Jaga Porsi Makan yang Tepat Ketika Berbuka Puasa Menurut Pakar Gizi Unair, Simak Penjelasannya!
Jaga porsi makan saat berbuka puasa./Pexels/ Sami Abdullah
04:15
29 Maret 2024

Jaga Porsi Makan yang Tepat Ketika Berbuka Puasa Menurut Pakar Gizi Unair, Simak Penjelasannya!

- Menjaga porsi makan yang tepat saat berbuka adalah kunci utama untuk menjalani puasa dengan sehat dan nyaman.

Sering kali ketika berbuka puasa kita dengan serampangan ingin memakan semua yang ada di meja makan tanpa memerhatikan porsi makanan yang sesuai.

Padahal memilih porsi makan yang tepat ketika berbuka puasa dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ke depan.

Dalam menyambut bulan suci Ramadan, penting bagi umat Muslim untuk memperhatikan porsi makan yang mereka konsumsi selama bulan puasa.

Porsi berbuka berlebihan tidak baik

Dominikus Raditya Atmaka pakar Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair), mengungkapkan bahwa berbuka secara berlebihan merupakan sesuatu yang tidak bijak.

“Ketika kita berbuka harusnya kita seperti makan biasa. Jangan terlalu banyak. Satu piring cukup,” ungkapnya yang dikutip dari YouTube Universitas Airlangga pada Kamis (28/3).

Ia melarang makan ketika berbuka dengan berlebihan, bahkan dengan porsi makanan yang banyak dibandingkan makan pada umumnya.

“Karena memang ketika kita berbuka kita nggak boleh sebenarnya memaksakan untuk makan yang terlalu banyak,” lanjutnya.

Banyak orang ketika berbuka puasa seperti balas dendam atas rasa lapar selama seharian. Sehingga langsung makan banyak untuk menggantikan lapar seharian.

Namun, menurut Raditya Atmaka tindakan semacam ini tidak baik dalam berbuka puasa. Seyogyanya makan ketika berbuka sewajarnya saja.

Kita perlu tau kapasitas lambung yang terbatas. Tidak serta merta memakan semua hal yang diinginkan ketika berbuka.

“Nggak boleh kita makan (ketika berbuka puasa) langsung satu kilo nasi begitu ya. Harus pelan-pelan. Karena ada proses pencernaan di dalam lambung yang butuh waktu juga,” tutur dosen S1 Gizi tersebut.

Dampak berbuka berlebihan

Terdapat beberapa konsekuensi yang didapatkan ketika berbuka puasa secara berlebihan. Misalnya menyebabkan perut menjadi sesak dan begah.

Kondisi demikian akan membuat rasa tidak nyaman, bahkan dapat mengganggu ibadah lain selama bulan Ramadhan seperti salat tarawih.

“Kalau misalnya terlalu cepat, biasanya lambungnya jadi membesar dan itu biasanya menyebabkan perutnya jadi begah jadi terasa sesak dan sebagainya,” lanjut alumni S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Minat Gizi dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran, UGM tersebut.

Porsi sewajarnya

Dengan kata lain, ketika berbuka puasa seyogyanya kita harus tau kapasitas lambung biasanya ketika makan, tidak boleh berlebihan hingga melebihi kebiasaan.

“Kalau biasanya makan nasi 2 centong, ya kalau berbuka dibiasakan lagi begitu ya makannya 2 centong. Jangan kemudian tiba-tiba makan 5 centong nasi,” ungkap dosen yang telah mengajar sejak 2018 itu.

Terakhir, Raditya Atmaka berpesan untuk menghindari makan secara membabi buta. Barangkali untuk sekadar mencicipi makanan dipersilakan.

Namun, jika untuk makan semuanya dengan porsi yang banyak ketika berbuka puasa, patut untuk dihindari.

“Ketika kita berbuka, jangan rakus, jangan apa-apa mau dimakan. Jadi boleh kita icipin, tapi tidak harus semuanya masuk ke dalam perut kita. Karena perut kita punya kapasitas maksimal,” pungkasnya.

Dengan menjaga porsi makan yang tepat selama bulan puasa, umat Muslim dapat memastikan bahwa mereka memiliki energi yang cukup untuk menjalani ibadah dengan baik.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #jaga #porsi #makan #yang #tepat #ketika #berbuka #puasa #menurut #pakar #gizi #unair #simak #penjelasannya

KOMENTAR