Bercerita tentang Yotarou yang merupakan mantan anggota yakuza yang baru saja keluar dari penjara dan terpaku pada satu hal: daripada kembali ke kehidupan kriminal, pemuda itu bercita-cita untuk naik panggung rakugo—salah satu bentuk cerita komedi tradisional Jepang—sebab terinspirasi selama masa penahanannya oleh penampilan praktisi terkemuka Yakumo Yuurakutei, ia bertekad untuk bertemu dengan pria yang mengubah hidupnya. Setelah mendengar permohonan putus asa Yotarou untuk bimbingannya, Yakumo tidak punya pilihan selain menerima murid pertamanya.
Saat ia dengan bersemangat memulai pelatihannya, Yotarou bertemu dengan Konatsu, seorang wanita muda kasar yang telah berada di bawah asuhan Yakumo sejak ayahnya tercinta Sukeroku Yuurakutei, pemain rakugo produktif lainnya, meninggal dunia.
Melalui hasratnya yang terpendam, Yotarou tertarik pada gaya rakugo Sukeroku yang unik meskipun belajar dengan teknik yang kontras. Melihat hal ini, kenangan dan perasaan lama kembali kepada Yakumo yang mengenang masa lalu ketika ia membuat janji dengan rival terbesarnya.
Shouwa Genroku Rakugo Shinjuu adalah cerita yang berlatar masa lalu dan masa kini, menggambarkan seni rakugo, hubungan yang tercipta, serta kehidupan dan hati orang-orang yang berdedikasi untuk menjaga bentuk cerita unik ini tetap hidup.
Kamu bisa menonton anime ini di kanal milik Crunchyroll, ya, teman-teman!
Tag: #rekomendasi #anime #historikal #seperti #grave #fireflies #cara #mudah #belajar #sejarah #jepang #dari #heian #sampai #showa