Selain Sinar Matahari, Ketahui Sumber Lain untuk Mendapatkan Vitamin D, Simak Penjelasan Berikut
- Vitamin D merupakan salah satu jenis vitamin yang penting bagi kesehatan tubuh manusia.
Secara khusus, vitamin D memiliki peran yang penting dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi serta menjaga sistem kekebalan tubuh.
Salah satu fungsi utamanya adalah membantu tubuh menyerap kalsium dari makanan yang kita konsumsi.
Dilansir dari Medical News Today pada Sabtu (24/2), vitamin D memainkan peran penting dalam banyak fungsi tubuh.
Sehingga, ketika individu kekurangan vitamin D dalam tubuh, maka akan berpengaruh terhadap kesehatan tulang hingga sistem kekebalan tubuh.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja gejala yang terjadi jika individu mengalami kekurangan vitamin D, guna meminimalisir dampak buruk jika terus menerus berlanjut.
Gejala-gejala kekurangan vitamin D
Sebagian besar individu dengan defisiensi atau kekurangan vitamin D tidak menunjukkan gejala yang nyata.
Namun, kekurangan yang berkelanjutan dapat mengakibatkan osteomalasia, yang dapat ditandai dengan:
● Nyeri pada tulang
● Nyeri pada sendi
● Kelemahan atau kejang otot
● Masalah dalam perkembangan tulang atau gigi
Seiring waktu, tulang yang mengalami kelemahan dapat memicu terjadinya osteoporosis dan meningkatkan risiko terjadinya jatuh dan patah tulang, terutama pada individu lanjut usia.
Selain itu, kekurangan vitamin D juga dapat menyebabkan hiperparatiroidisme, yaitu kondisi di mana kelenjar paratiroid memproduksi hormon secara tidak seimbang sehingga menyebabkan peningkatan kadar kalsium dalam darah.
Pada bayi dan anak-anak, masa-masa tersebut merupakan periode pertumbuhan tulang yang berlangsung dengan cepat.
Oleh karena itu, penting bagi bayi dan anak-anak untuk menerima asupan vitamin D yang memadai.
Kekurangan vitamin D dalam jangka panjang dapat menyebabkan rakhitis, kondisi di mana jaringan tulang menjadi lembek dan menyebabkan deformasi pada tulang dan sendi.
Sedangkan pada ibu hamil, kekurangan vitamin D selama kehamilan memungkinkan adanya potensi risiko preeklampsia dan persalinan prematur.
Berdasarkan tinjauan pada tahun 2020 mengindikasikan adanya kemungkinan korelasi antara tingkat konsentrasi vitamin D yang lebih tinggi dengan penurunan risiko preeklampsia dan persalinan prematur.
Namun, peneliti perlu melakukan lebih banyak uji klinis untuk mengonfirmasi temuan ini.
Lalu, sumber vitamin D bisa didapatkan dari apa saja?
Secara alami, vitamin D diproduksi oleh tubuh manusia ketika kulit terpapar sinar matahari. Proses ini terjadi ketika sinar ultraviolet B (UVB) dari matahari mengenai kulit kita, yang kemudian merangsang produksi vitamin D di dalam tubuh.
Namun, jumlah vitamin D yang diproduksi oleh tubuh melalui paparan sinar matahari bisa dipengaruhi oleh faktor seperti lokasi geografis, musim, waktu eksposur, penggunaan tabir surya, dan warna kulit.
Selain melalui sinar matahari, vitamin D juga dapat diperoleh dari beberapa sumber makanan, seperti ikan berlemak yakni salmon, mackerel, dan tuna adalah sumber alami yang kaya akan vitamin D.
Selain itu, kuning telur, hati sapi, dan produk susu yang diperkaya dengan vitamin D juga merupakan sumber yang baik.
Dalam banyak kasus, seseorang mungkin perlu mengonsumsi suplemen vitamin D jika tidak mendapatkan cukup paparan sinar matahari atau jika diet mereka tidak mencukupi.
Namun, sebelum mengonsumsi suplemen, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau ahli gizi untuk menentukan dosis yang sesuai dan memastikan tidak terjadi overdosis.
***
Tag: #selain #sinar #matahari #ketahui #sumber #lain #untuk #mendapatkan #vitamin #simak #penjelasan #berikut